Miliki Dana Hingga Triliunan, Ini 4 Sumber Kekayaan ISIS
18 Agustus 2019 by LukyaniISIS memiliki aliran dana yang tidak sedikit untuk keperluan kelompoknya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum lama ini merilis laporan yang memuat jumlah kekayaan milik kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Antonio Guterres, Sekretaris PBB, mengatakan bahwa jumlah kekayaan yang dimiliki ISIS mencapai USD 300 juta atau Rp 4,3 triliun. Berikut adalah sumber-sumber kekayaan ISIS berdasarkan laporan PBB.
Sumber dana terbesar dari tambang minyak
Sejak wilayah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah berhasil direbut, sumber dana ISIS menjadi terputus. Padahal, sumber dana terbesar ISIS berasal dari pertambangan minyak. Meski demikian, ISIS tetap berupaya mendapatkan suntikan dana dari tambang minyak. Caranya, ISIS menyelundupkan minyak mentah ke Turki dan Iran.
Para ahli industri perminyakan pun yakin bahwa ISIS mendapatkan pasokan minyak tersebut dari wilayah sebelah utara Kota Mosul dan mengirimnya dengan truk tangki milik ISIS agar minyak tersebut nantinya bisa diolah menjadi bensin dan sebagainya.
“Cukup mudah bagi ISIS mengebor tanah dan menyalurkan minyak lalu mengirimkannya lewat truk-truk tangki di wilayah mereka kuasai,” ujar Shwan Zulal, pengamat industri perminyakan Irak.
Perdagangan barang antik
Ketika dana dari tambang minyak mulai alot, ISIS mencoba mendapatkan uang dari perdagangan barang antik. Menurut PBB, penjualan barang antik tersebut banyak dilakukan di Irak, namun tempat penjualannya tidak secara spesifik diketahui.
“Detail barang antik yang diperdagangkan dan lokasi penjualannya hanya diketahui oleh pemimpin ISIS,” ujar Guterres.
Beberapa barang antik yang dijual adalah koin kuno, perhiasan masa lalu, dan sebagainya.
Baca Juga: Hasil Ijtima Ulama IV tentang NKRI Bersyariah Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan PA 212!
Palak berkedok zakat
ISIS juga mendapatkan uang dari memalak para pengusaha. Namun, cara tersebut tidak dilakukan ISIS secara terang-terangan. Mereka menggunakan kedok zakat untuk memalak.
Dari hasil memalak, ISIS mampu mendapatkan USD 200 juta atau Rp 2,8 triliun. Jika para pengusaha itu menolak untuk memberikan zakat pada ISIS, maka mereka harus bersiap mendapatkan siksaan. Tidak hanya itu, para pendukung ISIS di wilayah Timur Tengah, Asia, dan Afrika dituntut untuk bisa mandiri secara finansial.
Baca Juga: Wanita Eks ISIS yang Diduga WNI Ditemukan Tewas di Kamp Pengungsian
Tebusan penculikan
ISIS dikenal sebagai kelompok ekstremis yang kejam. Mereka bisa saja menculik kemudian menyekap tawanannya. Beberapa tahun yang lalu. ISIS menculik seseorang yang kemudian dijadikan tawanannya. Tawanan tersebut akhirnya tewas dipenggal karena tidak ada orang yang mau memberikan tebusan untuk tawanan tersebut.
Tebusan penculikan semacam ini menjadi sumber dana ISIS. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa ISIS mendapatkan dana yang cukup besar yang didapat dari uang tebusan para tawanan yang mereka culik.
Ketua Free Syrian Army, Sayap Pemberontak Suriah, Sheikh Hassan, mengungkapkan bahwa ISIS cepat berkembang pesat karena mereka memiliki dana yang tidak sedikit.
“Bayaran yang diterima para anggotanya lebih besar. Mereka dilatih dan dipersenjatai dengan baik. Bahkan lebih baik dari tentara Irak dan Suriah."
Itulah beberapa hal yang diyakini sebagai sumber dana ISIS. Dana yang dimiliki ISIS ini kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok tersebut. Tak hanya itu, dana pun digunakan untuk membayar para anggota ISIS dengan jumlah yang terbilang besar.