Ingin Menang Selisih 25%, Prabowo Sebut Belasan Persen Suara Akan Dicuri, Netizen : Su'udzon Aja

Siapa kira-kira yang nyuri ya?

Beberapa waktu lalu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan pada pendukungnya bahwa pasangan calon 02 harus menang Pilpres dengan minimal selisih 25%. Angka selisih yang besar tersebut karena menurutnya akan ada suara sekian persen yang dicuri.

"Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu usaha kita," ujar Prabowo di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat 5 April 2019 (Detik.com).

Prabowo menyampaikan itu saat tengah berpidato di acara Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia. Prabowo juga mengatakan soal kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah.

"Saya percaya dulu kita usir penjajah, menghadapi kekuatan paling canggih bisa kita kalahkan. Kalau ada mereka yang tidak bisa memahami keinginan rakyat, bahkan rakyat ditakut-takuti, ditindas, maka akan keliru melihat kekuatan rakyat Indonesia," sebut dia.

Ucapan Prabowo ini sendiri mendapatkan komentar langsung dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang menyebut Prabowo sedang berhalusinasi.

"Prabowo bicara kemenangan selisih 25% seperti sedang mengigau. Dari mana menjelaskan kemenangan dengan besar itu bisa didapatkan? Tidak ada satupun lembaga survei kredibel yang mengunggulkannya. Bahkan lembaga-lembaga survei yang kredibel itu semua memenangkan Jokowi-Ma'ruf dengan selisih di atas 20%," kata juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily.

"Apalagi jika Prabowo menuduh kami akan mencuri suara darinya. Ini seperti sedang berhalusinasi. Sedang mengarang cerita yang disesuaikan dengan skenario yang konsisten selama ini," imbuh Ace.

Selain itu, menanggapi ucapan Prabowo yang mengatakan pilpres dianalogikan dengan mengusir penjajah adalah sebuah kekeliruan fatal. Ace mengatakan bahwa pilpres bukanlah ajang mengusir penjajah, tapi berlomba-lomba dalam kebaikan dengan menawarkan program yang tebaik kepada rakyat.

"Militansi dukungan ini merupakan provokasi dan intimidasi kepada pemilih pendukung 01. Cara-cara intimidasi adalah karakter pendukung 02 yang terbukti saat peristiwa kekerasan pada warga yang memakai kaos Jokowi di Jawa Tengah. Ini bagian dari skenario besar yang sedang dirancang jelang dan pasca 17 April," ucap Ace.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga sendiri juga menjelaskan maksud ucapan Prabowo soal suara yang dicuri tersebut.

"Ya Pak Prabowo kan bilang ada kemungkinan, kalau kemungkinan itu kan bisa iya bisa nggak, apalagi kemarin yang viral merebak itu ada settingan-settingan di medsos-medsos, beredar di medsos-medsos ada settingan-settingan soal server, misalnya gitu kan," kata Direktur Hukum dan Advokasi BPN, Sufmi Dasco Ahmad.

Selain itu beberapa netizen pun ikut mengomentari ucapan Prabowo ini di media sosial Twitter.

@CicieDezie Blm apa ap uda su’udzon aja

Alom‏ @Ecko_AlomFPTI Kalo udah negatif thingking berarti lo punya otak ga beres. Waspada boleh,negatif thingking jangan. Harus bisa bedakan juga antara nuduh dan hati2. Bahasa indonesia itu luas gaes,salah peletakan kalimat bisa jadi fatal.

akal sehat‏ @ardhijuan awasi kecurangan mereka #CirebonCiamisPAStiPrabowo

Kotak suara | www.merdeka.com
Artikel Lainnya

Tentunya tidak ada yang mau terjadi sebuah kecurangan dalam pesta demokrasi Indonesia ini. Maka itu masyarakat juga harus turun dan proaktif mengawal Pilpres 2019. Jika mengetahui adanya kecurangan seperti misalnya politik uang atau serangan fajar, tolak dan laporkan ke kepolisian.

Tags :