CEO Gojek jadi Menteri, Bagaimana Masa Depan Gojek?

Pengemudi Gojek
Pengemudi Gojek | economy.okezone.com

Nadiem Makarim ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Para pengemudi Gojek menggelar aksi demonstrasi sebagai penolakan atas penunjukan bos Gojek, Nadiem Makarim, jadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 pada Selasa (22/10) lalu.

1.

Rencana demonstrasi

Pengemudi Gojek
Nadiem Makarim | economy.okezone.com

Hal ini dikemukakan langsung Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, Selasa.

"Jadi untuk rencana unjuk rasa kami sedang komunikasi dengan seluruh ketua Garda di Indonesia. Hari ini baru bisa ditentukan kapan (unjuk rasa). Itu pun kalau semua sudah komunikasi karena kan rencana serentak di seluruh Indonesia," ucap Igun

Rencananya, pengemudi Gojek akan unjuk rasa secara serentak di beberapa wilayah, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan beberapa tempat di pulau Jawa termasuk di Jakarta.

Baca Juga: Pernah Jadi Bos Gojek, Ternyata Ini Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

"Kalau di Jakarta kemungkinan di Istana Negara. Namun, ada berbagai titik nanti. Jadi belum final, kami masih komunikasi kapan pelaksanan unras (unjuk rasa)," kata dia.

Igun dan kawan-kawan menolak penunjukan Nadiem Makarim menjadi menteri karena CEO Gojek itu dianggap masih belum berhasil menyejahterakan para pengemudi.

"Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, hampir semua kantor Gojek didemo oleh para mitra driver karena belum bisa menyejahterakan mitra driver.

Baca Juga: Temukan Metode Cuci Otak, dokter Pecatan IDI ini Akhirnya Jadi Menteri Jokowi!

2.

Pekerja Gojek khawatir tidak diutamakan

Pengemudi Gojek
Nadiem Makarim | economy.okezone.com

Igun khawatir, jika Nadiem menjadi menteri, Nadiem akan banyak membuat peraturan yang cenderung menguntungkan perusahaan dan menomorduakan para pekerja atau buruh. Hal ini mungkin saja terjadi karena Igun menilai bahwa Nadiem sudah menerapkan hal tersebut selama menangani Gojek.

"Kami minta Presiden Jokowi mengkaji ulang lagi aspek sosial dan psikologi dari Gojek online. Karena masih banyak mitra driver yang melakukan perlawanan karena tidak sejahtera," ujar Igun.

Nadiem Makarim sebelumnya sudah dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka. Nadiem ditawari untuk menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi. Nadiem pun menerima tawaran itu. Nadiem pun telah menyatakan, ia mundur dari jabatannya sebagai CEO di Gojek.

Baca Juga: Santer Dikaitkan Buku Merah Lalu Dicopot Dari Kapolri, Tito Karnavian Jadi Mendagri

"Saya merasa ini kehormatan saya diminta bergabung ke kabinet dan saya menerima," kata Nadiem.

3.

Pendapat ekonom tentang masa depan Gojek

Pengemudi Gojek
Pengemudi Gojek | economy.okezone.com

Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai, terpilihnya Nadiem sebagai menteri merupakan bukti penghargaan pemerintah terhadap Startup. Bagi startup digital lain, hal inni akan mengakibatkan dampak besar, yakni naiknya nilai perusahaan startup.

Meski demikian, di sisi lain Piter khawatir dengan keputusan Nadiem meninggalkan Gojek. “Biasanya kalau menghilangkan pendiri itu sering kali berbahaya bagi kelangsungan usaha itu,” ujar Piter.

Kepemilikan saham Nadiem di Gojek memang tidak besar, namun biasanya para investor mayorita startup tetan akan menjaga porsi saham pendiri karena pendiri adalah simbol dari perusahaan. Meski demikian, Piter pun yakin bahwa Nadiem sudah menimbang dengan matang keputusannya ini. Ia percaya Gojek sudah disiapkan oleh Nadiem agar tidak goyah meski ia tak lagi menjadi CEO.

Artikel Lainnya

Gojek pun sudah mengumumkan akan segera memilih CEO baru. Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo dan co-founder Gojek Kevin Aluwi akan berbagi tanggung jawab untuk menjalan perusahaan sebagai co-CEO. Mereka berdua akan fokus mengembangkan Gojek ke tahap selanjutnya.

Tags :