Ke'santuy'an Warga Indonesia Hadapi Corona dan Bencana Lainnya, Perlu Ditiru atau Dikritik?
03 Februari 2020 by Dea DezellyndaKesantuyan warga Indonesia dalam menghadapi bencana apakah perlu ditiru?
Siapa yang tak merasa ngeri saat mendengar wabah virus corona? Virus yang memiliki nama lain 2019- Novel Coronavirus (nCov) ini merupakan patogen mematikan. Sejak mewabah di Wuhan, China pada bulan Desember lalu, kini virus corona setidaknya telah membunuh lebih dari 200 warga China. Virus corona bahkan telah menyebar di berbagai negara di dunia.
Lantas bagaimana warga Indonesia menanggapi bahaya virus corona? Bisa dibilang warga Indonesia terlalu santuy menanggapi wabah virus corona. Santuy di sini bisa dilihat dari bagaimana masyarakat menanggapi corona seperti berbagai bencana lainnya yang pernah terjadi. Lihat saja, berbagai bencana yang terjadi di Indonesia namun kita selalu menghadapi dengan candaan.
Kondisi Wuhan Mencekam
Wow. People in Wuhan are self-quarantined because of the #coronavirus outbreak.
— Minh Ngo (@minhtngo) January 27, 2020
But, despite the adversity, the people have found a way to support one another & show solidarity.
Here is video of residents chanting "Wuhan add oil" ("Whuhan, jiayou" 加油) out their windows. ?? pic.twitter.com/ejX80WgAkl
Virus corona diduga berasal dari pasar hewan di Wuhan, China. Hal ini dikarenakan pasien yang pertama kali positif terserang corona adalah salah satu pedagang di pasar hewan liar tersebut. Virus corona sebenarnya sudah ada sejak lama, namun hanya berpotensi menginfeksi hewan. Para ilmuwan menyebut jika virus tersebut sudah berevolusi dan kini bisa ditularkan dari hewan ke manusia, maupun dari manusia ke manusia.
Dari data terbaru yang dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (02/02/20), Komisi Kesehatan Nasional China mencatat korban meninggal dunia akibat wabah virus corona mencapai 304 orang hingga Minggu (2/2). Sejauh ini, belum ada laporan korban meninggal dunia di luar China.
Untuk mengantisipasi persebaran virus yang semakin luas, Kota Wuhan sendiri dijaga ketat dan warga tak boleh ke luar masuk secara bebas. Aktivitas warga menjadi terhambat karena harus mengisolasi diri di rumah agar tidak terinfeksi corona.
Beberapa foto dan video memperlihatkan kondisi mencekam dari kota yang biasanya sibuk setiap harinya tersebut. Dalam sebuah video, warga-warga yang terinfeksi corona tiba-tiba bertumbangan di jalanan. Banyak yang menyebut, kondisi Wuhan seperti diserang zombie. Kota ini sekejap menjadi kota mati.
Beberapa warga mengalami putus asa karena serangan virus corona ini. Namun beberapa hari lalu, sebuah video yang beredar di dunia maya memperlihatkan semangat dan kebersamaan warga Wuhan di tengah serangan virus corona.
Video tersebut merekam warga Wuhan yang tinggal di gedung apartemen saling meneriakan semangat satu sama lain di tengah kegelapan. Ratusan warga saling bersahutan di balkon kamar dengan meneriakan “Wuhan Jiayou” atau yang berarti “Semangat Wuhan”. Video tersebut berhasil menarik netizen di berbagai belahan dunia. Video haru itu langsung dibanjiri komentar dari warganet dan dibanjiri dukungan untuk warga Wuhan yang terdampak.
Melihat kondisi Wuhan, kepanikan dan keputus-asaan warga di sana, bisa kita simpulkan bahwa serangan virus corona ini bukan hal yang main-main atau pantas diabaikan begitu saja. Sudah seharusnya kita semua waspada dalam menghadapai wabah virus corona.
Sikap masyarakat Indonesia hadapi virus corona
Gong Xi Fa Cai !!
— Infidel (@pardedereza) January 25, 2020
Apakah di tiongkok pas angpao di buka isi nya Virus Corona ?
Sejak awal pemberitaan virus corona yang mematikan itu membuat para netizen ramai-ramai mencuitkan patogen tersebut hingga sempat bertengger di trending topic Twitter. Sampai hari ini, warga Indonesia pun masih membicarakan virus corona. Tak bisa dipungkiri, warga Indonesia juga ikut panik dengan adanya virus ini. Tapi bukan netizen Indonesia apabila tak menyikapinya dengan santai di tengah kepanikan.
Virus yang belum ditemukan vaksinnya ini tampaknya ditanggapi dengan penuh santuy oleh masyarakat bahkan bisa dibilang terlalu kelewat santai. Warga Indonesia sempat-sempatnya membuat hoax tidak penting dan sangat tak masuk akal. Parahnya lagi, banyak orang yang percaya dan terus saja dibagikan melalui media sosial.
Kita lihat saja salah satunya adalah hoax virus corona yang disebut bisa ditularkan lewat HP buatan China, Xiaomi. Apakah benar HP sejuta umat ini bisa menyebarkan virus corona? Dapat ide dari mana penyebar hoax ini? Pastinya faktanya tidak demikian.
Dari penjelasan yang dilansir dari Tirto.id, Jumat (31/01/20) seiring dengan berkembangnya penyelidikan, Kemenkes mengeluarkan pernyataan bahwa Corona tak menular melalui barang maupun pakaian. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, Senin (27/01/2019) lalu, menambahkan keterangan bahwa virus itu tidak dapat menular melalui benda mati.
Candaan-candaan tak penting lainnya juga banyak ditemukan di Twitter. Salah satu becandaan netizen yang sebenarnya sama sekali tidak lucu ini dicuitkan oleh @pardedereza atau komika yang dikenal dengan nama Coki Pardede. Guyonan Coki kali ini benar-benar tidak lucu. Bermaksud mengucapkan Tahun Baru Imlek, guyonan Coki ini justru garing.
“Gong Xi Fa Cai !! Apakah di Tiongkok pas angpao di buka isi nya Virus Corona?” tulis Coki dalam akun Twitternya @pardedereza beberapa waktu lalu.
Taraf guyonan netizen tersebut ternyata kalah lucu dengan guyonan yang dibuat oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak? Di tengah memanasnya wabah virus corona, Irwan justru menyambut dengan meriah kedatangan turis dari Kunming, China.
Sudah merupakan kewajiban menyambut tamu dengan sebaik-baiknya, tapi alangkah lebih baik jika melihat lebih jauh situasi yang sedang dihadapi. Tapi ya sudahlah. Anggap saja ini adalah penerapan mental husnudzon yang diajarkan dalam agama untuk selalu berpikir positif. Tapi… nggak gini juga dong Pak!
Indonesia negara santuy
Menilik kembali sikap santuy masyarakat Indonesia ini memang sudah terdeteksi sejak dahulu. Tak hanya virus corona, kita mundur kembali ke tahun 2016 di mana terjadi setidaknya 6 bom meledak di kawasan Plaza Sarinah, Jakarta Pusat. Baku tembak antara polisi dan teroris pun tak terelakan.
Lalu apa yang dilakukan para warga sekitar? Seolah-olah mendapat tontonan gratis, para warga pun tak segan mendekati lokasi penembakan. Kurang santuy apalagi warga negara kita ini?
Tak hanya itu saja, lihatlah cara warga Jakarta menghadapi bencana banjir besar di awal tahun 2020 ini. Berbagai potret korban banjir ibukota terlihat santuy berpose dengan segala gaya. Atau bahkan membuat video candaan. Peristiwa tersebut hanyalah segelintir contoh dari masyarakat Indonesia yang terkenal santuy menghadapi suatu bencana.
Menghadapi suatu bencana dengan santuy boleh tidak sih? Boleh-boleh saja, asal harus bijak. Mental masyarakat kita yang super santuy ini tentu ada sisi positifnya yang bisa ditiru oleh masyarakat di negara lain. Meski sedang menghadapi bencana, namun kita juga tak boleh berlarut-larut untuk terus dilanda kepanikan.
Sayangnya, kesantuyan itu tak selalu diiringi dengan pikiran yang lebih bijak. Salah satunya adalah kemunculan hoax di setiap kali terjadinya bencana alam. Tentunya hal ini justru menghasilkan berita yang simpang siur dan meresahkan.
Boleh saja menghadapi suatu bencana dengan santai, namun jangan lupa untuk terus waspada dan bijak. Salah satunya adalah menyikapi virus corona. Di Indonesia sendiri memang belum ada yang terinfeksi virus corona. Tapi setidaknya, kita tidak membuat kabar bohong atau candaan yang keterlaluan. Dengan begitu, kita bisa lebih bersimpati terhadap mereka yang terdampak.