Bantu Mencuci, Santri Ponpes Magetan Temukan Mayat Bayi Dalam Ember Baju Temannya!
23 Desember 2019 by Titis HaryoGeger penemuan mayat bayi dalam ember baju kotor santri ponpes di Magetan, polisi langsung bertindak!
Polres Magetan menyelidiki penemuan mayat bayi yang ditaruh dalam ember yang berisi tumpukan baju kotor di salah satu pondok pesantren di kawasan Plaosan, Magetan, Jawa Timur.
Diduga bayi tersebut merupakan anak dari salah satu santri pesantren yang sedang menempuh pendidikan berinsial AF (20).
Lalu, bagaimana penjelasan kepolisian terkait penemuan mayat bayi ini? Berikut laporannya.
Penemuan mayat bayi dalam ember
Dilansir dari Kompas.com, Senin (23/12), santri di Kecamatan Plaosan digemparkan dengan penemuan mayat bayi di komplek pondok pesantren.
Baca Juga: Keluarga Masih Tak Terima, Ini Fakta Baru Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala
Kasatreskrim Polres Magetan, AKP Sukatni pun menjelaskan jika mayat bayi tersebut ditemukan salah satu siswi pesantren dalam keadaan mengenaskan karena berada dalam tumpukan baju kotor.
“Kejadian Sabtu kemarin, bayi laki-laki ditemukan meninggal dengan posisi tengkurap di antara baju dalam ember oleh salah satu siswi pesantren,”
Penemuan ini pun berawal dari salah satu santri bernama AS yang ingin membantu mencucikan baju temannya AF yang saat itu diketahui sedang sakit.
Namun saat membantu memisahkan baju-baju kotor dalam ember milik AF, santri tersebut terkejut karena ada mayat bayi di dalamnya.
“Karena baju di dalam ember tersebut banyak darah, amak saksi (AS) mengambil baju satu per satu. Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki-laki,” jelas Sukatni.
Baca Juga: Dendam Kesumat, Remaja di Pasuruan Bunuh Tetangga Yang Perkosa Ibunya Sampai Hamil!
Ibu bayi terus bungkam
Penemuan mayat bayi dalam ember baju kotor langsung diselidiki oleh Polres Magetan setelah pihak pondok pesantren melakukan laporan.
Sayangnya, kasus ini berjalan begitu lambat setelah AF yang diduga sebagai ibu dari mayat bayi yang ditemukan terus bungkam dan tidak kooperatif saat dimintai keterangan.
“(AF) nutup semua, susah dimintai keterangan,”
Tetapi polisi terus mengumpulkan informasi dari enam orang saksi lainnya yang tidak lain adalah para santri di pondok pesantren tersebut.
Baca Juga: Viral Remaja Mesum di Masjid Probolinggo. Saat Tertangkap, Pelaku: Aku Khilaf Begituan
Sementara itu, polisi mengungkapkan jika AF sendiri diketahui baru menjalani masa pondok pesantren selama 6 bulan terakhir.
“Informasinya baru enam bulan (mondok), tapi kebenarannya belum bisa kita pastikan karena (AF) belum bisa dimintai keterangan,” jelas Sukatni.
Mayat bayi yang ditemukan pun kini masih dalam proses otopsi di RSUD Dr Sayidiman Magetan. AF, santri yang diduga jadi ibu bayi juga diberi perawatan setelah diketahui kondisinya begitu lemah.
Kasus penemuan mayat bayi dalam ember cucian baju di pondok pesantren kawasan Magetan memang begitu menggemparkan dan memantik keprihatinan banyak pihak.
Hal ini tidak lepas dari masih banyaknya kasus ibu yang tega membunuh anak yang baru dilahirkan karena malu akibat hubungan terlarang. Padahal hal seperti ini masuk dalam pelanggaran hukum yang berat.
Semoga ke depan pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat agar kasus-kasus seperti ini bisa diatasi dengan bijak dan tepat.