Hadir di Pelantikan Jokowi, Inilah Sosok Raja eSwatini yang Kontroversial
26 Oktober 2019 by LukyaniRaja eSwatini terkenal dengan kontroversinya
Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dihadiri oleh banyak kepala negara. Salah satu yang hadir adalah Raja eSwatini, Mswati III. Raja Mswati III ini cukup mencuri perhatian publik karena sosoknya yang kerap kontroversial.
Raja Mswati III diperlakukan bak Tuhan
Raja Mswati III harus menempuh jarak 9.212 kilometer untuk sampai di Indonesia dan menghadiri langsung prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024.
Raja Mswati III dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Raja Mswati III adalah pemimpin dari eSwatini, negara monarki absolut yang terakhir di Benua Afrika. Di negaranya, Raja Mswati III diperlakukan bak Tuhan.
Semua perintah dan permintaan Raja Mswati III harus dituruti, tidak bisa ditolak, tidak bisa diprotes, oleh warga maupun parlemen eSwatini. Misal, ketika Raja Mswati III memutuskan untuk mengubah nama Swaziland menjadi eSwatini.
Baca Juga: Santer Dikaitkan Buku Merah Lalu Dicopot Dari Kapolri, Tito Karnavian Jadi Mendagri
Raja Mswati III menganggap nama Swaziland mirip dengan nama negara Switzerland.
“Ketika sedang bepergian ke luar negeri, orang-orang sering mengira kita Switzerland. Saya ingin, negara ini punya nama yang diidentifikasi publik secara luas,” kata Raja Mswati III, dikutip dari Reuters.
Raja Mswati III memiliki belasan istri
Raja Mswati III saat ini memiliki 14 orang istri. Jumlah tersebut yang tercatat resmi, sementara yang tidak terdata masih belum diketahui jumlahnya. Dari 14 istri tersebut, Raja Mswati III hingga tahun 2019 ini telah memiliki 23 anak.
Baca Juga: Temukan Metode Cuci Otak, dokter Pecatan IDI ini Akhirnya Jadi Menteri Jokowi!
Meski memiliki 14 orang istri, Raja Mswati III tidak bisa memilih dua istri pertamanya. Dewan Khususlah yang memilih perempuan mana yang akan menjadi istri Raja Mswati III.
Tidak hanya kehidupan pribadinya yang menyita perhatian, Raja Mswati III pernah menjadi sorotan pada tahun 2002. Saat itu Raja Mswati III dituuh menculik seorang remaja berusia 18 tahun, Zena Mahlangu.
Kejadian ini berawal ketika Ibu Zena melaporkan sang anak yang menghilang setelah sekolah. Setelah dilakukan penyelidikan, Zena dibawa oleh dua orang dan dibawa ke Ludzidzini Royal Village yang merupakan tempat tinggal resmi Raja Mswati III.
Baca Juga: Pernah Jadi Bos Gojek, Ternyata Ini Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Jadi Mendikbud
Dinilai melanggar HAM dan hak perempuan
Ternyata di tempat itu Zena akan dipersiapkan menjadi istri baru Raja Mswati III. Ibu Zena, Lindiwe Dlamini, tidak terima dengan perlakuan tersebut dan meminta agr Zena dipulangkan.
Sebenarnya Zena pun tidak memenuhi syarat Konstitusi eSwatini untuk menjadi istri Raja Mswati III karena ia memiliki saudara kembar. Konstitusi eSwatini melarang perempuan cacat dan kembar menjadi istri raja.
Meski demikian, peraturan tersebut dilanggar oleh Raja Mswati III. Raja Mswati III menikahi Zena secara resmi di tahun 2010. Kabarnya, Zena kini telah mempunyai dua orang anak dari Raja Mswati III.
Tindakan Raja Mswati III ini sontak membuat Amnesti Internasional geram. Mereka menilai Raja Mswati III sudah melakukan pelanggaran hukum HAM dan melanggar hak perempuan secara internasional.
Itulah sosok Raja Mswati III, pemimpin eSwatini yang terkenal dengan kontroversinya. Saat pelantikan Minggu lalu, Raja Mswati III pun sempat bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.