Paus Fransiskus dan Raja Maroko Khawatirkan Masa Depan Kota Suci Yerusalem, Kenapa?

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus
Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus | spotlight.africa

Paus Fransiskus mengunjungi Maroko pada akhir Maret

Yerusalem merupakan kota yang suci yang seharusnya bisa “disentuh” oleh setiap orang dari berbagai keyakinan. Mengingat hal ini, Paus Fransiskus dan Raja Maroko Mohammed VI sepakat untuk menyerukan perlindungan bagi Yerusalem.

1.

Pernyataan Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus atas kondisi Yerusalem

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus
Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus | www.france24.com

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus menyatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan kondisi dan tugas Yerusalem sebagai kota damai, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Minggu (31/3).

Kekhawatiran Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus dinyatakan secara terbuka menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan kantor kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tahun 2017 silam.

Pernyataan yang dikeluarkan Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus ini merupakan upaya mereka untuk menyampaikan kekhawatiran dengan masa depan kota suci Yerusalem.

“Kami menilai penting untuk mempertahankan kota suci Yerusalem atau al-Quds sebagai warisan bagi seluruh umat manusia. Khususnya umat dari tiga agama. Yerusalem adalah sebuah tempat pertemuan dan simbol koeksistensi perdamaian, dimana sikap saling menghormati dan dialog dapat dilestarikan,” ungkap Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus.

2.

Umat Yahudi, Muslim, dan Kristen harus mendapatkan jaminan untuk beribadah di Yerusalem

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus saat berkunjung ke Maroko | middleeasteye.net

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus juga menyerukan agar umat Yahudi, Muslim, dan Kristen bisa bebas mengakses Yerusalem. Kedua pemimpin ini juga meminta jaminan atas hak-hak ketiga umat agama tersebut untuk bisa beribadah dengan damai di Yerusalem.

Dikutip dari tempo.co, Senin (1/4), Vatikan memberikan dukungan untuk solusi dua terkait penyelesaian konflik Palestina dan Israel. Penentuan status kepemilikan Yerusalem sebagai bagian dari proses damai juga disetujui oleh Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus.

Palestina menginginkan agar Yerusalem timur menjadi ibu kota negara tersebut sebagai sebuah negara yang berdaulat. Sementara itu, Israel tetap bersikukuh menginginkan seluruh wilayah Yerusalem. Israel tidak ingin Yerusalem terpecah.

3.

Pertemuan Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus
Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus | www.france24.com

Adapun Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Maroko pada akhir Maret lalu. Otoritas Maroko mengungkapkan bahwa Raja Maroko Mohammed VI mengundang Paus Fransiskus untuk datang ke negaranya sebagai upaya membangun dialog antar umat beragama.

Salah satu agenda Paus Fransiskus saat berada di Maroko adalah mengunjungi sebuah lembaga pendidikan yang merupakan tempat 1.300 orang tengah belajar menjadi imam. Ini merupakan kali pertama pemimpin Gereja Katolik mendatangi tempat yang melatih para calon imam.

Dilansir oleh Vatican News, Paus Fransiskus mengunjungi Maroko untuk melanjutkan misinya dalam menjalin hubungan baik dengan umat Muslim di dunia. Termasuk para ulama, para imam, hingga intelektual. Dalam kesempatan kunjungan inilah Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus menyepakati sikap atas kondisi Yerusalem saat ini.

Artikel Lainnya

Konflik antara Palestina dan Israel saat ini pun kembali menegang. Aksi protes warga Palestina di perbatasan Gaza hingga saling balas serangan kian tak terelakkan. Tentunya ketegangan di Timur Tengah ini akan semakin memperparah konflik dunia jika tak kunjung diredam.

Tags :