45.000 Warga Tewas, Rakyat AS Malah Demo Anti Lockdown Corona. Netizen: Menjemput Kiamat!

Sudah 45.000 Orang Tewas, Warga AS Malah Demo Tolak Lockdown Corona
Sejumlah warga AS melakukan aksi demo menolak kebijakan lockdown corona. | www.blazingcatfur.ca

Anehnya, aksi demo ini juga ikutan didukung Presiden Donald Trump. No debat deh!

Ribuan warga menolak kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mencegah penularan wabah pandemi corona atau Covid-19.

Berdasarkan sejumlah sumber, aksi demo ini sudah mulai dilakukan di beberapa negara bagian AS seperti Tecas, Wisconsin, Ohio, California, hingga Minnesota. Sebagian besar pendemo ingin pemerintah segera mencabut lockdown agar mereka bisa kembali bekerja lagi.

Seperti apa aksi demo anti lockdown di AS yang memancing perhatian dunia ini? Berikut ulasannya.

1.

Aksi demo tolak lockdown di AS

Sudah 45.000 Orang Tewas, Warga AS Malah Demo Tolak Lockdown Corona
Warga AS ingin kebijakan lockdown dicabut agar bisa bekerja kembali. | www.tribunnewswiki.com

Dilansir dari Liputan6.com, Rabu (22/4), ribuan warga AS melakukan aksi demo menolak kebijakan lockdown yang sedang diterapkan pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19.

Para warga AS tersebut melakukan aksi dengan berjalan kaki di sejumlah titik sembari membentangkan spanduk-spanduk protes yang sebagian besar berisi keinginan pendemo ingin bekerja kembali.

Baca Juga: Breaking News: Jokowi Pastikan Mudik Tahun Ini Dilarang!

Salah seorang demonstran bernama Tyler Miller, menjelaskan aksi ini didasari dari terus meningkatnya kesulitan ekonomi yang dirasakan warga AS pasca kebijakan lockdown diterapkan.

“Mematikan bisnis dengan memilih yang mana menang dan kalau di mana ada yang penting dan tidak penting adalah pelanggaran konstitusi negara bagian dan federal,”

Sejumlah massa juga sempat menghujat beberapa perawat medis yang terlihat turun ke jalan dan memprotes aksi para massa tersebut.

“Anda bisa bekerja, kenapa saya tidak bisa pergi bekerja,” ucap pendemo.

Baca Juga: Ramai Ahli UI Ungkap Corona Sudah Menyebar Sejak Januari, Pemerintah: Kenapa Baru Bilang Sekarang

2.

Corona di AS diprediksi semakin parah

Sudah 45.000 Orang Tewas, Warga AS Malah Demo Tolak Lockdown Corona
Foto Presiden AS Donald Trump ikut dibawa pendemo saat melakukan aksi tolak lockdown. | www.abc.net.au

Pakar epidemologi dan ahli kesehatan masyarakat di Harvard TH Chan School of Public Health, Eric Feigl-Ding mengatakan setidaknya ada 2.500 orang yang baru saja menggelar aksi di Olympia, Washington.

“2.500 demonstran anti lockdown di Olympia,” ucap Eric seperti dikutip The Guardian.

Namun, dirinya mengaku sangat khawatir dengan aksi massa ini karena memicu peningkatan resiko corona yang lebih besar di Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Alasan Lain Yasonna Bebaskan Napi Saat Corona: Dilakukan Atas Rekomendasi PBB Seluruh Dunia!

“Saya memperkirakan lonjakan epidemi baru… Jadi (resiko penularan positif corona) meningkat dalam 2-4 minggu dari sekarang,”

Padahal sampai saat ini, berdasarkan data dari Worldmeters, jumlah kasus positif corona di AS sudah mencapai angka 824.698 kasus dengan total pasien meninggal hingga 45.297 jiwa.

Anehnya aksi para demonstran ini juga malah mendapat dukungan dari Presiden Donald Trump. SIkap ini pun langsung mendapatkan sentimen negatif dari para gubernur negara bagian AS.

“Bebaskan Michigan, Minnesota, dan Virgina,” tulis Trump lewat akun Twitter resminya.

Artikel Lainnya

Aksi demo menolak lockdown yang terjadi di Amerika Serikat memang cukup membuat publik terkejut dan bertanya-tanya.

Terlebih, situasi dan kondisi wabah pandemi di sana saat ini menjadi salah satu yang terparah dengan total kasus kematian sudah lebih dari 45.000 orang.

Semoga sikap ngeyel dan egois warga AS ini tidak menular di Indonesia, karena bila itu terjadi mungkin ini bisa menjadi bencana yang lebih besar lagi. Jadi tetap di rumah aja ya!

Tags :