Jokowi: Situasi Mengerikan, Terus Terang Saya Ngeri!
09 Juli 2020 by refa dewaTerus terang saya ngeri, Jokowi!
Rapat terbatas (ratas) kembali digelar Presiden Jokowi dengan para sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pada Selasa (7/7). Dalam ratas yang digelar tertutup itu, Jokowi meminta agar seluruh jajarannya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja mereka selama pandemi Covid-19.
Baik lembaga dan instansi, Jokowi berharap agar semuanya memiliki perasaan yang sama, sama-sama memiliki sense of crisis terhadap pandemi corona yang berdampak tak hanya bagi rakyat tapi juga ekonomi secara keseluruhan. Oleh sebab itu, Jokowi meminta jajarannya untuk mulai menyederhanakan regulasi (SOP) dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.
Tadi di depan saya sudah minta, kita harus memiliki sense of crisis yang sama. Regulasi sederhanakan, SOP sederhanakan. Sesuai dengan keadaan krisis yang kita hadapi. Semua negara sekarang ini mengalami itu. Kerjanya cepat-cepatan, kata Jokowi berdasarkan keterangan Biro Pers Istana yang diterima kumparan, Rabu (8/7) malam.
Ini kita berkejar-kejaran dengan yang namanya waktu. Jadi sekali lagi ganti chanel dari channel normal ke channel krisis, tambahnya.
Baca juga : Ke'santuy'an Warga Indonesia Hadapi Corona dan Bencana Lainnya, Perlu Ditiru atau Dikritik?
Bukan tanpa alasan, kenapa Jokowi meminta jajarannya bekerja ekstra cepat, pasalnya sebelumnya dirinya sudah berbicara dengan sejumlah kepada negara lain terkait pandemi corona tersebut, dan hasilnya rata-rata mengalami dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian.
Karena saya merasakan ini mengerikan loh. Bukan hal yang biasa, ini mengerikan. Kepala negara yang saya telepon, hampir semua saya telepon mengatakan hal yang sama. Dari waktu ke waktu prediksi ekonomi dunia juga tidak semakin baik, semakin buruk, jelas Jokowi
Lebih lanjut menurut mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim jika ekonomi global akan minus 2,5 persen akibat virus corona. Namun faktanya malah menyentuh angka 8 persen.
Global ekonomi growth-nya akan minus 2,5 persen. Ganti lagi ke minus 5 persen. Terakhir, OECD bahkan-6 sampai-7,6 persen, coba. Berubah terus. Lha kalau kita tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh. Bahaya banget, ucap Jokowi.
Baca juga : Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?
Kalau enggak, ngeri saya terus terang saya ngeri. Di kuartal III ini. Ini kuncinya di kuartal III. Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet di sini ada pergerakan yang lumayan. Tapi belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum, tutur dia.