Dibakar hingga Ditembaki 24 Peluru, Inilah 5 Kasus Penyiksaan Hewan di Indonesia

Penganiayaan Hewan
Penganiayaan Hewan | Keepo.me

Kasus penyiksaan hewan ini menuai kecaman publik

Pada pertengahan akhir tahun 2019, sebuah foto yang memperlihatkan seekor kucing digantung di sebuah pohon viral di meedia sosial. Sebelumnya, ada pula beberapa kasus penyiksaan binatang yang menuai kecaman dari netizen. Berikut adalah 5 kasus penyiksaan hewan, dirangkum dari Kompas.com:

1.

Penusukan mata kucing di pontianak

Penganiayaan Hewan
Penusukan mata kucing di pontianak | pontianakpost.co.id

Pada bulan November 2019, warga Pontianak digegerkan dengan kasus penusukan mata 12 kucing. Pelakuu penusukan merupakan pemuda dengan inisial AG yang tak lain adalah warga Kota Pontianak.

Ketika diamankan oleh pihak kepolisian, AG mengatakan bahwa aksi brutalnya ini dilakukan setelah ia mendapatkan bisikan gaib. Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Rully Robinson mengatakan bahwa AG akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa.

Keputusan ini didasarkan pada hasil koordinasi kepolisian dengan Dinas Sosial Kota Pontianak dan Komunitas Animal Lover. Menurut AKP Rully, AG memang langganan keluar masuk rumah sakit jiwa dan rumah penanganan orang terlantar di Dinas Sosial Kota Pontianak.

Baca Juga: Modus Cabul Dibongkar, Polisi Pamerkan Tatto Wanita Seksi di Lengan Habib Husein Alatas!

2.

Burung dilindungi mati terikat di Surabaya

Penganiayaan Hewan
Burung dilindungi mati terikat di Surabaya | jatimnow.com

Pada akhir September 2019 lalu, komunitas fotografer pecinta satwa terkejut ketika menemukan bangka lima jenis burung yang dilindungi. Bangkai burung tersebut ditemukan dalam kondisi kaki yang terikat dan tergantung di dahan pohon di hutan mangrove Wonorejo.

Burung yang ditemukan tersebut terdiri dari dua spesies, yakni empat ekor raja udang biru, dan satu ekor cekakak suci. Adapun burung raja udang biru merupakan spesies yang dilindungi sementara burung cekakak suci merupakan burung asal Australia.

Diduga burung-burung tersebut mati karena ditembak senapan. Hal ini didasarkan pada penemuan bekas tembakan yang ada di bagian tubuh burung.

Baca Juga: Dendam Kesumat, Remaja di Pasuruan Bunuh Tetangga Yang Perkosa Ibunya Sampai Hamil!

3.

Anjing dibakar di Jakarta

Penganiayaan Hewan
Anjing dibakar di Jakarta | www.brilio.net

Lucky, anjing berjenis mix dalmatian, mati dibakar hidup-hidup oleh oknum ojek online di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Mei 2019 lalu. Pengurus Yayasan Sarana Metta Indonesia, Christian Joshua Pale, mengatakan bahwa Lucky sebelumnya dipukul dengan botol dan dibakar hingga sekarat.

Hal ini dilakukan oleh oknum ojek online yang bernama Maulady. Maulady merasa kesal karena Lucky mencakarnya ketika ia kencing di samping kandang. Maulady pun langsung mengancam akan membakar Lucky jika anjing tersebut tak segera dipindahkan.

Pemilik anjing pun tak sempat memindahkannya karena ia harus melaksanakan salat tarawih. Ia sangat terkejut ketika mendapati Lucky dalam kondisi yang sangat mengenaskan, Lucky sekarat dengan luka bakar.

Baca Juga: Keluarga Masih Tak Terima, Ini Fakta Baru Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala

4.

Orangutan di Medan ditembak 24 peluru

Penganiayaan Hewan
Orangutan di Medan ditembak 24 peluru | news.detik.com

Paguh, orangutan berusia 25 tahun, harus menjalani operasi setelah 24 peluru senapan angin memberondong tubuhnya. Paguh awalnya ditemukan sekarat oleh petugas patroli hutan. Pagus pun langsung dievakuasi ke Stasiun Karantina Orangutan Batumbelin – Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

Sayanya, dua tembakan membuat mata Paguh buta. Selain itu, dari hasil pindaian sinar X, sejumlah peluru menyebar di tubuh Paguh, yakni 16 peluru di kepala, 4 peluru di kaki, 3 peluru di panggul, dan 1 peluru di perut.

Baca Juga: Ulama Aceh Larang Ucapan Salam Pada Non-Muslim, Ini Penjelasan Fatwanya

5.

Kucing disiksa dan digantung di Bali

Penganiayaan Hewan
Kucing disiksa dan digantung di Bali | kaltim.tribunnews.com

Sebuah foto yang memperlihatkan seekor kucing digantung di sebuah pohon viral di media sosial. Foto tersebut diunggah oleh Dewa Candra di media sosial Facebook. Dalam keterangan yang ditulis dalam bahasa Bali, Dewa Candra mengatakan bahwa kucing itulah yang telah memakan burung merpati miliknya.

Sontak unggahan Dewa Candra punn menuai kecaman dari netizen. Bahkan, Bali Animal Defender bersama Bali Cat Lovers akan melaporkan Dewa Candra ke pihak kepolisian. Junian Christina, anggota Bali Cat Lovers, mengaku sangat kecewa dengan aksi Dewa Candra ini.

Artikel Lainnya

Itulah lima aksi penyiksaan yang dilakukan terhadap hewan. Aksi-aksi tersebut memang seharusnya ditindak tegas. Apa pun alasan di balik aksi brutal ini, penyiksaan terhadap hewan tidak pernah bisa dibenarkan.

Tags :