Kala KPAI Bilang Berenang Bisa Bikin Hamil, Apakah Ini Sebuah Mukjizat?
26 Februari 2020 by Titis HaryoKontroversi berenang bisa bikin hamil lagi-lagi jadi trending.
Belum lama ini salah satu anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty mengejutkan publik dengan pernyataannya terkait perempuan bisa hamil saat berenang di kolam yang bercampur dengan laki-laki. Tak pelak ucapan kontroversial Sitti viral dan memancing banyak kontroversi.
Pertanyaan besar pun menyeruak, bagaimana bisa, seorang anggota lembaga negara yang memiliki latar pendidikan mentereng bisa membuat pernyataan yang sangat tidak logis seperti ini. Mungkin, bila kita hidup di zaman nabi-nabi terdahulu, kejadian seperti masih bisa terjadi.
Tapi apakah bisa ‘mukjizat’ seperti itu terjadi di zaman sekarang?
Berenang bikin hamil itu nggak mungkin
Pertama, mari kita melihat kontroversi Sitti Hikmawatty dari kacamata ilmiah. Apakah mungkin perempuan bisa tiba-tiba hamil saat berenang di sebuah kolam renang yang tercampur dengan laki-laki?
Dikutip dari Kompas.com, Senin (24/2), seorang dokter spesialis kandungan bernama dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG, menjelaskan jika dalam dunia medis semua hal itu bisa saja mungkin.
Namun untuk kasus berenang bisa bikin hamil adalah salah satu hal yang tidak mungkin terjadi terutama dalam kajian ilmiah.
“Dalam medis, semua hal bisa saja mungkin. Namun untuk hal itu, itu mendekati yang sangat tidak mungkin,”
Alasan ketidakmungkinan ini pun cukup sederhana dan sudah banyak dijelaskan saat pelajaran IPA di sekolah-sekolah formal.
Baca Juga: Atasi Dampak Virus Corona, Jokowi Kucurkan Rp 72 M Untuk Influencer!
Bahwa, sperma hanya bisa berenang saat berada dalam vagina dan tuba falopi. Bukan di kolam renang, yang tercampur antara perempuan dan laki-laki serta mengandung larutan kaporit.
“Baru nanti, sperma akan punya kapasitas untuk bisa berenang dan nanti akan ada proses filtrasi (di dalam tuba falopi),” jelas dr Ivan.
Kajian medis yang ditulis dalam laman American Pregnancy Associaton juga menunjukkan bila sperma hanya bisa bertahan selama beberapa detik bila berada di lingkungan yang tak mirip dengan vagina.
“Jika ejakulasi terjadi dalam air hangat biasa, sperma bisa bertahan selama beberapa menit. Jika ejakulasi terjadi di dalam air yang diisi dengan bahan kimia kolam, gelembung, atau zat lain, sperma tidka akan mampu bertahan lebih dari beberapa detik,” tulisnya.
Jadi sepertinya secara teori ilmiah, sudah cukup banyak alasan dari para ahli medis untuk bisa membantah pernyataan dari Sitti ini.
Serupa tapi tak sama
Pernyataan Sitti sendiri sebenarnya bukan kontroversi baru lho di Indonesia, karena pada tahun 2017 publik juga sempat dikejutkan dengan pernyataan seorang mahasiswi yang menyebut sperma bisa masuk melewati pori-pori hingga menyebabkan hamil.
Namanya adalah Liza Zabri, saat itu salah satu komentarnya di sebuah laman Youtube secara tak sengaja viral karena komentar nyelenehnya.
Liza menyebut seorang perempuan bisa hamil meski tidak berhubungan badan. Salah satu alasannya karena sperma tersebut bisa masuk melalui pori-pori tubuh.
“Kenapa cewe itu bisa hamil padahal dia gak berhubungan badan, karna sperma itu bisa masuk lewat pori2 (jika berada didalam air seperti kolam renang) apalagi dalam masa subur, itu kata dosen aku yang ahli ilmu fikih,”
Baca Juga: Ngeri! Ikuti Susur Sungai, 250 Siswa SMP 1 Turi Diterjang Banjir Bandang!
Sayangnya, ada kelemahan dalam argumen mbak Liza ini, di mana dia mengklaim hal ilmiah tersebut dengan berpedoman pada ucapan dosennya yang merupakan ahli ilmu fikih.
Jelas melihat tersebut, kita bisa memastikan ada sebuah kesalahan karena disiplin ilmu untuk memecahkan masalah ini begitu jauh.
Pernyataan nyeleneh Liza ini juga tak hanya menjadi perbincangan publik dalam negeri saja lho, tetapi juga pernah mewarnai beberapa media luar negeri.
Sebenarnya di Indonesia sendiri, hal semacam ini sudah cukup menjadi obrolan biasa di tengah masyarakat. Apalagi dengan banyaknya mitos-mitos tidak benar soal percintaan dan hubungan seksual yang berkembang.
Kalian pasti pernah juga mempercayai salah satunya, seperti mitos pegangan tangan atau berciuman yang bisa membuat perempuan hamil. Aneh, tapi banyak yang percaya.
Baca Juga: Dapat Modal Rp 3,8 T, BUMN ini viral, Pegawainya Cuma 7 Isinya Pensiunan Semua?
Kontroversi Sitti Hikmawatty
Belum lama ini, melalui Ketua KPAI Susanto sempat meralat pernyataan anggotanya itu. Tetapi akhirnya Sitti meminta maaf langsung kepada publik atas pernyataannya dan menyebut itu sebagai sikap pribadi dan bukan institusi.
“Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat. Statement tersebut adalah statement pribadi saya dan bukan dari KPAI,”
Dalam pernyataannya, dia juga berharap awak media dan masyarakat bisa ikhlas dan tidak menyebarluaskan hal tersebut lagi.
Namun nasi sudah menjadi bubur, masyarakat sudah kadung emosi dengan pernyataan nyeleneh tersebut. Belum lagi pernyataan tersebut juga sudah terdengar hingga dunia lewat media Inggiris, Daily Stars.
Berbagai desakan agar Sitti Hikmawatty mundur dari jabatannya pun mengalir deras terutama di media sosial.
Mereka meminta anggota KPAI yang berada di bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) itu mundur dari jabatannya karena dinilai tak pantas mendapatkan gaji dari negara.
Hal ini cukup masuk akal lantaran Sitti ternyata memiliki bayaran yang cukup fantastis sebagai anggota KPAI.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2019, ketua KPAI tercatat berhak mendapatkan gaji sebesar Rp 26 .250.000. Sedangkan Wakil Ketua KPAI mendapatkan gaji sebesar Rp 24.063.000 dan anggota sebesar Rp 21.875.000.
Belum lagi dengan predikat ‘dosen’ yang sempat diklaim oleh Sitti saat memberikan pernyataan soal perempuan bisa hamil meski tanpa penetrasi di kolam renang yang bercampur dengan laki-laki.
Baca Juga: Ekonomi Jokowi Mandek di 5%, Kok Bisa Indonesia Jadi Negara Maju?
Mungkin, saat memberikan keterangan tersebut Sitti terinspirasi dengan kisah lahirnya seorang nabi dari rahim seorang perempuan yang saat itu tak bersuami.
Namun satu hal yang perlu digarisbawahi, itu adalah sebuah mukjizat yang dikaruniai oleh Sang Pencipta. Dan saat di zaman sekarang ini, mukjizat kerasulan dan kenabian sudah tidak ditemukan lagi.
Seharusnya sebelum membuat pernyataan tersebut, Sitti yang juga seorang ahli dalam dunia medis bisa memaparkan sebuah hasil riset yang jelas yang bukan berdasarkan andai-andai belaka.
Karena sebagai seorang yang menjabat dalam sebuah lembaga negara, pernyataannya akan sangat memiliki kekuatan untuk mempengaruhi persepsi di masyarakat.
Kini sudah jelas, pernyataan salah satu anggota komisioner KPAI soal berenang bisa bikin hamil perempuan itu hanyalah khayalan belaka.
Selain karena sperma manusia itu tak sanggup bertahan lama saat berada di luar tubuh manusia. Peristiwa kehamilan ini juga tak pernah terjadi dalam dunia medis.
Semoga aparatur pemerintah ke depan benar-benar bisa bertindak dengan benar, jangan sampai kejadian pernyataan konyol seperti yang terucap oleh Sitti Hikmawatty ini terulang.
Karena bukan hanya bisa menjadi aib personal, tapi juga bisa membuat nama bangsa tercoreng karena tindakan bodohnya.