Jokowi Kesal Gas Mahal: Saya Tadi Mau Ngomong Kasar, Tapi Nggak Jadi
07 Januari 2020 by Titis HaryoTernyata Pak Jokowi kesal saat tahu harga gas mahal, bahkan sempat ingin berkata kasar. Rakyat juga ingin berkata kasar nggak ya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kesal dengan temuan banyaknya gas industri yang berharga mahal di masyarakan. Padahal dirinya selama ini mengaku sudah meminta agar harganya diturunkan.
Hal ini akhirnya membuat Jokowi mengambil tindakan dengan memanggil menteri terkait dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
Lalu, bagaimana ungkapan kekesalan Jokowi soal gas industri yang mahal ini?
Jokowi kesal gas mahal
DIlansir dari Detik.com, Selasa (7/1), Jokowi mengungkapkan kekesalannya usai menemukan banyaknya gas industri yang masih berharga mahal.
Baca Juga: Ahok Berang Dan Ungkap Kebusukan Mafia di Pertamina, Ada Orang Asing!
Menurut Jokowi, gas yang berharga mahal akan menjadi penghambat pembangunan industri nasional dan persaingan industri di masa depan.
“Perlu saya sampaikan gas bukan semata-mata sebagai komoditas, tapi juga modal pembangunan yang akan memperkuat industri nasional kita,” ucapnya.
Pria nomor satu di Indonesia itu juga mengaku sempat ingin berkata kasar melihat harga gas yang tak kunjung murah. Hal ini lantaran adanya dugaan permainanan yang dilakukan oleh para mafia gas.
“Kalau tidak segera diputuskan (solusinya) ya akan gini terus. Pilihannya kan hanya dua, melindungi industri atau melindungi pemain gas. Saya tadi mau ngomong yang kasar, tapi nggak jadi,”
Jokowi lantas meminta kementerian terkait agar segera memutuskan strategi yang tepat agar bisa menekan harga pas sehingga tidak mencekik masyarakat dan pelaku industri nasional.
Baca Juga: China Merengsek Masuk Indonesia, Prabowo: Kita Cool Aja, Santai!
Menteri ESDM janjikan gas segera murah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan jika pemerintah akan segera melakukan upaya penurunan harga gas dalam tempo 3 bulan kedepan.
“Dalam tengga waktu 3 bulan (harga gas turun),”
Langkah-langkah strategis pun sudah dipersiapkan oleh Kementerian ESDM agar gas murah bisa segera terwujud, salah satunya dengan menerapkan Domestic Market Obligation atau DMO.
Baca Juga: Jakarta Terendam Air, Anies: Anak-Anak Pada Senang Tuh Saat Banjir
“Iya (solusinya) DMO, terus kemudian bebas pajak. Itu nanti dengan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) ya. Nanti dalam kuartal ini akan kita coba selesaikan,” ujar Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan.
DMO sendiri merupakan kewajiban badan usaha atau bentuk usah atetap untuk menyerahkan sebagian minyak dan gas bumi dari bagiannya kepada negara melalui badan pelaksana.
Mahalnya harga gas memang menjadi salah satu masalah yang kerap dituntut oleh masyarakat luas dan pelaku industri dalam negeri.
Presiden Jokowi pun mengaku kesal setelah dirinya sadar jika harga gas ternyata tak kunjung turun tiap tahunnya. Dia juga mengaku sempat ingin berkata kasar dengan temuan ini.
Semoga pemerintah bisa segera menstabilkan harga gas dan menciptakan bahan baku yang murah sehingga ekonomi industri nasional benar-benar bisa bangkit dan bersaing dengan sehat.