Klarifikasi Tim Redaksi Keepo Atas Artikel Penembakan di Selandia Baru Tertanggal 15 Maret 2019
18 Maret 2019 by Talitha FredlinaKami mengucapkan maaf yang sedalam-dalamnya
Artikel kami yang tayang pada tanggal 15 Maret 2019, berjudul “Penembakan ala PUBG Di Masjid Selandia Baru Saat Jumatan, Puluhan Orang Tewas dan WNI Jadi Korban Selamat!” sempat menimbulkan berbagai tanggapan negatif dari pembaca dan warganet di media sosial.
Oleh karena itu, tim redaksi Keepo.me ingin memberikan klarifikasi dan permohonan maaf mengenai artikel tersebut yang kini sudah kami turunkan.
Tidak ada pembelaan yang bisa kami berikan kecuali keteledoran dalam menyaring judul yang kami tayangkan. Untuk itu kami minta maaf sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang merasa terlukai.
Artikel tersebut tidak dibuat dengan maksud untuk mengecilkan tragedi yang menimpa saudara-saudara kita di Selandia Baru. Namun penggunaan perumpamaan dan diksi yang tidak tepat menyampaikan impresi yang salah dan menimbulkan kemarahan. Begitu kami mendapatkan umpan balik di akun media sosial dan surel kami, secepat mungkin artikel tersebut kami turunkan dan perbaiki.
Kami juga tidak bermaksud menyamakan tragedi Selandia Baru dengan gim PUBG. Penyebutan gim PUBG semata kami lakukan untuk menggambarkan video livestream yang diunggah oleh pelaku teror. Tidak ada tendensi buruk dari tim kami terhadap pihak mana pun.
Meski begitu, kami sadari bahwa kami telah berlaku tidak sensitif terhadap pihak-pihak yang sedang berduka dan kami pun tidak dapat membenarkan hal tersebut.
Serangan teror di Selandia Baru pada pekan lalu adalah peristiwa yang membuat dunia berduka. Tak terkecuali kami. Belajar dari kesalahan tersebut, kami tim redaksi Keepo.me akan berupaya untuk menyajikan informasi dengan lebih akurat dan sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Terima kasih banyak atas umpan baliknya dalam mengawal kami untuk tetap berada pada koridor yang benar. Kami mengapresiasi semua umpan balik yang telah diberikan oleh pembaca dan berjanji untuk lebih hati-hati dalam memproduksi berita di kemudian hari agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.