Data 1,1 Juta Pengguna RedMart Dicuri, Lazada Klaim yang Diretas Data Kadaluwarsa

Lazada RedMart
Lazada RedMart | amp.kompas.com

Pihak Lazada berjanji akan lebih memperkuat sistem keamanan.

Salah satu perusahaan e-commerce ternama, Lazada menghadapi masalah dengan sistem keamanan websitenya. Pasalnya pad 29 Oktober 2020 lalu, ada sebanyak 1,1 juga data milik pengguna RedMart telah dicuri oleh hacker.

Mengutip Kompas.com pada Minggu (1/11/2020), beberapa data penting seperti nama pengguna, password, alamat, email, nomor telepon, serta nomor kartu kredit dikabarkan berhasil dicuri dan diperjualbelikan secara online.

BACA JUGA: 17 Film Tentang Hacker dengan Rating Tertinggi dan Terbaik

Lazada RedMart
Logo Lazada | m.bisnis.com

Terkait pemberitaan tersebut, Lazada membenarkan mengenai adanya pencurian data-data para pengguna RedMart. Data-data yang berhasil dicuri oleh para hacker tersebut diambil dari database RedMart yang sebenarnya sudah dihosting oleh provider web hosting pihak ketiga.

Namun, Lazada mengugkapkan bahwa data-data yang berhasil dicuri adalah data-data lama yang telah kadaluwarsa. Tepatnya data yang tidak diperbarui lagi semenjak Maret 2019 lalu, atau selama 18 bulan. Data-data para pengguna yang berasal dari kawasan Asia Tenggara juga dinyatakan tak terdampak alias aman.

"Data ini digunakan di aplikasi dan situs web RedMart sebelumnya, yang tidak lagi digunakan. Alhasil data pelanggan Lazada di Asia Tenggara tidak berpengaruh atas kejadian ini, ungkap juru bicara Lazada dalam sebuah keterangan tertulis," sebagaimana dikutip dari Kompas.com (1/1/2020).

BACA JUGA: Beberapa Tips Ini Bantu Kamu Terhindar dari Bahaya Radiasi Ponsel

Lazada RedMart
Ilustrasi pengamanan website | media.skyegrid.id

Di sisi lain, Lazada telah mengirimkan email pada seluruh penggunanya bahwa akun maupun password mereka telah aman karena terlindung oleh enkripsi. Mereka juga diminta untuk melakukan log out dan masuk kembali dengan kata sandi yang baru.

Atas kejadian tersebut, Lazada memblokir akses ke database sebagai langkah pengamanan yang tepat. Perusahaan e-commerce milik Alibaba di Singapura ini juga berjanji akan lebih memperkuat sistem keamanan sehingga tak akan terjadi lagi hal yang serupa.

BACA JUGA: Gawat! Tokopedia Diretas, 15 Juta Data Pengguna Dikabarkan Bocor

Lazada RedMart
Ilustrasi hacker | www.riauonline.co.id

Bahkan sempat ada warganet yang juga mempertanyakan hal itu melalui kolom komentar pada salah satu unggahan instagram Lazada.

"Gimana dgn kabar lazada dicuri datanya?" tulis salah satu warganet yang dalam akun instagram resmi @lazada_id pada Minggu (1/11/2020).

"Tidak perlu khwatir, kami dapat memastikan bahwa data para pelanggan di Lazada di Indonesia, tidak terpengaruh oleh kejadian ini. Data yang disebutkan adalah data lama dari tahun 2019 dan hanya untuk RedMart. Keamanan data pelanggan merupakan prioritas kami yang juga sudah kami jelaskan pada “Kebijakan Privasi” yang ada pada website dan aplikasi Lazada," balas Lazada.

Lazada merupakan destinasi penjualan online yang telah rilis semenjak 2012 silam. Perusahaan ini didirikan oleh Pierre Poignant dan Rocket Internet, serta dimiliki oleh Alibaba Group. Pada 2014, Lazada telah hadir di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Artikel Lainnya

Lazada telah menunjuk aktor top Korea Selatan, Lee Min Ho, menjadi salah satu Brand Ambassador-nya pada 14 Oktober 2020. Hal itu mendapat banyak dukungan dari para penggemar, bahkan tagar #LazadaxLMH sempat menjadi trending topic di twitter dengan jumlah cuitan lebih dari 10 ribu.

Tags :