Aplikasi FaceApp Dicurigai Mengirim Data Pengguna ke Rusia, Apakah Benar?
11 Februari 2021 by Talitha FredlinaAplikasi FaceApp buatan Rusia menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran dari pakar dan masyarakat
Aplikasi FaceApp yang sedang viral belakangan ini ternyata menyimpan bahaya yang mengintai. Pasalnya, aplikasi ini dapat mengakses foto, informasi lokasi, penggunaan data dan histori pencarian. Mereka pun dalam angket Terms & Conditionsnya menyantumkan dapat menggunakan data tersebut untuk kepentingan perusahaan termasuk kepentingan komersil.
Beberapa pihak pun mempertanyakan keamanan aplikasi yang satu ini. Termasuk Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan teknologi cloud Rackspace. Ia mempertanyakan akses yang diminta FaceApp ke seluruh foto pengguna.
“Untuk membuat FaceApp bekerja, Anda harus memberi izin akses foto Anda, semuanya. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira. Ia juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tak menggunakan, aplikasi itu memanfaatkan Anda,” ucap Rob La Gesse dikutip dari Detik.
Selain La Gesse, kepala perlindungan data Jerman Ulrich Kelber juga menilai persyaratan penggunaan aplikasi yang disodorkan oleh FaceApp terlalu kabur sehingga berpotensi membahayakan data privasi pengguna aplikasi. Kekhawatiran serupa dibagi pula oleh pemerintah Amerika hingga FBI.
Terlebih menilik Wireless Lab, pengembang FaceApp yang ternyata merupakan perusahaan Rusia, kekhawatiran pemerintah Amerika bahwa data pengguna akan disalahgunakan menjadi dapat dimengerti. Mereka mencurigai data tersebut akan digunakan oleh pemerintah dan intelijen Rusia.
Baca Juga: Viralnya FaceApp Timbulkan Kecurigaan Curi Identitas Penggunannya, FBI Turun Tangan!
Pakar IT Will Strafach menyampaikan lewat twitternya bahwa aplikasi FaceApp mengirim foto yang akan diproses tersebut ke server perusahaan alih-alih memprosesnya di perangkat pengguna. Meski perlu diketahui bahwa server tersebut masih berada di Amerika Serikat dan tidak di Rusia.
CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov, mengeluarkan klarifikasinya. Ia membantah mengirim data pengguna ke Rusia. Menurutnya, FaceApp hanya mengunggah foto ke cloud untuk diproses. Hal ini pun dilakukan demi kemudahan pengguna sehingga pengguna tak perlu mengunggah foto berkali-kali ke aplikasi untuk mengedit.
Baca Juga: Digugat ke MK Karena Foto 'Terlalu Cantik', Evi: Saya Datang Biar Hakim Lihat Sendiri
Seluruh foto yang diunggah ke server FaceApp pun menurut Goncharov akan dihapus dalam waktu 48 jam.
“Kami dapat menyimpan foto yang sudah diunggah ke cloud. Alasan utamanya adalah demi kepentingan performa dan traffic: Kami ingin memastikan pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap operasi mengedit. Kebanyakan gambar dihapus dari server dalam kurun waktu 48 jam dari tanggal diunggahnya” Tutur Goncharov dikutip dari Forbes.
Bahkan pengguna pun menurut Goncharov dapat meminta penghapusan seluruh datanya di FaceApp. Caranya, pengguna tinggal menuju ke setting aplikasi, lalu pilih support dan pilih report a bug. Gunakan kata kunci ‘privacy’ di subyek pesan.
Aplikasi memang diciptakan untuk kepentingan pengguna, dan kita memang cenderung mudah mengikuti tren meski harus menginstall aplikasi baru yang tidak jelas di perangkat kita. Namun kita juga harus membaca dengan baik apa persyaratan yang diajukan oleh aplikasi untuk kepentingan menjaga privasi kita. Jangan sampai kita menyetujui hal-hal yang berpotensi merugikan kita sendiri ke depannya.