Lagi! Kelompok Separatis di Nduga Memberontak, Satu Prajurit TNI Gugur

Kelompok Separatis Nduga Serang Anggota TNI Saat Sedang Sholat
Ilustrasi: Kelompok Separatis Bersenjata | www.jpnn.com

KSB Nduga melakukan serangan mendadak pada sejumlah prajurat TNI yang sedang beristirahat dan melaksanakan sholat.

Kelompok separatis bersenjata (KSB) kembali melakukan serangan pada sejumlah prajurit TNI yang sedang melakukan pengamana pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Sabtu (20/7).

Serangan ini menyebabkan satu orang prajurit TNI bernama Prada Usman Hambelo gugur setelah mendapatkan luka tembak yang menembus bagian pinggang.

Berikut laporan lengkap terkait aksi penyerangan kelompok separatis Nduga.

1.

Kembali berulah

Kelompok Separatis Nduga Serang Anggota TNI Saat Sedang Sholat
Ilustrasi: Anggota TNI mengangkat kantong jenazah. | www.seputarpapua.com

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf M Aidi mengkonfirmasi adanya korban dalam serangan yang dilancarkan oleh KSB Nduga.

Serangan ini pun menjadi serangan kesekian yang dilakukan KSB Nduga kepada TNI yang melakukan pengawalan pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur tersebut.

Seorang prajurit bernama Prada Usman Hambelo pun harus gugur dalam tugasnya setelah mendapatkan luka tembak. Aidi pun memastikan Usman akan gugur sebagai pahlawan pembangunan.

“Gerombolan separatis Nduga kembali berulah, seorang anggota pengamanan pembangunan jalan trans Papua gugur sebagai pahlawan pembangunan,” jelas Aidi dikutip dari Liputan6.com, Minggu (21/7).

Baca Juga: Layanan Bank Mandiri Error, Saldo Nasabah Puluhan Juta Tiba-Tiba Berubah Jadi Nol!

2.

Serangan mendadak saat sholat

Kelompok Separatis Nduga Serang Anggota TNI Saat Sedang Sholat
Sejumlah prajurit TNI berdiskusi saat bertugas melakukan pengamanan pembangunan jalur Trans Papua. | tni.mil.id

Aidi lalu menjelaskan kronologi serangan KSB Nduga yang dilakukan secara mendadak memanfaatkan kelengahan prajurit TNI yang sedang berisirahat dan melaksanakan sholat.

Peristiwa penyerangan itu pun terjadi pada pukul 12.45 WIT di Distrik Yuguru yang sedang dilaksanakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Yuguru dan Kenyam.

“Peristiwa tersebut terjadi pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang istirahat, sholat, makan (Isoma). Secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang Isoma,” jelas Aidi.

Baca Juga: Ramalan BPPT, Pesisir Selatan Jawa Akan Diterjang Gempa 8,8 SR dan Tsunami 20 Meter!

3.

Coba mengejar KSB Nduga

Kelompok Separatis Nduga Serang Anggota TNI Saat Sedang Sholat
Satuan tugas gabungan TNI-Polri melakukan operasi pembebasan sandera Kelompok Separatis Bersenjata Nduga di Papua, Jum'at (17/11/2018). | akurat.co

Mendapatkan serangan mendadak dari KSB Nduga, prajurit TNI pun mencoba melakukan pengejaran dan serangan balasan.

Namun karena beratnya medan dan banyaknya semak belukar di Distrik Yuguru membuat para prajurit TNI urung melakukan pengejaran lanjutan.

“Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan,” ungkap Aidi.

Artikel Lainnya

Serangan kelompok separatis bersenjata di Nduga, Papua kembali memakan korban. Seorang prajurit TNI harus gugur setelah mendapatkan luka tembak.

Adanya peristiwa ini sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian khusus pada kelompok separatis yang mencoba menghambat pembangunan di Papua.

Semoga tindakan tegas bisa diberikan pada kelompok-kelompok yang melawan hukum dan mengganggu keamanan nasional sehingga pembangunan di Indonesia bisa merata dan tidak perlu adanya jatuh korban jiwa lagi di masa depan.

Tags :