Janji Sandiaga Kurangi Pengangguran Hingga 2 Juta dalam 5 Tahun, Apakah Mungkin?
20 Maret 2019 by Talitha FredlinaMenyelesaikan pengangguran tidak sesederhana pemberian pelatihan!
Persoalan pengangguran di Indonesia menjadi salah satu isu yang diangkat dalam Debat Cawapres Minggu (17/3) malam kemarin. Wajar saja, mengingat ketenagakerjaan menjadi salah satu tema Debat Pilpres ketiga tersebut.
Di kesempatan itu, Cawapres Sandiaga Uno membeberkan janjinya untuk menangani permasalahan pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi. Ia menyatakan akan mengurangi pengangguran sebanyak 2 juta jiwa dalam 5 tahun periode beliau memimpin.
Hal ini akan dilakukan Sandiaga dengan berbagai program, termasuk salah satunya membuka Rumah Siap Kerja yang menyediakan one stop service bagi para pengangguran untuk mencari kerja. Percontohan Rumah Siap Kerja Prabowo – Sandi ini pun sudah dibuka di Jakarta.
Lalu, apakah janji Sandi untuk mengurangi pengangguran hingga 2 juta dalam satu periode kepemimpinan itu dapat dilakukan?
Dilansir dari CNN Indonesia, pengamat ketenagakerjaan Hadi Subhan mengingatkan bahwa untuk mengurangi angka pengangguran, pemerintah harus melihat juga pertambahan angkatan kerja yang terjadi setiap tahunnya.
Baca Juga: Pantas Pengangguran Tetap Banyak, Calon Karyawan Ini Terlalu Banyak Mau!
Dalam setahun, bisa terjadi penambahan angkatan kerja sebanyak jutaan jiwa. Sehingga pemerintah perlu menemukan cara untuk menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar. Untuk meningkatkan penyerapan tersebut, maka pemerintah perlu menggenjot pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut Hadi, dalam 1% pertumbuhan ekonomi, akan menyerap 500 ribu tenaga kerja. Sehingga untuk dapat mengurangi hingga 2 juta angka pengangguran terbuka maka pertumbuhan ekonomi juga harus didorong hingga di angka 6%.
Baca Juga: Mengatasi Masalah Pengangguran Terdidik Versi Prabowo
Lebih lanjut, pendidikan vokasi yang dijanjikan oleh kubu Prabowo – Sandi maupun Jokowi – Ma’ruf tidak dapat diandalkan untuk mendorong perekonomian dalam jangka panjang.
Pasalnya, pendidikan vokasional akan membekali dengan keterampilan rendah sedangkan untuk jangka panjang negara membutuhkan keterampilan lebih tinggi.
Pada akhirnya, kedua capres cawapres menyadari pentingnya menangani persoalan pengangguran dalam negeri. Strategi yang hendak ditempuh keduanya pun kurang lebih sama yakni pemberian pelatihan vokasional meski teknisnya berbeda.
Jadi, gimana menurutmu? Apakah cita-cita Sandiaga Uno untuk mengurangi pengangguran hingga 2 juta ini mungkin terlaksana? Lalu, apakah strategi yang akan diambil oleh kubu Prabowo – Sandi ini juga efektif?