Mabuk saat Berkendara hingga Sebabkan Pesawat Telat, 3 Menteri Ini Mundur karena Alasan Tak Biasa
24 Februari 2021 by LukyaniTekanan dan kecaman membuat mereka mengundurkan diri
Beberapa waktu yang lalu, ramai pemberitaan tentang Menteri Lingkungan Hidup Prancis, Francois de Rugy, yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasan de Rugy mengundurkan diri adalah ia dituduh makan lobster di sebuah restoran dengan menggunakan uang APBN Prancis.
Sebelumnya, tersebar beberapa foto yang memperlihatkan de Rugy dan sang istri tengah menikmati makan malam lobster dan sampanye di sebuah restoran mewah. Situs web Mediapart yang menyebarkan foto tersebut menuduh de Rugy mengorbankan pajak untuk makan malam mewah. Selain de Rugy, berikut adalah beberapa menteri yang mundur dari jabatan karena alasan yang tak biasa.
Josefa Gonzalez Blanco (Menteri Lingkungan Hidup Meksiko)
Josefa Gonzalez Blanco, Menteri Lingkungan Hidup Meksiko, mundur dari jabatannya setelah ia mendapatkan komentar buruk serta kecaman dari media sosial lantaran ia menyebabkan pesawat terlambat terbang hingga 38 menit.
Blanco berencana terbang dari Mexico City ke Mexicali. Ia datang terlambat dan meminta salah satu petinggi maskapai untuk tidak menerbangkan pesawat hingga ia tiba. “Penumpang harus menunggu,” ujar Andres Manuel Lopez, Presiden Meksiko.
Salah satu penumpang, JR Rioja, merekam keterlambatan pesawat. Ia mengatakan bahwa pesawat yang ia naiki sudah siap lepas landas namun pilot tiba-tiba mengumumkan mereka harus kembali karena keputusan eksekutif sehingga penumpang pun harus menunggu.
Setelah Blanco naik pesawat, Rioja mengambil foto menteri 54 tahun tersebut dan mengunggahnya di Twitter agar memberikan hukuman sosial untuk Blanco. Sontak para pengguna Twitter pun langsung mengecam tindakan Blanco yang dianggap merugikan banyak pihak.
Blanco kemudian mengajukan surat pengunduran diri. Dalam suratnya itu, Blanco meminta maaf karena ia telah bertindak berlawanan dengan upaya perbaikan kehidupan publik. Blanco pun meminta maaf kepada masyarakat.
Yoshitaka Sakurada (Menteri Olimpiade Jepang)
Menteri Olimpiade Jepang, Yoshitaka Sakurada, mengundurkan diri dari jabatannya setelah ia merasa mendapatkan banyak tekanan dari kelalaian yang ia lakukan, salah satunya upaya pemulihan wilayah Tohoku yang terkena gempa dan tsunami pada tahun 2011 silam.
“Saya benar-benar meminta maaf karena membuat pernyataan yang dapat menyinggung korban atau keluarga mereka. Saya merasa harus bertanggung jawab dan menyerahkan pengunduran diri saya,” ungkap Sakurada kepada wartawan di Kantor Perdana Menteri.
Sebelumnya, Sakurada mengatakan bahwa seorang anggota parlemen dari Partai Demokratik Liberal di wilayah Timur Laut lebih penting dari masalah pemulihan di wilayah Tohoku. Ia mengatakan hal tersebut saat berpidato di acara penggalangan dana anggota parlemen.
Aida Hadzialic (Menteri Pendidikan Tinggi Swedia)
Aida Hadzialic, Menteri Pendidikan Tinggi Swedia, pada tahun 2016 ditangkap oleh aparat keamanan karena kedapatan mengemudi dalam kondisi mabuk. Kasus Hadzialic ini kemudian diekspos besar-besaran hingga akhirnya Hadzialic memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Hadzialic pun mengaku bahwa kasus mengemudi saat mabuk ini benar-benar mencoreng reputasinya. Tidak hanya itu, Hadzialic juga merasa mempermalukan Partai Sosial Demokrat yang menguasai pemerintahan di Swedia.
Hadzialic ditangkap polisi karena mengemudi dengan serampangan di wilayah perbatasan Denmark. Setelah melakukan proses pemeriksaan, Aida terbukti mengonsumsi alkohol. Dalam jumpa pers, Aida mengaku dirinya mengonsumi beberapa gelas anggur saat ia makan malam di Denmark.
Itulah tiga menteri yang mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan yang cukup unik. Jika menyebabkan pesawat terlambat berangkat saja berani mengundurkan diri dan mengakui kesalahan, seharusnya hal serupa pun dilakukan oleh pejabat-pejabat yang terbukti korupsi.