Gara-gara Cuitan Rasis, Donald Trump Diprotes Para Pemimpin Negara

Donald Trump
Donald Trump | www.politico.com

Donald Trump dinilai rasis dan mendapatkan banyak kecaman

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali panen kontroversi. Trump membuat kicauan di akun media sosial Twitter miliknya yang ia tujukan untuk sejumlah anggota kongres fraksi Demokrat yang berdarah campuran. Akibatnya, Trump dinilai rasis dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari sejumlah pemimpin negara.

1.

Protes Jacinda Ardern

Donald Trump
Jacinda Ardern | time.com

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ikut mengecam pertanyaan Presiden AS Donald Trump yang bertendensi xenofobia dan rasial terhadap anggota kongres perempuan Partai Demokrat. Tidak seperti Trump, Ardern justru sangat bangga dengan keberagaman masyarakatnya.

“Kami berpandangan bahwa parlemen kami harus menjadi tempat yang mewakili semua golongan, harus terlihat dan terasa seperti Selandia Baru, yang berarti harus terdiri dari keberagaman budaya dan etnis,” ujar Ardern kepada Radio New Zealend, Selasa (16/7).

“Biasanya saya tidak mengerti politik sebagian pihak, tapi untuk menegaskan kepada sebagian besar orang bahwa saya sangat tidak setuju dengan pernyataannya (Trump),” tambah Ardern.

Baca Juga: Kasus Novel Akhirnya Dibacakan di Kongres AS, Pakar Hukum: Biar AS Beri Sanksi Ke Indonesia

2.

Pernyataan Theresa May

Donald Trump
Donald Trump | time.com

Tidak hanya Jacinda Ardern yang mengecam ucapan Trump. Perdana Menteri Inggris Theresa May juga merasa kesal dan akhirnya meluapkan amarahnya saat menanggapi kicauan rasis dari Presiden AS tersebut.

Melalui juru bicaranya, Theresa May mengancam dan menilai kicauan Trump yang secara tidak langsung mengusir anggota Kongres Partai Demokrat itu.

“sangat tidak bisa diterima” tegas juru bicara Theresa May.

“Pandangannya (Theresa May) bahwa bahasa yang digunakan untuk merujuk pada perempuan benar-benar tidak dapat diterima,” tambah juru bicara Theresa May kepada awak media.

Selama ini May dan Trump memiliki hubungan yang kurang harmonis. Hubungan antara May dan Trump semakin buruk menyusul kasus memo rahasia Dubes Inggris untuk AS, Kim Darroch, yang memberikan kritik terhadap pemerintahan Trump.

Baca Juga: Konten Video 'Panas' Diblokir Kominfo, Youtuber Kimi Hime Nangis Minta Bantuan Presiden Jokowi!

3.

Dewan Perwakilan melawan Trump

Donald Trump
Alexandria Ocasio-Cortez | www.motherjones.com

Aksi protes terhadap cuitan rasial Trump ini juga diutarakan oleh beberapa anggota Dewan Perwakilan di Kongres Amerika Serikat. Mereka menyerang balik Trump dan mengatakan bahwa pernyataan tersebut tak semestinya dilontarkan oleh seorang pemimpin negara.

“Anda tahu di balik segala hal ini Tuan Presiden? Selain tidak menerima warga Amerika memilih kami, Anda tidak bisa terima kami tidak takut dengan Anda. Anda tidak bisa menerima kami menyinggung gertakan Anda dan menawarkan pandangan positif untuk negara ini. Dan itu yang membuat Anda meradang,” tulis anggota Dewan Perwakilan fraksi Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, dilansir oleh CNN Indonesia (17/7).

Sementara itu, anggota dewan dari Partai Demokrat lainnya, Rashida Tlaib, juga melayangkan protes untuk Trump.

“Saya melawan korupsi di negara kami. Saya melakukan itu sebagai anggota Kongres setiap hari sampai akuntabilitas pemerintahan Anda terbukti,” tulis Tlaib.

Artikel Lainnya

Meski cuitan Trump tidak secara gamblang menyebut sejumlah nama, Trump mengatakan bahwa beberapa anggota kongres perempuan dari Partai Demokrat yang dianggap warga keturunan lebih baik angkat kaki dari AS.

Hal ini dinyatakann Trump menyusul kritik dari Dewan Perwakilan terkait fasilitas umum yang tersedia di perbatasan AS untuk menampung para pendatang gelap yang tertangkap petugas.

Tags :