Masuk Dalam Daftar Hitam Uni Eropa. Arab Saudi Dianggap Pengguna Uang Haram!
15 Februari 2019 by Titis HaryoUang haram seperti apa?
Keputusan mengejutkan dikeluarkan badan legislatif Uni Eropa, Komisi Eropa setelah memasukkan Arab Saudi dalam daftar hitam negara yang sering mengakses uang kotor di Eropa. Pengumuman ini disampaikan oleh Komisi Eropa lewat laman resmi mereka.
Arab Saudi tidak sendirian, ada dua negara lain yang juga ikut masuk dalam daftar hitam terbaru Uni Eropa, yaitu Nigeria dan Panama. Total sekarang ada 16 yurisdiksi yang dimasukkan Komisi Eropa dalam daftar hitam ini.
Arab Saudi pun memprotes keputusan Komisi Eropa ini dan meminta adanya evaluasi. Tapi, kenapa harus Arab Saudi bisa dianggap pengguna uang haram ya?
Arab Saudi dimasukkan setelah adanya skandal besar di bank Uni Eropa
Dilansir dari Tempo.co pada Kamis (14/2), keputusan memasukkan Arab Saudi dalam daftar hitam Uni Eropa dikarenakan adanya skandal pencucian uang besar-besaran yang terjadi di bank-bank Uni Eropa beberapa waktu terakhir.
Namun, tindakan ini sempat mendapat kritikan keras dari Inggris karena bisa dianggap merusak hubungan internasional dengan Arab Saudi.
Dugaan pencucian uang untuk pendanaan terorisme
Masuknya Arab Saudi ini dikarenakan adanya dugaan operasi pencucian uang untuk pendanaan terorisme yang dilakukan Arab Saudi. Hal ini tidak lepas dari lemahnya proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan pemerintahan Arab Saudi”dalam sistem perbankannya.
“Kami telah menetapkan standar anti pencucian uang terkuat di dunia, tetapi kami harus memastikan bahwa uang kotor dari negara lain tidak menemukan jalannya ke sistem keuangan kami. Uang kotor adalah urat nadi kejahatan terorganisir dan terorisme,” tegas salah satu Komisaris Eropa, Vera Jourova.
Tidak akan ada pemblokiran
Meskipun masuk dalam daftar hitam, Komisi Eropa tidak akan melakukan pemblokiran pada Arab Saudi. Komisi Eropa hanya akan memperketat sistem sehingga transaksi yang terjadi dari luar bisa diamati dengan baik.
Dengan begitu, Komisi Eropa berharap negara-negara yang masuk dalam daftar hitam bisa melakukan kontrol ulang pada sistem perbankannya dan membuat kebijakan yang tepat dalam memerangi pencucian uang dan terorisme.
Menteri Keuangan Arab Saudi menyesalkan keputusan Komisi Eropa
Keputusan Komisi Eropa ini sangat disesalkan oleh pemerintah Arab Saudi. Lewat Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed al-Jaddan berharap ada evaluasi dalam daftar hitam karena Arab Saudi sudah membuat kebijakan untuk memerangi pencucian uang.
“Komitmen Arab Saudi untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme adalah prioritas strategis. Kami akan terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka kerja peraturan dan undang-undang kami, untuk mencapai tujuan ini,” ucap Mohammed al-Jaddan dikutip dari Liputan6.com.
Polemik uang haram yang berputar di Eropa memang menjadi masalah pelik bagi Uni Eropa. Banyaknya aliran dana ini tidak lepas dari meningkatnya pembelian senjata di seluruh dunia.
Semoga dengan adanya peringatan ini, Arab Saudi benar-benar bisa lepas dari uang haram seperti yang dituduhkan Komisi Eropa.