Diminta Lepaskan "Jaket" Ulamanya di Debat Cawapres, Ma'ruf Amin : Nggak Bisa
16 Maret 2019 by MoseslazPengamat Politik sebut Ulama nggak bisa didebat atau dibantah
Pemilihan Presiden 2019 tinggal sebulan lagi, sudah punya pilihan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan kamu pilih nanti, atau masih menimbang-nimbang? Kalau masih berpikir akan memilih siapa maka tenang saja, masih ada debat pilpres yang mungkin akan membuatmu memilih salah satu diantara dua pasangan calon.
Kini debat pilpres 2019 akan masuk ke jilid ketiga, dimana yang akan berdebat adalah kedua cawapres, Ma'ruf Amin 01, dan Sandiaga Uno 02. Debat cawapres ini akan digelar pada 17 Maret nanti.
Pengamat Politik dari Kedai Kopi, Hendri Satrio meminta dalam debat ini Ma'ruf Amin yang memiliki gelar sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus kiai untuk menanggalkan atribut keagamaanya. Hal itu karena menurut Hendri, banyak pemikiran bahwa omongan atau ucapan ulama tidak bisa dibantah dan didebat.
"Kalau sepengetahuan saya itu ulama itu enggak boleh didebat. Ulama ini kan levelnya di atas kita. Ini kan guru kita. Kalau ulama bicara kita harus ikutin, itu kata guru agama saya," kata Hendri saat berbicara dalam diskusi Kedai Kopi, Jakarta Pusat (CNNIndonesia.com).
Karena menurut Hendri, jika Ma'ruf tak menanggalkan "jaket" ulamanya, maka debat tersebut tidak akan berimbang. Sandiaga Uno sendiri posisinya adalah sebagai politikus, sedang Ma'ruf sebagai ulama yang memang tak pantas dilawan dalam debat.
"Kalau misalnya besok debatnya antara Kiai Ma'ruf sebagai ulama melawan Sandi sebagai politisi, ini enggak imbang," katanya.
"Apa yang dilakukan Sandi bila Pak Ma'ruf sudah mengeluarkan kata-kata. Misalnya tentang pendidikan, kiai Ma'ruf bilang pendidikan adalah a , b, c, d, e, mau tidak mau Sandi akan Dawuh Kyai. Yasudah selesai," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ma'ruf Amin mengatakan sosoknya sebagai ulama tak bisa dilepas dalam debat cawapres nanti. Sama seperti pengusaha dan politik, image tersebut sudah menempel pada kepribadian seseorang.
"Ulama kok dilepas? Itu mah nggak bisa, nempel aja itu mah, gimana sih. Jadi yang pengusaha nggak bisa juga, politisi nempel juga, ulama nempel juga. Apanya yang dilepas?" kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat (Detik.com).
Jadi bingung juga ya, kalau menurutmu gimana guys soal "jaket" Ma'ruf Amin sebagai kiai dan ulama dalam debat cawapres nanti. Udah ada yang menjadwalkan buat nonton debat cawapres nanti? Atau malah udah ada yang berencana buat nobar debat cawapres?