Benteng Terakhir ISIS Akhirnya Runtuh, 3.000 Orang Termasuk WNI Berhasil Dievakuasi!
07 Maret 2019 by Titis Haryo
Akankah pemerintah menerima mereka kembali?
Benteng terakhir ISIS di Baghouz akhirnya runtuh, Senin (4/3). Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang mendapatkan dukungan Amerika Serikat menyatakan berhasil mengevakuasi 3.000 orang dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.
Namun, keruntuhan benteng ISIS ini belum tuntas karena SDF menduga masih ada beberapa pasukan militan ISIS yang kabur melarikan diri ke luar Irak.
Operasi militer gabungan antara SDF dengan pasukan Amerika Serikat pun masih terus dilanjutkan.
Lalu, bagaimana nasib WNI yang berhasil di evakuasi dari markas terakhir ISIS setelah ini?
Pasukan SDF mengevakuasi warga Indonesia
Pasukan SDF berhasil membongkar habis benteng terakhir ISIS, hasilnya sebanyak 3.000 orang berhasil dievakuasi dan diselamatkan dari markas terakhir ISIS tersebut.
Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (5/3), dari 3.000 orang yang telah dievakuasi beberapa di antaranya diketahui sebagai warga Indonesia.
Namun, pasukan SDF belum merilis berapa banyak warga Indonesia yang berada di benteng terakhir milik ISIS tersebut.
Terdiri dari pejuang ISIS, anak-anak, dan perempuan
Orang-orang yang dievakuasi oleh pasukan SDF bukan hanya perempuan dan anak-anak saja, tapi ada juga pejuang ISIS yang menyerahkan diri.
Dilansir dari CBC News, ada sebanyak 200 pejuang ISIS yang menyerahkan diri setelah mengalami kekalahan telak di kota Baghouz.
Pasukan SDF pun terpaksa menggunakan truk pengangkut hewan untuk melakukan evakuasi dan membawa orang-orang dari Baghouz ke tempat yang lebih aman.
Warga Perancis dan Turki juga diselamatkan
Bukan hanya warga Indonesia saja yang ditemukan dalam operasi militer terakhir di wilayah kekuasaan ISIS ini.
Pasukan SDF juga mengevakuasi beberapa warga negara asal Perancis, Turki, Bosnia, Suriah dan Irak baik itu perempuan dan laki-laki yang diduga ikut menjadi pejuang ISIS.
ISIS masih bertahan
Meskipun sudah sangat terdesak dan wilayah kekuasaannya semakin sempit, pejuang ISIS dikabarkan masih memberikan perlawanan.
Hal ini disampaikan pejabat SDF, Lewla Abdullah yang mengkabarkan adanya serangan bom mobil yang dilakukan oleh ISIS sejak Jumat lali.
Pasukan SDF pun memprediksi masih ada 1.000 pejuang ISIS yang tersisa di Baghouz yang masih bersembunyi di lorong dan celah-celah gunung.
“Ini bukan akhir. Kami mungkin masih di ambang pertempuran baru,” ucap Abdullah dilansir dari Kompas, Selasa (5/3).
Kontroversi warga negara asing yang berhasil diamankan dari markas ISIS jadi perbincangan hangat dunia internasional. Berbagai negara ramai-ramai menolak untuk menerima warga negaranya yang berjuang untuk ISIS.
Bahkan, negara seperti Inggris hingga Australia mencabut kewarganegaraan para pejuang ISIS sebagai bentuk tegas perlawanan.
Lalu, bagaimana dengan nasib warga Indonesia yang ikut dalam perjuangan ISIS? Akankah pemerintah menerima mereka kembali?
