Amerika Tawarkan ‘Uang Damai’ 708 T Untuk Berdamai dengan Israel, Palestina Berang!
25 Juni 2019 by Talitha FredlinaAmerika tawarkan dana 708 Triliun untuk pengembangan ekonomi Palestina jika berdamai dengan Israel
Konflik Palestina - Israel tak kunjung menemukan jalan damai. Kini, Amerika berupaya ‘membantu’ dengan menawarkan ‘uang damai’ bagi Palestina untuk berdamai dengan Israel. Tentu saja tawaran dari Trump ini ditolak mentah-mentah oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dilansir dari CNN, Amerika berupaya menjadi negara pendamai antara Israel dan Palestina dengan proposal rencana damai ‘Deal of the Century’ miliknya. Proposal ini telah lama dinanti oleh dunia yang ingin melihat bagaimana langkah Trump menanggapi persoalan Palestina – Israel.
Gedung Putih akhirnya membocorkan isi proposal yang menurut mereka sangat ambisius dan menjanjikan itu. Dalam proposalnya, Amerika menawarkan diri untuk menggalang dana sebesar 708 Triliun dalam satu dekade ke depan untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi Palestina jika mau berdamai dengan Israel.
Gedung Putih juga menjanjikan untuk menggandakan Produk Domestik Bruto Palestina dan menekan angka penganggurannya sampai satu digit. Hal ini akan dilakukan dengan menciptakan jutaan lapangan kerja baru di Palestina.
Baca Juga: Kontroversi Pulau Reklamasi DKI, Anies Baswedan Jelaskan Itu Sebagai ‘Pantai’
Jared Kushner, penasihat sekaligus menantu Trump yang direncanakan akan memimpin pembahasan proposal perdamaian tersebut di Bahrain pekan ini juga mengungkapkan Palestina berpotensi menjadi negara tujuan wisata global.
Menurut Kushner, 950 juta Dollar diusulkan untuk membangun industri pariwisata di Palestina dengan memperbaiki situs bersejarah dan keagamaan, serta wilayah pantai barat.
Proposal rencana perdamaian ini diapresiasi oleh Arab Saudi. Dilansir dari Liputan6, seorang diplomat level atas di Arab Saudi mengungkapkan bahwa proposal Amerika ini menjadi kesempatan untuk normalisasi hubungan Palestina dan Israel serta menguntungkan banyak negara di Jazirah Arab.
Baca Juga: Tentang Skandal Video Seks yang Menjerat Menteri Malaysia, PM Mahathir: Saya Tidak Percaya
Sayangnya, proposal yang dianggap menjanjikan ini ternyata tidak membawa banyak perubahan karena Palestina justru berang akan proposal perdamaian tersebut.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas menolak proposal Trump tersebut dan memboikot forum di Bahrain yang dijadwalkan akan membicarakan perdamaian Palestina dan Israel.
“Kami sudah menyatakan tidak akan menghadiri forum di Bahrain. Alasannya adalah permasalahan ekonomi tidak boleh dibahas sebelum problem politik,” Jelas Mahmoud Abbas dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Space Race Makin Ketat, Amerika Dibuat Resah Oleh Kekuatan China dan Rusia
Konferensi Manama yang akan dilangsungkan di Bahrain pada Selasa dan Rabu pekan ini memang direncanakan untuk menjadi ajang pembahasan proposal perdamaian tersebut. Namun Palestina yang merasa proposal Amerika itu terkesan seperti ingin membungkam Palestina dengan uang.
Alih-alih melahirkan perdamaian, rakyat Palestina justru mengadakan demonstrasi memprotes proposal perdamaian Amerika tersebut. Mereka membakar foto Trump dan lukisan Trump dengan tulisan “Deal of the Devil”.
Mereka juga mengecam Raja Bahrain dan konferensi Manama yang dianggap oleh demonstran seperti ‘Pernikahan tanpa pengantin’ karena Palestina menolak hadir.
Penasihat Mahmoud Abbas, Hanan Ashrawi dengan tegas menekankan bahwa jika Amerika ingin menjadi penengah konflik Timur Tengah, mereka harus mengutamakan tuntutan Palestina.
“Pertama cabut blokade Jalur Gaza, hentikan pencaplokan tanah, sumber daya dan uang kami oleh Israel, berikan kami kebebasan untuk mengendalikan perbatasan, langit, dan perairan kami. Kemudian biarkan kami membangun ekonomi sebagai bangsa yang bebas dan berdaulat,” Tutur Ashrawi dikutip dari CNN Indonesia.