Geger Soal Ujian SD Hina Nabi Muhammad SAW, Disdik Solok: Tidak Sengaja
13 Desember 2019 by Titis HaryoNaskah soal ujian SD di Solok, Sumatera Barat membuat resah usai salah satu soalnya dianggap menghina Nabi. Waduh!
Warga dibuat resah setelah naskah soal ujian di Kecamatan Junjung Sirih, Solok, Sumatera Barat memuat butir soal yang dianggap berisi penghinaan pada Nabi Muhammad SAW.
Kejadian yang menggemparkan ini dengan cepat viral di media sosial dan membuat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Solok angkat bicara.
Berikut laporan lengkapnya.
Soal ujian SD hina Nabi Muhammad SAW
Dilansir dari Detik.com, Jum’at (13/12), naskah ujian SD mata pelajaran Agama Islam yang dibagikan dalam ujian semester Senin (9/12) lalu membuat warga heboh.
Baca Juga: Demo Tolak DWP Jakarta Panas, Massa Ormas: Anies Pengkhianat Umat Pendukung Maksiat!
Hal ini lantaran pada soal nomor 13 berisikan kalimat pertanyaan yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW. Berikut bunyi soal yang dimaksud:
“Dibawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah…
- malas belajar
- mengerjakan tugas sekolah
- menjaga nama baik guru dan sekolah
- Menjaga nama baik orang tua."
Butir soal ini pun memancing banyak reaksi karena dinilai tidak pantas dan tidak patut dikeluarkan dalam soal ujian SD.
Baca Juga: Jokowi Hukum Mati Koruptor Kalau Kehendak Rakyat, Wapres: Agama Juga Membolehkan
Disdik sebut ada kesalahan penyuntingan
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Zulkisar memberikan penjelasan soal temuan soal yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Dia menilai jika soal tersebut mengalami kesalahan penyuntingan editorial yang dilakukan secara tidak sengaja.
“Sebenarnya tidak ada kesengajaan. Editor memperpendek kalimat, itulah akhirnya meresahkan,”
Zulkisar sendiri menjelaskan jika soal tersebut aslinya memiliki bunyi pertanyaan yang berbeda, yakni:
“Selaku umat Nabi Muhammad SAW patut meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah...
- Malas belajar
- Mengerjakan tugas sekolah
- Menjaga nama baik guru dan sekolah
- Menjaga nama baik orang tua"
Zulkifar pun mengaku sudah melakukan pengecekan langsung pada petugas Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan yang membuat soal tersebut.
“Saya minta kertasnya (untuk melihat) mana yang dicoret, mana yang dipotong,” ungkapnya.
Disdik pun memastikan akan ada pengulangan ujian Agama Islam karena naskah yang memancing kontroversi di dalam masyarakat itu telah dibatalkan keabsahaannya.
Baca Juga: Tolak DWP Karena Sumber Maksiat, Gerakan Pemuda Islam: Tiap Tahun Kami Menyusup!
Pembuat soal diperiksa polisi
Sementera itu, Kapolres Solok AKBP Fery Suwandi mengaku sudah melakukan pemeriksaan pada kasus dugaan penghinaan Nabi Muhammad dalam soal ujian SD yang viral di masyarakat.
“Semua pihak terkait kita periksa, termasuk tim penyusun naskah ujian,”
AKBP Fery meminta dan berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi melakukan tindakan yang melanggar hukum.
“Percayakan saja pada pihak berwenang untuk melakukan penanganan kasus ini, termasuk memberikan tindakan,” tegasnya.
Viralnya naskah soal yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dalam ujian semesteran SD di Solok, Sumatera Barat memang sangat menggemparkan.
Hal ini seharusnya bisa menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan setempat supaya lebih berhati-hati dalam menyajikan soal-soal terutama yang begitu sensitif seperti agama.
Semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan kedepan hal serupa tidak lagi terjadi lagi.