Diklaim Ditandatangi 1,8 Juta Orang, Petisi Referendum Kemerdekaan Papua Kini Masuk Ke PBB, Indonesia Gigit Jari?

Benny Wenda
Benny Wenda | www.cnnindonesia.com

Indonesia bisa gigit jari nih!

Perjuangan para separatis Papua merdeka ternyata tidak berhenti sampai disini saja, dari tahun 60-an hingga sekarang sudah berbagai aksi yang mereka lakukan agar tanah leluhur mereka berdaulat.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh salah satu kelompok separatis the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang baru-baru ini mengklaim telah menyerahkan petisi berisi 1,8 juta tanda tangan orang Papua Barat kepada Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Michelle Bachelet.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi saya dan rakyat saya. Saya telah menyerahkan apa yang saya anggap sebagai tulang rangka rakyat Papua Barat, karena telah banyak orang yang mati terbunuh," ucap Pemimpin ULMWP, Benny Wenda, di Genewa, Swiss, seperti dikutip Reuterspada Senin (28/1).

Lebih lanjut, untuk menguatkan argumennya, Benny juga menklaim kalau di bawah rezim sekarang, warga Papua seakan diisolasi, tidak memiliki kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berkumpul.

Benny Wenda
Benny Wenda | www.cnnindonesia.com

Benny menganggap, satu-satunya cara untuk merdeka adalah dengan petisi ini yang diklaim telah ditandatangi oleh hampir tiga perempat orang dari total warga Papua sebanyak 2,5 juta.

"(Petisi) ini beratnya 40 kilogram, seperti buku terbesar di dunia," kata Benny.

Selama bertemu dengan Bachelet, WNI yang telah kabur ke Inggris itu mengatakan kalau dirinya dan Bachelet sempat berbicara soal situasi di wilayah Nduga, ketika 11 orang pekerja trans Papua tewas saat melarikan diri dari kelompok separatis OPM.

Sementara itu, dilain pihak, juru bicara komando militer di Provinsi Papua, Mohammad Aidi, membantah apa yang telah dituduhkan oleh Benny, ia bahkan menilai pernyataan Benny tidak berdasar dan minim bukti.

"Dia (Benny) tidak dapat menunjukkan bukti dari apa yang telah ia tuduhkan terhadap pemerintah Indonesia dan militer. Justru, Gerakan Pembebasan Papua (OPM) lah yang telah membunuh rakyat-rakyat sipil tidak bersalah," ucap Aidi.

Artikel Lainnya

Semenjak belasan pekerja Trans Papua dari PT Istaka Karya tewas, kini militer TNI terus mengerahkan operasi penangkapan para anggota KKB.

Namun, Gubernur Papua, Lukas Enembe, justru meminta pemerintah menarik mundur pasukannya karena ditakutkan operasi tersebut dapat membuat warga setempat trauma. Meski begitu, pihak militer menolak dan terus menggencarkan perburuan ke wilayah-wilayah pedalaman di kabupaten dan hutan-hutan dekat perbatasan dengan Papua Nugini.

Semoga suasana memanas yang ada di Papua segera tenetralisir, dan semoga pihak PBB mau melihat dengan bijak dan tanpa condong pihak tertentu.

Tags :