Bocor Surat Internal SBY Sebut Ada Ketidaklaziman di Kampanye Prabowo! Demokrat Beri Penjelasan

Salah satu yang disebutkan adalah soal eksklusifnya kampanye Prabowo

Mengadakan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada hari Minggu 7 April lalu, gelaran agenda pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut dihadiri jutaan simpatisannya.

Namun setelahnya ramai diberitakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyurati tiga petinggi partainya. Hal tersebut perihal ketidaklaziman dan tak inklusifnya kampanye Prabowo-Sandi. Kabar tersebut nyatanya juga dibenarkan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand menjelaskan surat tersebut benar ditulis SBY, dan secara spesifik ditujukan untuk tia elite Partai Demokrat, yaitu Amir Syamsudin, Syarief Hasan, dan Hinca Panjaitan.

"Pak SBY menyampaikan supaya acara dibuat se-Indonesia mungkin dan berbineka tinggal ika dan NKRI, dan saran SBY pun diterima. Ada tadi dari pendeta dan berbagai tokoh agama. Jadi acara tadi Bhineka Tunggal Ika," kata Ferdinand Hutahahean (Tribunnews.com).

“Jadi, Pak SBY sampaikan supaya acara dibuat se-Indonesia mungkin, berbineka, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” kata Ferdinand.

"Hasilnya gini, (sudah sesuai) kaya (kampanye akbar) pagi ini, itu sesuai arahan SBY. Bahwa orasi dari Ustaz Bachtiar Nasir pun, bahwa tuduhan khilafah tidak betul dan tolol, dan ulama lain pun menyatakan siap jaga NKRI," ujar Ferdinand.

Selain Ferdinand, Demokrat juga menjelaskan kabar tersebut melalui akun Twitternya @KitaDemokrat soal asal-usul dan alur surat internal dari SBY tersebut.

"Sekedar menginformasikan, terkait Surat Ketum @PDemokrat Bapak SBY, yg jelas merupakan arahan kepada 3 petinggi Demokrat, agar berkomunikasi dengan Paslon 02 Prabowo-Sandi, setelah Pak SBY mendapatkan rundown acara kampanye yang pertama (awal sekali). #TheGreatCampaignofPrabowo

Di mana pada rundown pertama itu, bagian terbesar acara tersebut hanyalah Pidato 4 Ketum partai politik pendukung Paslon 02, kemudian Pemutaran Video Pidato Habib Rizieq Shihab (HRS), dan ditutup dgn pidato Pak Prabowo. #TheGreatCampaignofPrabowo

Pak SBY lalu memberi masukan, alangkah baiknya dlm sebuah perhelatan politik bertajuk kampanye politik, seyogianya Pidato HRS tidak ditempatkan setelah Ketum Parpol pengusung.

Krn pidato HRS bisa diartikan sbg, berada di atas Ketum Parpol Pengusung. #TheGreatCampaignofPrabowo

Kecuali, acara tsb memang jelas bertujuan utk acara keagamaan atau dalam konteks lingkup semacam itu.

Setelah surat Pak SBY tsb, akhirnya keluarlah rundown acara akhir yg hari ini berjalan, dimana ada tambahan pidato pimpinan seluruh Agama, dus Pidato HRS dan ulama lainnya.

Jadi, tidak ada yg salah dgn masukan Pak SBY, yg ingin acara kampanye akbar tsb bukan hanya sukses dgn mampu mengayomi kelompok, kepentingan & agama lain terakomodir, tapi secara sadar sangat ingin Prabowo-Sandi menang dgn merebut hati & pikiran rakyat. Bukan sebaliknya !!!

Sayangnya, ini jadi ramai krn surat tsb bocor di hari pelaksanaan kampanye, seolah Pak SBY baru memberi masukan acara tsb, pada hari ini (7/4). Padahal masukan & kritik Pak SBY dilakukan usai menerima rundown pertama. Semoga mencerahkan. Terima kasih. #TheGreatCampaignofPrabowo

Artikel Lainnya

Partai Demokrat sendiri adalah termasuk koalisi partai pengusung Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019. Tentunya koalisi yang merupakan kumpulan partai juga berpotensi memiliki pandangan yang berbeda meskipun visinya sama. Jadi sudah ada yang baca isi suratnya guys, lalu gimana menurutmu?

Tags :