Miris! Akibat Tak Ada Layanan Ambulans, Anak Ini Rela Antar Dan Ikat Jenazah Ayahnya Di Mobil
30 April 2021 by Ike DewiSemoga kasus Covid-19 di India segera membaik ya.
Salah satu kota di India, Agra, tengah mengalami gelombang kedua serangan Covid-19. Hal itu menyebabkan berbagai kekacauan, termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Berbagai pelayanan kesehatan tidak mampu melayani pasien, bahkan berbagai rumah sakit swasta juga menolak pasien.
Mengutip TribunSumsel.com (28/4/2021), hal itu menyebabkan pelayanan ambulans juga terkendala. Bahkan salah satu pemberitaan paling miris mengungkapkan kisah seorang anak yang harus mengurus jenazah ayahnya sendiri.
BACA JUGA: Mengaku Keluarga, Dua Orang Ini Ingin Ambil Jenazah Babi Ngepet di Depok
Anak tersebut mengatakan bahwa ia mengantarkan jenazah ayahnya sendiri di atas mobil untuk melakukan ritual penguburan di krematorium Agra. Bahkan caranya membawa jenazah sang ayah sangat miris, sebab ia harus mengikat jenazahnya di atas mobil.
Daerah tersebut melaporakn lonjakan kasus Covid-19 dengan jumlah 600 kasus setiap harinya di Agra. Kekurangan ambulans menyebabkan beberapa orang harus menunggu sampai enam jam untuk membawa jenazah mereka ke krematorium.
Sebagaimana diberitakan oleh Daily Mirror pada Selasa (27/4/2021), politisi menyalahkan partai penguasa Bharatiya Janata (BJP) yang tidak bisa mengurus pandemi.
BACA JUGA: Potret Kehidupan Hikikomori Di Jepang, Mengisolasi Diri Dan Menolak Interaksi Sosial
Rumah sakit swasta di kota tersebut menolak pasien, tetapi tetap saja kebanjiran pasien dari distrik tetangga. Secara keseluruhan, gelombang kedua mirip tsunami tersebut berhasil meluluhlantakkan sistem kesehatan setempat.
Kabar yang lebih miris lagi, para pasien virus corona meninggal di jalanan ketika sedang mencari rumah sakit yang kosong.
Media lokal mengungkapkan bahwa satu orang meninggal dunia setiap empat menit di ibu kota New Delhi, dan hampir ruang perawatan intensif di sana selalu penuh. Fasilitas kesehatan yang dimiliki mengalami kekurangan, sehingga mereka memohon bantuan untuk menampung para pasien.
Selain dilihat dari sisi pelayanan rumah sakit, krematorium juga mulai kewalahan sebab jenazah korban Covid-19 selalu berdatangan. Banyak mayat yang harus dikremasi sehingga pejabat setempat diperintahkan untuk memotong pohon sebagai bahan bakar.
BACA JUGA: Selain Ditelan Lava Gunung Berapi, Inilah Kisah Tragis 5 Kota Mati yang di Dunia
Mengutip Suara.com (26/4/2021), ada dua kemungkinan kenapa India mengalami peningkatan kasus yang sangat drastis. Kemungkinan pertama, dilangsungkannya festival Kumbh pada pekan lalu. Festival tersebut dilakukan dengan masyarakat yang mandi si dungai Gangga bersama-sama, sungai sebagai situs suci umat Hindu India.
Sebenarnya sudah ada kritik yang datang. Dilakukannya festival itu disebut sebagai katalis utama membludaknya kasus Covid-19.
"Tidak ada jaga jarak. Orang berendam sangat dekat, saling bersentuhan pipi. Setelah itu mereka berfoto selfie tanpa masker," ungkap Ujwal Puri, seseorang yang datang ke festival tersebut dengan masker dan hand sanitizer.
Penyebab kedua adalah munculnya dua mutasi baru pada varian virus Corona di India. Pakar meyakini dua mutasi E484Q dan L452R ditemukan pada varian B1617.