3 Skenario yang Mungkin Terjadi di Konflik Iran-AS
26 Januari 2020 by LukyaniIran beri serangan balasan ke pangkalan militer AS di Irak
Rabu, 9 Januari 2020, Iran meluncurkan rudal balistik untuk menyerang pangkalan miliiter Amerika Serikat dan pasukan koalisi di Irak. Dikutip dari Sputnik News, veteran militer AS sekaligu pengamat keamanan, Mark Sleboda, membongkar tiga skenario yang mungkin terjadi dalam konflik Iran-AS.
Skenario 1: AS turunkan ketegangan
Mark Sleboda mengatakan bahwa serangan yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer AS di Irak merupakan respons yang paling minim. Menurut Mark, serangan tersebut tidak bertujuan untuk memakan korban namun merupakan serangan simbolis.
Lebih lanjut, Sleboda menyebut serangan ini bertujuan agar pemerintah Iran tidak kehilangan muka. “Tampaknya, AS sejenak menerima tindakan penurunan ketegangan dari Iran,”.
“Ini bukan berarti Iran tidak akan melancarkan serangan lagi di masa datang. Mungkin juga lewat serangan yang terselubung seperti perang siber atau pembunuhan pejabat politik atau militer atau serangan balasan tidak langsung oleh sekutu mereka. Tapi saat ini mereka tidak ingin perang langsung” beber Sleboda.
Baca Juga: Soal Kematian Qassem Soleimani, Arab Saudi: Jangan Tangisi!
Skenario 2: AS memborbardir Iran
Sleboda memperkirakan akan muncul konflik internal dalam pemerintahan AS yang disokong oleh kubu konservatif, salah satunya adala Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang mendorong konflik dengan Iran.
Namun di sisi lain, Sleboda melihat Pentagon berusaha menurunkan ketegangan, “Kita belum tahu seperti apa hasil akhirnya. Ini pertama kalinya dalam sekian dekade, sebuah negara menyerang balik Amerika,” ujar Sleboda.
“Masih banyak yang perlu diamati, bagaimana AS akan mendata kerusakan dan pertarungan politik macam apa yang akan terjadi di dalam Gedung Putih dan antara Gedung Putih dengan Pentagon saat ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Ada Penampakan Wajah Iblis di Lokasi Kebakaran Hutan Australia. Pertanda Apa?
Skenario 3: AS menginvasi Iran melalui perang darat
Sleboda mengatakan, “Solusi terjauh dari konflik ini bisa berarti pergantian rezim di Teheran dan itu berarti perang darat di Iran”. Untuk melakukan perang darat ini, butuh sekitar 50 ribu hingga 1 juta tentara AS dan sekutu.
“Invasi semacam itu membutuhkan undang-undang di AS dan perlu sedikitnya tiga hingga enam bulan untuk mempersiapkan semuanya. Hal itu tampaknya memang terlalu jauh tapi apa pun bisa terjadi” tutur Sleboda.
Jika AS sudah memutuskan untuk memulai perang maka kecil kemungkinan ada pihak yang bisa menurunkan ketegangan.
Baca Juga: Kematiannya Diprediksi Picu Perang Dunia 3, Siapa Qassim Soleimani?
Sementara itu, Inggris, Jerman, Arab Saudi, dan Israel telah mengumumkan dukungannya terhadap AS dan mengutuk serangan balasan yang dilakukan Iran, sebagaimana dilansir oleh Merdeka.
Di sisi Iran, Sleboda menilai sekutu di Irak, Libanon, Gaza, Yaman, dan sejumlah milisi Syiah di Timur Tengah dan Afrika Utara akan mendukung Iran.
“Rusia dan China akan memberi dukungan politik dan retorik bagi Iran tapi hampir pasti mereka tidak mau terlibat langsung dengan konflik ini. Jika mau serius, Rusia kemungkinan bisa memberikan bantuan kerjasama militer dan logistik untuk Iran” kata Sleboda.