Media Australia Sebut Indonesia Hotspot Baru Corona, Gugus Tugas: Silahkan Ngomong Apa Saja!

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. | republika.co.id

Indonesia Disebut sebagai hotspot baru penyebaran corona oleh media Australia.

Media Australia, The Sydney Morning Herald (SMH), mengabarkan bahwa Indonesia sedang mengalami kekalahan dalam perang melawan Covid-19. Hal ini tidak lepas dari sejumlah negara di Asia Tenggara sudah berhasil mengurangi jumlah penularan corona.

Tak hanya itu, artikel berjudul ‘The World’s Next Coronavirus Hotspot is Emerging Next Door’ yang ditulis oleh James Massolah itu juga mengatakan Indonesia dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Namun, sentilan dari negara tetangga itu ternyata tak terlalu dirisaukan oleh pemerintah. Seperti apa tanggapannya? Simak berikut ini.

1.

Media Australia sebut Indonesia hotspot baru corona

Ilustrasi: The Sydney Morning Herald. | www.smh.com.au

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (23/6), dalam artikel yang disiarkan oleh The Sydney Morning Herald tersebut, tercatat Indonesia mengalami kasus positif corona yang cukup stagnan dalam 10 hari terakhir, yakni 1.000 kasus per hari.

Bahkan, media tersebut juga mencatat bahwa Indonesia masuk dalam kategori negara yang memiliki rasio tes Covid-19 rendah, yakni 2.123 tes per 1 juta penduduk.

Baca Juga: Perang China vs India Makin Kejam, Puluhan Tentara Diduga Tewas Dimutilasi!

Hal ini diperburuk dengan angka kematian akibat corona yang juga begitu tinggi. Tak pelak, SMH menyatakan Indonesia sedang dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Cap sebagai lokasi hotspot baru ini juga diperkuat dengan sikap pemerintah Indonesia yang dinilai ceroboh karena melonggarkan kebijakan social distancing saat angka penularan masih tinggi.

“Sejak awal, pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk,” tulis SMH.

Salah satu contoh yang diambil adalah saat pemerintah di Bali pada 18 Juni hendak membuka kembali pintu pariwisata. Padahal, kala itu terdapat 66 kasus positif corona dan menjadi rekor baru harian.

Baca Juga: Misteri 'Kapal Karam' Dalam Google Maps di Sukabumi, Kemenko Kemaritiman Angkat Bicara!

2.

Gugus Tugas beri tanggapan

Achmad Yurianto saat memberikan konferensi pers di Graha BNPB. | mediaindonesia.com

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait pemberitaan dari media Australia yang menyebut Indonesia kalah dalam perang dalam melawan corona.

“Silakan mau ngomong apa saja,”

Yuri pun menegaskan, saat ini Indonesia sudah memiliki, 139 laboratorium yang terus bekerja dan telah memeriksa sekitar 20.000 spesimen pasien Covid-19 per harinya.

Baca Juga: Ingin Bepergian di Era New Normal? Ini Syarat dan Ketentuan yang Harus Dipenuhi

Bahkan, pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, mengatakan laboratorium itu bisa memeriksa lebih dari 30.000 spesimen apabila dimaksimalkan.

“Sekarang ini 139 lab, saat kita coba hitung kapasitas maksimal lab kita dalam sehari ternyata bisa tes hingga 30.000 per hari,” jelas Abdul di Graha BNPB, Selasa (16/6).

Artikel Lainnya

Kritikan dari media Australia yang menilai Indonesia telah kalah perang melawan corona dan sedang menjadi hotspot penularan baru Covid-19 memang cukup membuat publik gempar.

Namun, pemerintah menyikapi santai kritikan dari negara tetangga tersebut. Gugus Tugas Covid-19 menilai saat ini laboratorium di Indonesia sudah bekerja keras dalam memetakan seluruh spesimen pasien supaya penularan Covid-19 bisa segera dihentikan.

Semoga kritikan dari negara tetangga ini bisa menjadi pendorong agar pemerintah bisa bekerja lebih keras supaya kasus corona bisa segera berkurang dan berhenti.

Tags :