Misteri Kelompok 'Siluman' Tim Mawar yang Diduga Terlibat Kerusuhan 22 Mei?
11 Juni 2019 by Talitha FredlinaPihak kepolisian mendalami dugaan keterlibatan Tim Mawar dalam kerusuhan 22 Mei
Kerusuhan 22 Mei masih menyisakan banyak teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan. Termasuk dugaan dalang di balik kerusuhan yang kini ditengarai melibatkan Tim Mawar. Kecurigaan ini berembus makin kencang setelah pihak kepolisian memutuskan mendalami dugaan terhadap Tim Mawar tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengonfirmasi kabar terkait penyelidikan terhadap Tim Mawar oleh kepolisian. Menurutnya, kini penyidik kepolisian menggunakan berbagai sumber untuk mengungkap kasus kerusuhan 22 Mei, termasuk dugaan keterlibatan Tim Mawar.
“Sehubungan dengan adanya keterlibatan salah satu tim begitu, istilahnya, itu sedang dilakukan pendalaman,” ucap Asep dalam konferensi pers Senin (10/6) kemarin dikutip dari Kompas.
“Pada prinsipnya penyidik melakukan upaya-upaya penyelidikan dengan memperhatikan berbagai sumber informasi, termasuk dari media tersebut,” Sambung Asep kemudian.
Dugaan keterlibatan Tim Mawar ini berangkat dari laporan dalam Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019. Dalam laporannya, disebutkan eks anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut dan berada di sekitar gedung Bawaslu saat kerusuhan berlangsung.
Dari transkrip pembicaraan yang diperoleh Tempo dari pihak Kepolisian, Fauka menyatakan bahwa terjadinya kerusuhan itu bagus apalagi jika menimbulkan korban.
Baca Juga: Mantan Anggota Tim Mawar '98 Diduga Jadi Dalang Kerusuhan 21-22 Mei, Siapa Dia?
Fauka pun disebut oleh sumber Tempo dari Badan Pemenangan Nasional, sebagai salah satu yang terlibat dalam perancangan demonstrasi di Bawaslu. Meski tudingan ini belum terkonfirmasi, namun pihak kepolisian melakukan pendalaman terkait laporan tersebut.
Lalu siapa sebenarnya Tim Mawar dan apa kiprahnya di Indonesia?
Dilansir dari Tirto, Tim Mawar adalah Tim khusus di badan Kopassus yang menjadi pelaku penculikan 22 orang aktivis pada tahun 1998 lalu. Selama bertahun-tahun, nama Tim Mawar menjadi enigma, hantu yang tak diketahui pasti asal-usulnya dan keberadaannya.
Tim Mawar disebut didirikan oleh Mayor Inf. Bambang Kristiono dan beranggotakan 11 orang yang terdiri dari 8 Perwira dan 3 Bintara. Dilansir dari Tirto, Setelah diputus bersalah oleh Mahkamah Militer, anggota Tim Mawar hanya mendapatkan hukuman ringan seperti pemecatan dan penjara beberapa bulan.
Baca Juga: Protes Udara Tercemar, 57 Orang ini Gugat Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Jokowi!
Beberapa mantan anggotanya pun justru mengalami perjalanan karir yang melesat meski sudah diputuskan bersalah.
Tim Mawar sendiri mengaku bertanggung jawab atas penculikan 9 orang aktivis yang kemudian sudah dibebaskan. Sedangkan mereka menolak bertanggung jawab atas hilangnya 13 aktivis lainnya hingga hari ini, termasuk Wiji Thukul dan Nova Al Katiri.
Nama Prabowo pun kerap dikaitkan dengan Tim Mawar. Sebagai Danjen Kopassus, ia bertanggung jawab terhadap tim khusus yang ada di badan Kopassus itu. Keterlibatannya dalam Tim Mawar ini pula yang menjadi salah satu alasan pencopotan Prabowo Subianto dari jabatannya.
Baca Juga: Lembaga ini Sebut Prabowo Cuma Pion, Aktor Utama 22 Mei Diduga Dua Kelompok ini!
Keterlibatan dan pemahaman terkait sejauh mana tanggung jawab Prabowo terhadap keberadaan dan operasi Tim Mawar ini masih simpang siur. Pihak Prabowo saat ini menyatakan bahwa terkait Tim Mawar dan kasus 1998, ia hanya bergerak sesuai arahan dari atasannya dan penilaian atas tindakannya itu semestinya dikembalikan kepada atasannya saat itu.
Kini Tim Mawar kembali diduga terlibat dalam kerusuhan 22 Mei yang lagi-lagi memiliki indikasi kuat akan adanya tindakan pelanggaran HAM. Bagaimana kebenarannya, kita masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian yang saat ini melakukan penyelidikan.
Semoga kasus kerusuhan 22 Mei dapat segera terungkap dan mereka yang bertanggung jawab diadili dengan seadil-adilnya secara transparan dan sesuai hukum yang berlaku.