Maju Nyapres, Sandiaga Uno: Saya Kehilangan Sepertiga Harta Saya
28 Maret 2019 by refa dewaWow... Tajir melintir nih!
Semua orang termasuk kamu tentu setuju jika untuk menjadi seorang caleg, entah DPD, DPRD, DPR atau menjadi capres dan cawapres dibutuhkan biaya yang sangat besar.
Hal ini tentu tidak mengherankan, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk bisa melenggang ke Senayan dibutuhkan untuk berbagai macam hal, seperti membuat spanduk, baliho, dan kampanye di daerah pemilihan (dapil) yang sudah diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jadi jangan heran jika setiap lima tahun sekali, banyak caleg gagal yang jadi buronan rentenir karena tak kunjung membayar hutang atau mendekam di balik kamar rumah sakit jiwa karena tak terima hartanya habis gara-gara gagal nyaleg atau nyapres.
Nah berbicara soal biaya menjadi abdi rakyat, baru-baru ini cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dikabarkan telah menghabiskan harta kekayaannya untuk maju mewakili Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2019.
Dilansir Bloomberg, Rabu (27/3/2019) eks Wagub DKI Jakarta itu dikabarkan telah merogoh kocek sepertiga dari total hartanya untuk kampanye, hampir sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000).
Lebih lanjut Sandiaga mengklaim kalau hartanya kini mengalami penurunan yang sangat signifikan sejak 2018 lalu.
Nilai (kekayaan) menurun secara signifikan pada 2018. Saya kehilangan mungkin sepertiga dari kekayaan bersih saya, kata Sandiaga sambil menyebut telah menghabiskan sekitar 100 juta dolar untuk kampanye.
Selain sebagai pihak yang paling banyak menyumbang dana untuk kampanye dirinya dan Prabowo, seperti yang sudah banyak di beritakan di beberapa media, Sandiaga dikenal sebagai salah satu pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang tercatat sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 95,4 miliar dari total dana kampanye pasangan nomor urut 02 ialah sebesar Rp 134 miliar. Itu artinya, jika klaim Sandiaga benar ia telah merogoh kocek sebanyak Rp. 1,4 triliun untuk kampanye, maka sumbangannya terhadap kampanye selama ini lebih banyak lagi.