Beruntung! Penambang Ini Sukses Jadi Miliarder Dadakan, Usai Dua Kali Temukan Batuan Tanzanit Langka

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Temuannya jadi yang terbesar dalam sejarah!

Seorang penambang skala kecil Tanzania telah menjadi multi-jutawan setelah menemukan dua dari batu tanzanit paling berharga dan langka yang hanya ada di negaranya. Saniniu Kuryan Laizer (52), menemukan dua batu dengan berat masing-masing 9,27 kg dan 5,1 kg di perbukitan Mirerani Utara. Persis di daerah yang dipagari Presiden John Magufuli pada tahun 2018 untuk menghentikan penyelundupan permata.

Penemuannya pun jadi yang paling terbesar dalam sejarah. Sebagaimana temuan terakhir hanya memiliki bobot 3,3 kg.

BACA JUGA: Diambil dengan Timing Sempurna, Hasil Jepretan 13 Foto Ini Bikin Kalian Tak Berkedip!

Ia pun sukses jadi miliader dalam semalam, usai menjual kedua batu langka berwarna hitam dan ungu itu ke pemerintah Tanzania. Dilansir dari news24, ia berhak mendapat total 7,7 shilling Tanzania, atau senilai lebih dari 48 miliar rupiah atas temuannya tersebut.

Ilustrasi
Penambang Tanzania Jadi Miliarder | jalantikus.com

Batu Tanzanit pertama kali ditemukan di kaki bukit Kilimanjaro pada tahun 1967. Wilayah utara Tanzania di Manyara dikenal sebagai satu-satunya tempat dimana batu-batu yang biasa digunakan oleh para pembuat perhiasan sebagai ornamen dengan kilauan ungu-biru yang luar biasa ditemukan.

Selain warna dasar, adanya perbedaan penyerapan warna akibat pembiasaan cahaya yang memasuki kristal. Maka dalam beberapa kasus tanzanit bisa ditemukan berwarna nila, hijau, oranye, merah hingga coklat.

Mengapa disebut langka? Sebab menurut sejumlah ahli geologi setempat, batu yang ditemukan Laizer Juni 2020 silam, diprediksi akan habis dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

Ilustrasi
Laizer, Penemu Dua Batuan Langka Tanzania | www.news24.com

Dapat ucapan selamat dari Presiden Tanzania

Dalam acara perayaan penemuan di tempat asal Laizer, Manyara, turut hadir pula Menteri Pertambangan Tanzania, Dotto Biteko, menyebutkan bahwa penemuan itu merupakan yang terbesar yang pernah ditemukan di negaranya. Ia juga menyinggung penyelundupan yang kerapkali dilakukan para penambang kecil.

"Laizer adalah miliarder (shilling) kami dan biarkan kami memastikan bahwa dia aman. Kami sekarang bergerak dari situasi dimana para penambang kecil menyelundupkan tanzanit, dan sekarang mereka mengikuti prosedur dan membayar pajak dan royalti pemerintah," ujar Dotto dikutip Keepo (16/4/21), dari news24.

Apresiasi lainnya pun ditunjukkan oleh orang nomor satu di Tanzania, Presiden John Magufuli, yang melakukan sambungan telepon untuk memberi selamat kepada Laizer atas penemuannya itu.

"Ini adalah keuntungan penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata Presiden Magufuli dikutip Keepo (16/4/21) dari BBC News.

Presiden Magufuli sendiri berkuasa sejak tahun 2015 dengan janji untuk melindungi kepentingan nasional dengan meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor pertambangan.

Akan tetapi, ketika tembok pembatas sepanjang 24 km dibuka di sekitar lokasi penambangan. Magufuli mengatakan bahwa 40 persen dari semua batu tanzanit yang diproduksi di situs tersebut hilang oleh penyelundup. Beragam upaya pun telah ia lakukan, termasuk kebijakan baru pada 2017 yang mewajibkan investor asing untuk memberikan 16 persen saham gratis kepada pemerintah.

Ilustrasi
Laizer Saat Menerima Cek Atas Penemuan Batuan Langka | www.news24.com

Bangun sekolah dan pusat perbelanjaan

Sebagai bentuk rasa syukurnya atas pencapaian tersebut, ia pun menyelenggarakan pesta dan memotong seekor sapinya sebagai jamuannya. Ia berkeinginan untuk menginvestasikan hadiah tersebut di komunitas miliknya yang berlokasi di Distrik Simanjiro, Manyara.

Melihat keadaan di lingkungannya, ia pun terketuk untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar lewat pendidikan dan pusat perbelanjaan.

"Saya ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah ini di dekat rumah saya. Banyak orang miskin di sekitar sini yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya," ujarnya dilansir Keepo (16/4/21), dari BBC.

Meski Laizer kini menjelma menjadi seorang miliarder, nyatanya hal tersebut disebutnya tak akan mengubah gaya hidupnya sebagai seorang peternak dari 2000 ekor sapi miliknya. Ia juga menolak pengawalan ketat yang ditawarkan pemerintah.

Artikel Lainnya

Ternyata dewi fortuna masih menaungi diri Laizer. Tak lama setelah penemuan pertamanya, ia kembali menemukan sebongkah batu tanzanit langka pada Agustus 2020. Beratnya pun tak main-main mencapai 6.3 kg dan terjual di angka 2 juta dolar Amerika atau senilai 29,3 miliar rupiah.

Dilansir news24, melalui Twitter resmi pemerintah, batuan yang ditemukan Laizer akan dipamerkan di museum nasional Tanzania.

Tags :