Kejam! Dituduh Jadi Pelaku Penculikan Anak, Wanita Hamil di India Babak Belur

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan | www.liveaction.org

Kasus pemukulan karena penculikan anak marak terjadi di India

Nasib tragis dialami seorang wanita hamil di India. Ia dituduh menjadi pelaku penculikan anak. Tak tanggung-tanggung, ia pun dipukuli oleh sekelompok orang hingga mengalami luka-luka. Beruntungnya, wanita tersebut masih bisa diselamatkan.

1.

Korban diduga pelaku penculikan

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Uttar Pradesh | www.cry.org

Pihak kepolisian setempat membenarkan adanya pengeroyokan terhadap wanita hamil yang diduga pelaku penculikan anak. Perempuan berusia 25 tahun tersebut berhasil selamat dan saat ini dalam kondisi yang stabil. Sementara itu, tiga orang yang diduga terlibat dalam pemukulan pun telah diamankan polisi.

Pemukulan wanita tersebut terekam oleh sebuah video. Dalam video tersebut, tampak perempuan itu dikelilingi oleh sekelompok orang. Terdengar suara orang-orang tersebut yang berteriak dan menuduh wanita tersebut sebagai penculik anak sebelum akhirnya mereka memukulinya.

Desas-desas penculikan anak di ibu kota India sering terdengar dan aksi pemukulan tersebut merupakan kasus tersebut yang dipicu oleh hal tersebut. Tahun lalu, serangan serupa juga terjadi. Warga yang termakan isu penculikan anak memukuli sejumlah korban, bahkan hingga tewas.

Dari sejumlah negara bagian tempat maraknya isu penculikan anak beredar, jumlah kasus tertinggi tercatat di negara bagian Uttar Pradesh, yakni sebuah wilayah yang berbatasan langsung dengan New Delhi.

Baca Juga: Bunuh Hingga Bakar Suami dan Anak Tiri, Aulia Akui Terinspirasi Adegan Sinetron Televisi!

2.

Keterangan dari kepolisian

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Om Prakash Singh | www.prokerala.com

Om Prakash Singh, Direktur Jenderal Kepolisian Uttar Pradesh, mengatakan kepada BBC “Setidaknya sudah ada 46 kasus yang dilaporkan hingga 29 Agustus. Dari semua kasus tersebut, kami menemukan tidak ada yang terbukti melakukan perdagangan anak,” dikutip dari Kompas.com.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu mudah percaya terhadap rumor-rumor semacam itu. Apabila Anda merasa ragu, sebaiknya segera melaporkan kepada polisi, bai melalui telepon 100 maupun media sosial,” lanjut Singh.

Sementara itu, Distrik Ghaziabad yang berada di pinggiran kota Delhi mencatat enam kasus pemukulan yang disebabkan oleh isu penculikan selama bulan Agustus 2019. Kasus pemukulan ini benar-benar tidak mengenal korban. Salah satu korban adalah seorang nenek.

“Dalam salah satu kasus, sekelompok orang banyak diketahui memukuli seorang nenek yang sedang berjalan bersama cucunya. Orang-orang menyerang nenek tersebut hanya karena warna kulit sang cucu berbeda dengannya,” ungkap perwira senior polisi Neeraj Jadaun.

Baca Juga: Ngamuk Istri Tak Angkat Telepon, Pria ini Bakar Motor yang Picu 117 Ruko Hangus Terbakar!

3.

Peringatan dari pemerintah

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan
Ilustrasi penyebaran hoax | www.leinsterexpress.ie

Kasus pemukulan yang disebabkan isu penculikan anak telah merebak hingga ke seluruh India. Meski demikian, masih tidak jelas apakah kasus penculikan anak yang sebenarnya juga meningkat. Rumor mengenai kasus penculikan anak di India banyak beredar melalui pesan teks atau aplikasi perpesanan.

Mengenai kasus ini, pejabat India pun telah memberikan peringatan kepada seluruh warga agar tidak mudah percaya dengan informasi yang disebarkan melalui pesan singkat, terutama mengenai masalah penculikan anak.

Penyebaran pesan teks tersebut bisa disebut hoax atau informasi palsu. Pasalnya, pihak kepolisian tidak menemukan adanya kasus penculikan anak yang berkaitan dengan serentetan pesan teks maupun video yang disebarkan secara online.

Artikel Lainnya

Hoax memang memiliki dampak yang luar biasa. Terbukti, tidak sedikit orang yang kehilangan nyawa karena informasi palsu. Peristiwa ini mengingatkan betapa pentingnya mengecek informasi yang disebarkan melalui pesan teks. Menelan mentah-mentah informasi hanya akan membawa dampak buruk.

Tags :