Calon Pemimpin KPK Disorot ICW, Tiga Jenderal Polisi 'Bermasalah' Lolos Seleksi

ICW Soroti Calon Pimpinan KPK, Tiga Jenderal 'Bermasalah' Lolos Seleksi
Indonesian Corruption Watch (ICW) soroti tiga nama jenderal polisi yang masuk dalam bursa calon pimpinan KPK jilid V. | Keepo.me

Bursa calon pimpinan KPK menjadi sorotan ICW setelah tiga jenderal polisi diduga ‘bermasalah’ berhasil lolos seleksi tahap awal.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menyoroti tiga nama jenderal polisi yang berhasil lolos seleksi awal calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Kurnia yang juga tergabung dalam Koalisi Kawal Capim KPK jilid V menduga tiga jenderal tersebut memiliki masalah rekam jejak dan integritas yang seharusnya dijadikan indikator utama dalam proes seleksi.

Lalu, siapa saja jenderal polisi yang dimaksud oleh ICW? Berikut laporannya.

1.

Jenderal bermasalah

ICW Soroti Calon Pimpinan KPK, Tiga Jenderal 'Bermasalah' Lolos Seleksi
Infografis Jenderal Polisi bermasalah yang disorot oleh ICW. | Keepo.me

ICW kembali menyoroti proses seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah yang pada Minggu (29/7) kemarin sudah memasuki tahapan tes psikologis.

Dari sekian nama yang sudah mendaftar, ICW menilai ada beberapa sosok jenderal polisi yang dinilai tidak layak memimpin KPK karena memiliki rekam jejak pelanggaran etik dan intimidasi pada pegawai KPK.

“Terdapat figur-figur yang sempat tersandung dugaan pelanggaran etik dan diduga melakukan intimidasi pada pegawai KPK,” jelas Kurnia dalam siaran pers dikutip dari BeritaSatu, Senin (29/7).

Kurnia lalu menyebut tiga nama dari lembaga Polri yang sudah lolos tahapan awal seleksi dan kini juga ikut serta dalam tes psikologi.

2.

Irjen Firli

ICW Soroti Calon Pimpinan KPK, Tiga Jenderal 'Bermasalah' Lolos Seleksi
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Firli. | nasional.kompas.com

Nama pertama yang menjadi sorotan ICW adalah Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.

Firli dinilai memiliki rekam jejak integritas yang bermasalah karena sewaktu menjabat di KPK pernah bertemu dengan seorang kepala daerah yang tengah diperiksa KPK.

Hal ini memunculkan dugaan adanya konflik kepentingan yang mungkin saja terjadi. Firli lalu disebut ICW telah melanggar poin Integritas dalam Peraturan KPK.

“Tentu hal ini melanggar poin Integritas angka 2 Peraturan KPK No 7 Tahun 2013,” ucap Kurnia.

Baca Juga: Kasus Novel Akhirnya Dibacakan di Kongres AS, Pakar Hukum: Biar AS Beri Sanksi Ke Indonesia

3.

Irjen Antam Novambar

ICW Soroti Calon Pimpinan KPK, Tiga Jenderal 'Bermasalah' Lolos Seleksi
Wakil Kabareskrim Polri, Irjen Antam Novambar | kumparan.com

Wakil Kabareskrim Polri Irjen Antam Novambar juga menjadi salah satu perwira tinggi polisi yang menjadi sorotan dalam bursa calon pemimpin KPK jilid V.

Hal ini tidak lepas dari adanya dugaan intimidasi yang dilakukan Antam pada mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa agar mau menjadi saksi yang meringankan Komjen Budi Gunawan dalam kasus kepemilikan rekening ‘gendut’.

Kurnia pun meminta agar Pansel pimpinan KPK melakukan konfirmasi ulang pada Antam agar tetap menjaga integritas KPK di masa depan.

“Harapan kita agar Pansel bisa mengonfirmasi kepada yang bersangkutan terkait pemberitaan dugaa intimidasi tersebut,” lanjutnya.

4.

Irjen Dharma Pongrekun

ICW Soroti Calon Pimpinan KPK, Tiga Jenderal 'Bermasalah' Lolos Seleksi
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Irjen Dharma Pongrekun. | indopos.co.id

Nama terkahir yang disebutkan oleh Koalisi Kawal Capim KPK jilid V menjadi jenderal polisi bermasalah adalah Irjen Dharma Pongrekun, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Berdasarkan catatan ICW, Dharma diduga pernah melakukan pelanggaran prosedural saat menjabat sebagai Wakil Direskrimum Polda Metro Jaya karena mengeluarkan seorang tahanan.

Dharma juga disebut ICW pernah menandatangani surat pemanggilan untuk penyidik KPK Novel Baswedan terkait dugaan penganiayaan berat pada pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004 lalu. Hal ini sempat dinilai sebagai tindakan kriminalisasi penyidik KPK.

ICW pun meminta agar Pansel calon pemimpin KPK bisa tegas dalam proses seleksi sehingga tidak mengganggu kredibilitas KPK di mata publik.

“Jangan sampai figur yang diduga punya masalah masa lalu terpilih jadi pimpinan KPK, sehingga akan mengganggu kredibilitas KPK dan menurunkan tingkat kepercayaan publik,” tegas Kurnia.

Artikel Lainnya

Proses pemilihan calon pemimpin KPK memang sedang menjadi perbincangan hangat karena akan sangat menentukan arah perjuangan Indonesia dalam memberantas korupsi di masa depan.

Semoga temuan ICW ini bisa benar-benar menjadi pertimbangan dan membuat KPK benar-benar bersih dalam melakukan tugasnya.

Tags :