Makin Mengganas? Corona Kini Bisa Menginfeksi Manusia Tanpa Gejala Selama 3 Minggu!
11 Februari 2020 by refa dewaBisa bertahan selama 3 minggu tanpa gejala! Serem!
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa masa inkubasi virus Corona (2019-nCoV) bisa berlangsung relatif lama, 24 hari. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dipimpin oleh dokter ahli pernafasan asal Tiongkok, Zhing Nanshan yang melalui beberapa penelitian telah menganalisis kurang lebih sekitar 1.100 pasien di 552 rumah sakit di Tiongkok.
Lebih lanjut dilansir dari The Epoch Times, dari penelitian Zhing tersebut, masa inkubasi rata-rata virus yang masih berkerabat dengan corona itu tiga hari, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang 5,2 hari. Namun hal ini bukan berarti virus memiliki daur hidup lebih pendek, pasalnya, Corona juga memiliki maksimal inkubasi selama 24 hari, lebih lama dari prediksi para peneliti sebelumnya yang menyebutkan hanya 2 minggu.
Tak hanya itu saja, studi juga menemukan bukti jika penularan manusia ke manusia sekitar 160 orang, dengan 26 persen sisanya adalah penularan dari penduduk non-Wuhan dan tidak pernah atau melakukan perjalanan ke Tiongkok.
Baca juga : Saking Takutnya Dengan Virus Corona, Cowok Ini Rela Pakai Masker Dari Pembalut Wanita
Epidemi 2019-nCoV menyebar dengan cepat melalui penularan dari manusia ke manusia, tulis studi tersebut.
Selain itu, penelitian itu juga mengungkapkan fakta yang cukup menggelitik, yakni penularan dari satwa liar justru sangat sedikit, hanya sekitar 1-2 persen. Padahal, sebelumnya otoritas kesehatan Tiongkok mengklaim jika penularan pertama wabah virus corona itu terjadi di pasar grosir hewan hidup dan makanan laut di pinggiran Wuhan.
Bahkan, kini karena otoritas setempat belum juga menemukan antivirusnya, dalam penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, jumlah pasien yang terinfeksi virus ini ditaksir setiap 7,4 hari dihitung dari awal wabah.
Tak berhenti sampai disitu saja, kini para peneliti mulai mengkhawatirkan kemungkinan penularan virus corona lewat tinja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh pihak Amerika Serikat yang menemukan dari 62 sampel tinja, empat diantaranya dinyatakan positif virus Corona.
Virus Corona jenis baru juga dapat ditransfer melalui kontak, yang dikenal dengan metode fomite, penularannya tentu saat seseorang tidak menyadari telah menyentuh benda yang diduga telah tercemar dengan virus corona, kemudian tanpa sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut yang digadang-gagang lebih rentan terhadap serangan virus.
Sebelumnya pemerintah AS mengindikasikan jika seseorang yang telah tertular terhadap virus Corona, pada awal-awal terinfeksi menunjukkan tanda-tanda yang normal, meski akhirnya mayoritas dari mereka atau sekitar 88 persen mengalami demam setelah dirawat di rumah sakit. Hal ini menunjukkan jika virus Corona semakin cerdas berkamuflase agar tidak mudah terdeteksi oleh obat-obatan.