Dua Tahun Genap Kasus Novel Baswedan Berjalan Tanpa Titik Terang, di Mana Keadilan yang Didamba?
11 April 2019 by Talitha FredlinaNovel Baswedan bukan satu-satunya yang terima teror!
Hari ini, Kamis 11 April 2019, tepat menandai dua tahun berjalannya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Hingga detik ini, pelaku terror terhadap Novel masih belum diketahui dan penyidikan tampaknya masih belum menemui titik terang.
Dua tahun sebelumnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal di dekat rumahnya di Kelapa Gading. Saat itu, Novel baru saja kembali dari menunaikan ibadah salat Subuh di Masjid. Insiden tersebut membuat Novel harus dilarikan ke Rumah Sakit di Singapura dan harus mengalami kebutaan pada sebelah matanya.
Insiden ini disoroti oleh banyak pihak sebagai pelanggaran HAM dan bukti peliknya pemberantasan korupsi di Indonesia. Terlebih melihat penyidikan kasus teror Novel Baswedan yang tak kunjung menemui titik terang hingga dua tahun berselang, muncul dugaan masyarakat terdapat tokoh berkuasa di balik penyerangan tersebut.
Dilansir dari Detik.com, Novel Baswedan mengungkap bahwa ia tak sendiri sebagai anggota KPK yang menerima berbagai bentuk teror. Menurutnya, KPK masih terus menerima berbagai bentuk aksi teror, baik kepada penyidik, pegawai hingga pimpinan KPK.
“Serangan kepada KPK itu masih terus berlanjut sampai sekarang. Orang mengira itu serangan hanya kepada saya, padahal yang diserang itu banyak,” Tutur Novel, dikutip dari Detikcom.
Novel menyebut setidaknya ada 10 kasus besar teror terhadap KPK yang hingga kini belum terungkap dan pelakunya tak kunjung diadili. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa negara abai dan kalah dengan koruptor.
Lebih lanjut Novel berharap bahwa Presiden Jokowi akan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang independen untuk mengusut kasus ini. Pasalnya, ia meragukan integritas dan independensi tim gabungan yang dibentuk oleh Polri pada Januari lalu.
Memperingati dua tahun penyerangan Novel Baswedan, wadah pegawai KPK bersama dengan koalisi masyarakat sipil akan menghelat berbagai rangkaian acara. Dimulai dari penampilan musik, acara tersebut juga akan menyediakan mimbar bebas untuk masyarakat berorasi.
Dilansir dari Tirto.id, di malam hari akan diadakan dialog budaya dengan budayawan Emha Ainun Nadjib dan musikalisasi puisi oleh Najwa.
Lalu, perkembangan apa yang akan terjadi dalam pengusutan kasus Novel Baswedan? Akankah negara bertindak tegas dalam pengungkapan kasus ini? Atau Novel Baswedan akan menjadi Munir lainnya yang terus diabaikan oleh negara?