Dokter Meninggal karena Covid-19, Jokowi: Pemerintah Beri Santunan Rp 300 Juta

Covid-19 di Indonesia
Penanganan Covid-19 di Indonesia | www.thejakartapost.com

Jokoqi sampaikan duka terdalam bagi para tenaga medis yang wafat

Enam dokter yang menangani Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Berbagai pihak pun menyampaikan belasungkawa dan turut mengantarkan doa. Salah satunya adalah Presiden Joko Widodo yang menyatakan duka terdalam bagi para tenaga medis yang wafat dalam tugas penanganan Covid-19.

1.

Santunan Rp 300 juta dari pemerintah

Covid-19 di Indonesia
Presiden Joko Widodo | www.thejakartapost.com

Presiden Joko Widodo tidak hanya menyampaikan belasungkawa. Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan santunan berupa uang sebesar Rp 300 juta untuk keluarga tenaga medis yang wafat dalam tugas.

“Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat, saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja dan dedikasi beliau-beliau yang telah berjuang sekuat tenaga menangani Covid-19,” ujar Presiden Jokowi di Wisma Atlet Kemayoran, dikutip dari Tempo.co.

“Pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp 300 juta bagi yang meninggal,” tutur Jokowi.

Baca Juga: Nekat Bawa Pulang Anak Sakit dari Jakarta, Bapak di Singkawang Dikarantina!

2.

Pernyataan Ketua Umum IDI

Covid-19 di Indonesia
Daeng M. Faqih | news.detik.com

Beberapa hari yang lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan ada dua orang dokter dan satu perawat yang terkonfirmasi meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. “Dua dokter yang sudah konfirm meninggal. Satu dokter lagi kita nunggu berita pastinya,” ujar Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih, dikutip dari Tempo.co.

Mengenai kabar satu orang perawat yang meninggal dunia pun sudah dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Kesehatan. Perawat tersebut diduga bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Ia berusia 37 tahun dan meninggal dunia di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Baca Juga: Semua Anggota DPR dan Keluarga Segera Dites Corona, Netizen: Rakyat Kapan Bro?

Para tenaga medis tersebut terpapar Covid-19 saat merawat pasien yang positif terjangkit virus tersebut. Daeng pun menyatakan bahwa faktor lain meninggalnya tenaga medis yang menangani Covid-19 adalah keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD).

Bahkan, Daeng mengatakan saat ini masih ada tenaga medis dalam perawatan yang diduga terpapar Covid-19. “Banyak rumah sakit yang tidak menyediakan APD tapi petugas kesehatan tetap diminta kerja,” ungkap Daeng.

3.

Pemerintah akan bagikan APD

Covid-19 di Indonesia
Wabah Covid-19 di Indonesia | www.thejakartapost.com

Hingga saat ini PB IDI masih berupaya menghimpun dan memverifikasi data mengenai tenaga medis yang terpapar Covid-19. Daeng mengungkapkan ada pihak yang menyatakan 23 petugas medis terinfeksi Covid-19. Sementara data dari Wakil Dewan Pakar IDI menyebut ada 32 petugas medis yang terinfeksi.

Menanggapi masalah kelangkaan APD, Presiden Jokowi memastikan APD akan segera tersedia. Pemerintah akan membagikan 105 ribu APD yang akan dikirim ke rumah sakit di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Minim Pasokan APD hingga Akhirnya Terpapar Corona, 6 Dokter Meninggal Dunia

Rinciannya adalah 45 ribu unit untuk DKI Jakarta, Bogor, dan Banten; 40 ribu unit untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan Bali; 10 ribu unit untuk luar Pulau Jawa, dan 10 ribu unit untuk disimpan sebagai cadangan.

Artikel Lainnya

Kebijakan pemerintah membagikan APD untuk rumah sakit di seluruh wilayah di Indonesia adalah langkah tepat untuk memperbaiki fasilitas para tenaga medis yang menangani Covid-19. Tak hanya itu, pemerintah pun harus segera mencari solusi bagi kelangkaan ruang untuk mengisolasi pasien positif Covid-19.

Tags :