Bocah Nangis Saat Diajak Mudik ke Kampung Kakeknya Karena Tak Ada Internet! Ada yang Gini Juga?

Dari caption di video tersebut, diketahui peristiwa itu terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Terlihat juga beberapa orang dewasa sedang sibuk merayu seorang anak laki-laki yang menangis tersebut.

Bahkan hingga butuh tiga orang dewasa yang menanganinya berusaha membujuk sang anak agar mau masuk ke dalam sebuah mobil hitam tersebut. Namun bocah tersebut terus menolak dan berontak.

Karena kejadian tersebut, kendaraan lain dibelakang mobil itu semakin menumpuk hingga seorang pria akhirnya terpaksa menggendong paksa sang anak.

Pria itu memasukkan tubuh anak lelaki tersebut ke dalam mobil walau tangisannya tak juga berhenti, malah menjadi lebih keras.

Ternyata baru diketahui yang membuat anak tersebut tak mau diajak mudik lebaran karena tempat tujuannya, rumah kakeknya belum tersedia jaringan internet. Hal itu diungkapkan bocah tersebut sembari menangis.

Nggak ada jaringan...nggak ada jaringan!" teriak si bocah sembari memegangi pintu mobil tak mau dimasukkan.

Walau dibuat repot, keluarga hanya tertawa geli melihat tingkah bocah lelaki itu. Berikut caption lengkap dalam unggahan video tersebut.

kampung keluarganya.

Karena sering mungkin main PUBG ini atau nnton youtube.

Beginimi Kalau pergi Masiarah Dirumahnya keluarga yang tidak ada jaringan internetnya.

Kejadian di Lamasi kab. #Luwu."

Video tersebut menarik perhatian para netizen yang mengaku terhibur dengan tingkah sang bocah. Namun banyak juga yang merasa memaklumi sikap bocah tersebut.

Jika jaman dulu anak kecil menangis karena tak diberi mainan oleh sang orangtua, anak kecil jaman sekarang punya alasan yang lebih modern, tak ada jaringan internet.

Setiap kemajuan tentu memiliki kekurangan meski kelebihannya juga banyak. Salah satunya adalah ketergantungan jika waktu pemakaiannya tak dibatasi atau diatur.

Hal yang juga jadi masalah jaman sekarang bagaimana cara mengedukasi pada anak-anak kecil soal internet. Namun memang kadang ada orangtua yang mengandalkan internet untuk membuat anaknya berhenti menangis hingga akhirnya menjadi suatu yang adiktif.