Fakta Brenton Tarrant, Teroris Brutal Masjid Selandia Baru Yang Juga Mantan Pelatih Kebugaran!
16 Maret 2019 by Titis HaryoTerancam hukuman mati!
Pelaku terorisme di Masjid Al Noor, Selandia Baru berhasil dengan cepat ditangkap pihak kepolisian. Pria yang diketahui bernama Brenton Tarrant diketahui pernah bekerja menjadi seorang pelatih kebugaran di Australia.
Tarrant ditangkap setelah melakukan aksi penembakan brutal pada jamaah Masjid Al Noor yang sedang akan menunaikan ibadah salat Jum’at (15/3). Dirinya bahkan sempat menyiarkan aksi tersebut lewat Facebook Live.
Kini, setelah ditangkap dan ditetapka tersangka, Tarrant harus siap mendapatkan ancaman hukuman mati dari pengadilan Selandia Baru. Berikut faktanya!
Pernah menjadi pelatih kebugaran berdedikasi tinggi
Sosok Brenton Tarrant menjadi orang paling dikecam setelah melakukan penyerangan brutal sebuah masjid di Selandia Baru yang saat itu sedang akan menunaikan ibadah salat Jum’at.
Dilansir dari ABC News, Sabtu (16/3), Brenton Tarrant yang diketahui berkewarganegaraan Australia pernah bekerja menjadi seorang pelatih kebugaran di Big River Gym, Australia.
Pekerjaan ini dia tekuni setelah menyelesaikan sekolahnya pada tahun 2009. Pada tahun 2011, Tarrant berhenti dan memutuskan untuk berkeliling di Asia dan Eropa.
“Dia seorang pelatih kebugaran yang sangat berdedikasi tinggi. Dia bekerja di program kami yang melakukan pelatihan pada anak-anak, dan dia sangat bersemangat melakukan itu,” ucap manajer Big River Gym, Tracey Gray.
Terinspirasi pemimpin fasis ternama Inggris Mosley Oswald
Dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (16/3), Brenton Tarrant sempat merilis sebuah dokumen manifesto sayap kanan yang menjelaskan motif aksi terorismenya di Masjid Al Noor, Selandia Baru.
Manifesto berjudul “The Great Replacement” dengan tebal 74 halaman itu mengulangi teori konspirasi sayap kanan populer tentang pergantian dominasi orang kulit putih Eropa menjadi imigran non-kulit putih.
Dalam manifesto tersebut juga tertulis nama tokoh teroris sayap kanan Anders Behrinh Breivik yang melakukan pembantaian di Norwegia. Tarrant juga menulis nama pemimpin fasis Inggris pada tahun 1930-an, Oswald Mosley.
Miliki izin legal kepemilikan senjata
Dilansir dari Detikcom, Sabtu (16/3), Aksi terorisme yang dilakukan oleh Tarrant dilakukan dengan sangat rapi. Bahkan menurut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Tarrant mendapatkan senjatanya secara legal.
Hal ini membuat pemerintah Selandia Baru akan melakukan perubahan peraturan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.
“Pemahaman saya, dia memegang izin kategori A. Saran saya saat ini adalah di bawah izin itu, dia mampu mendapatkan senjata api yang dia pegang,” jelas Ardern dikutip dari Detikcom.
“Undang-undang senjata api kita akan berubah,” tegasnya.
Langsung disidang setelah ditangkap
Brenton Tarrant kini tinggal menunggu waktu saja untuk mendapatkan vonis hukuman karena banyak bukti yang sudah didapatkan pihak kepolisian Selandia Baru.
Dilansir dari Kompas, Sabtu (16/3), pihak pengadilan pun sudah melakukan persidangan pertama pasca-perbuatannya Jum’at (15/3). Tarrant juga akan melangsungkan peradilan keduanya pada 5 April mendatang.
Jika terbukti bersalah, kemungkinan besar Tarrant akan mendapatkan ancaman hukuman mati dari pengadilan Selandia Baru.
Kejadian terorisme di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru benar-benar sangat mengerikan. Perbuatan Tarrant pun sudah sangat pantas mendapatkan hukuman terberat dari pengadilan.
Semoga aksi terorisme ini menjadi yang terakhir dan setiap orang bisa bersatu dan saling menguatkan satu sama lain, karena terorisme adalah tugas kita bersama untuk menumpasnya dengan toleransi!