Baru 2 Bulan, Jalur Sepeda Cikini Buatan Anies Sudah Dibongkar Pemprov DKI. PDIP: Pemborosan!

Kolase, Foto kanan: Gubernur Anies melakukan uji coba jalur sepeda. Foto kiri: Jalur sepeda Cikini dibongkar Pemprov DKI. | www.gatra.com

Jalur sepeda di Cikini dibongkar Pemprov DKI, padahal baru selesai dibangun 2 bulan lalu

Keputusan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membongkar jalur sepeda di CIkini, Jakarta Pusat guna melakukan revitalisasi trotoar mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Fraksi PDIP.

Tindakan pembongkaran jalur sepeda CIkini ini pun dinilai sebagai bentuk pemborosan. Belum lagi, jalur sepeda tersebut baru dua bulan yang lalu diujicoba oleh Gubernur Anies Baswedan.

Seperti apa polemik jalur sepeda Cikini yang dibongkar dan tuai kontroversi ini? Berikut laporannya.

1.

Pembongkaran jalur sepeda Cikini dinilai pemborosan

Kondisi jalur sepeda Cikini yang dibongkar Pemprov DKI Jakarta demi revitalisasi trotoar. | www.liputan6.com

Dilansir dari Detik.com, Rabu (20/11), Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyorot tajam keputusan Pemprov DKI yang membongkar jalur sepeda Cikini.

Hal ini tidak lepas dari adanya pemborosan yang dilakukan Pemprov DKI dan konsep perancanaan yang tidak sinkron pada pembangunan fasilitas publik baik untuk pejalan kaki maupun pesepeda.

Baca Juga: Gara-gara Dipasung, Bocah Piatu dengan Gangguan Mental Tewas Terpanggang di Tangerang!

“Pertama, soal pemborosan. Yang kedua, konsep perencanaan kita tidak terintegritas dengan SKPD yang lain sehingga satu dengan yang lain saling bertabrakan,”

Dia pun cukup menyayangkan keputusan pembongkaran jalur sepeda Cikini yang baru bertahan dalam kurun waktu dua bulan saja.

“Jalur sepeda baru dibangun, dibongkar karena pelebaran trotoar, ini kan karena konsepnya kurang matang,” ujar Gembong.

“Kami Fraksi PDIP sangat menyayangkan konsep yang tidak terintegrasi dengan SKPD Lain sehingga berakibat pemborosan anggaran yang tidak perlu,” tambahnya.

Baca Juga: Dulu Tiap Hari Yasinan Demi Anies Menang, Kini Malah Digusur. Warga Sunter: Kami Seperti Binatang

2.

Dalih pembongkaran hanya sementara

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan uji coba pada jalur sepeda di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. | www.netralnews.com

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi berdalih jika pembongkaran pada jalur sepeda Cikini hanya bersifat sementara saja. Hal ini guna memenuhi standar pembangunan trotoar.

“Iya perbaikan saja, ‘kan gitu. Karena jalur sepeda kemarin ‘kan memang duluan terus trotoarnya harus ada pelebaran sedikit karena standarnya begitu,” jelas Irwandi dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (19/11).

Irwandi pun memastikan jika proyek pembongkaran ini menjadi salah satu bagian revitalisasi pedestrian di kawasan Cikini.

Baca Juga: Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad dan Sukarno, Netizen: Tolong Ruqyah!

“Enggak trotoar aja (yang dibongkar). ‘Kan Cikini lebar semua dari mulai ujungnya TIM sampai Metropole. Dibikin lagi (jalur sepeda), tinggal cat, cat hijau kayak semula,”

Pembongkaran jalur sepeda Cikini sendiri diperkirakan sejauh 50 meter dengan menyisaka sejumlah bongkahan aspal yang berserakan di pinggir jalan.

Hal ini pun sempat memantik banyak reaksi dari sejumlah warga DKI Jakarta yang lantas menjadi perbincangan di media sosial.

“Diponegoro, di bawah jembatan kereta Cikini, bongkar pasang dah kaya lego @aniesbaswedan. Bikin jalur sepeda belum 2 bulan udah kebongkar pelebaran trotoar. Apa ga pada ngobrol ya di Pemprov?,” cuit akun Twitter iina_surbakti.

Artikel Lainnya

Keputusan Pemprov DKI Jakarta yang membongkar jalur sepeda Cikini demi pembangunan trotoar memang sedang menjadi sorotan.

Hal ini tidak lepas dari jalur sepeda yang baru saja selesai dibangun dan baru dua bulan lalu dicoba Gubernur Anies Baswedan.

Banyak pihak yang menilai jika Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pemborosan karena tidak melakukan perencanaan konsep pembangunan yang terintegritas antar fasilitas publik.

Semoga hal ini bisa menjadi masukan untuk pemerintahan lain agar bisa menerapkan pembangunan yang berintegritas sehingga tidak muncul tumpang tindih dalam pembangunannya.

Tags :