Ditemukan Mengenaskan, Polisi Ungkap Wajah Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
29 Maret 2021 by Christie Stephanie KalangieMemasuki Pekan Suci bagi umat Kristiani, serangan bom bunuh diri malah mengguncang jemaat di Gereja Katedral Makassar.
Tim Inafis Polda Sulawesi Selatan dan Densus 88 mulai mengumpulkan barang bukti termasuk bagian tubuh pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 10.30 WITA, Minggu (28/3/2021).
BACA JUGA: Menangis Selama 3 Jam, Pengasuhnya Gunakan Cara Sadis Hingga Bayi Meninggal!
Pelaku adalah seorang lelaki dewasa
Dari foto yang beredar, pelaku merupakan seorang laki-laki dewasa. Kontur wajahnya memiliki kesan lebar dengan kulit agak putih, rambut panjang, dan alis mata tipis. Sedangkan giginya di bagian depan tidak rata, dan terdapat jenggot.
“(Jenis kelamin pelaku) laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E. Zulpan.
BACA JUGA: Heboh Cuitan Diduga Dalang Bom Bunuh Diri Makassar, Minta Didoakan Aksinya Lancar
Polisi menduga ada 2 pelaku
Sampai saat ini, belum diketahui apakah pria itu satu-satunya pelaku yang tewas dalam kejadian tersebut. Sebab, polisi menduga ada 2 pelaku yang datang dengan berboncengan motor ada di gerbang gereja sebelum ledakan terjadi.
Namun, untuk identitas pelaku belum diumumkan karena masih proses identifikasi.
"Jadi, setelah kita lakukan cek TKP, kemudian kita mencari beberapa informasi yang berkaitan dengan ledakan tadi, memang kita mendapatkan informasi bahwa ada 2 orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (28/3).
BACA JUGA: Bocah 2 Tahun Meninggal Usai Ayahnya Gunakan Uang Pengobatan untuk Foya-foya
Selain itu, Zulpan pun membeberkan plat motor matic yang sudah hancur berkeping-keping, yang diduga digunakan pelaku, yakni DD 5984.
Bagian tubuh pelaku terbagi beberapa bagian
Pihak kepolisian juga menambahkan bahwa potongan kepala pelaku ditemukan di atas atap bangunan.
"Iya (ditemukan potongan kepala pelaku bomber), itu memang hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), demikian ya," tambah Zulpan.
Kombes Zulpan mengatakan potongan kepala milik terduga bomber tersebut ditemukan di atap sebuah bangunan yang lokasinya tepat di samping Gereja Katedral Makassar.
"Itu memang ditemukan di atap bangunan di samping gereja. Jadi di samping gereja ada bangunan," jelas Zulpan.
Kejadian memilukan di Gereja Katedral Makassar
Peristiwa memilukan itu terjadi selepas Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar yang beralamat di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Dalam insiden tersebut, 14 orang jemaat dilaporkan mengalami luka berat dan ringan. Saat ini mereka dirawat di 3 rumah sakit berbeda di Makassar. Selain itu, jalan di depan Gereja Katedral juga ditutup petugas selama pemeriksaan berlangsung.
Presiden Joko Widodo memberi komentar
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar. Kepala Negara juga telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan membongkar jaringan pelaku teror hingga ke akarnya.
“Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya,” ucap Presiden dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Minggu (28/03/2021).
Kepala Negara menegaskan, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Terorisme sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran agama apapun. Semua ajaran agama menolak aksi teror apapun itu alasannya.
- Minta Biaya Jasa Pemakaian dari Setiap Orang, Wanita Ini Klaim Sebagai Pemilik Matahari dengan Akta Notaris
- Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Diduga Pasangan Suami Istri Indonesia, Siapa Sebenarnya Mereka?
- Tak Dikenali Saat Nongkrong di Warkop, Petugas Bea Cukai Tanya Anies Baswedan: Kerja Dimana?
Semoga kasus ini dapat diusut tuntas, pelaku dan dalangnya mendapat ganjaran yang setimpal, korban juga keluarganya mendapat kesembuhan, dan semua umat beragama dapat kembali beribadah tanpa rasa takut.