Mengenal Kalimantan Utara Lebih Dekat Sebagai Provinsi Termuda di Indonesia
24 Agustus 2019 by Disfira IkaKenali lebih dekat biar makin sayang dengan Kaltara!
Indonesia terdiri dari puluhan provinsi yang sudah berjalan sejak hari kemerdekaan. Tapi nggak menutup kemungkinan banyak yang tahu jika Indonesia terdiri dari 33 provinsi. Terhitung sejak 2012 lalu, republik ini resmi memiliki provinsi ke-34 dan berada di Kalimantan Utara.
Jangan sampai kamu belum tahu soal informasi penting ini. Maka dari itu, nggak ada salahnya untuk mengenal provinsi termuda yang ada di Indonesia ini, guys! Mengenal negara sendiri itu juga jadi salah satu cara mencintai Indonesia.
Letak dan resmi menjadi Kalimantan Utara
Secara posisi, Kalimantan Utara terletak di bagian utara Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak yang ada di Malaysia Timur.
Provinsi yang juga bisa disingkat sebagai Kaltara ini resmi disahkan menjadi provinsi pada Rapat Paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 lalu.
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada 2000-an. Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam Rapat Paripurna tersebut.
Pada proses pembentukan, wilayah Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah administrasi. Terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
- Kota Tarakan
- Kabupaten Bulungan
- Kabupaten Malinau
- Kabupaten Nunukan
- Kabupaten Tana Tidung
Seluruh wilayah yang termasuk dalam wilayah Kalimantan Utara ini sebelumnya merupakan wilayah Kalimantan Timur. Ibukota dari provinsi ini terletak di Tanjung Selor.
Secuil sejarah tentang Kaltara
Dalam sejarah di bagian utara Kalimantan yang meliputi Sarawak, Brunei dan sebagian besar Sabah adalah wilayah mandala Kesultanan Brunei. Sejak masa Hindu hingga terbentuknya Kesultanan Bulungan, wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga Kinabatangan di Sabah jadi wilayah Mandala Negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang. Kawasan ini berbatasan dengan Mandala Negara Brunei.
Belakangan, Nagri Marancang warga di wilayah Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di daerah tersebut. Kemudian kolonial Inggris menguasai bagian utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang yang sekarang menjadi wilayah Kaltara.
Wilayah Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan yang berdiri pada 1731. Raja pertamanya berasal dari Brunei. Daerah Kesultanan ini bekas daerah milik Berau yang melepaskan diri.
Sementara itu, Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh Mandala Kesultanan Banjar. Dulu Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa. Hingga 1850, Bulungan atau Kaltara masih berada di bawah pengaruh Kesultanan Sulu.
Namun pada 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda. Berdasarkan Perjanjian Kesultanan Banjar dengan VOC pada 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, secara hukum Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda.
Daerah yang diklaim sebagai vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda. Kompeni membuat batas wilayahnya di Kalimantan berdasarkan batas klaim Kesultanan Banjar. Wilayah paling barat adalah Negara Bagian Sintang.
Wilayah paling timur adalah Negara Bagian Berau yang meliputi Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Tanjung, Kesultanan Bulungan dan Distrik Tidung. Berdasarkan peta Hindia Belanda 1878, saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah saat ini.
Baca juga: Destinasi Wisata di Borneo yang Nggak Kalah Indah dari Raja Ampat
Penduduk dan bahasa di Kalimantan Utara
Suku Tidung merupakan penduduk asli yang tanah asalnya berada di bagian utara Kalimantan Timur. Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah. Suku Tidung ini dulunya sudah ada sejak Kerajaan Tidung berdiri di wilayah tersebut.
Bahasa yang dipakai untuk sehari-hari adalah Bahasa Tidung dialek Tarakan. Bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia ini lebih dipahami oleh semua warga Suku Tidung. Beberapa katanya masih memiliki kesamaan dengan Bahasa Kalimantan lainnya. Kemungkinan, Suku Tidung masih berkerabat dengan Suku Dayak rumpun Murut yang ada di Sabah.
Baca juga: Wisata di Banjarmasin yang Worth-it buat Dieksplorasi
Kuliner khas Kalimantan Utara
Seperti wilayah Kalimantan lainnya, Kalimantan Utara juga memiliki kuliner khasnya. Makanan laut patut dicicipi saat menghabiskan waktu di kawasan ini.
Karena mayoritas penduduknya beragama Islam, kebanyakan restoran dan tempat makan yang ada menawarkan makanan halal. Berbagai makanan khas Tiongkok juga dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau, guys.
Kalimantan Utara memang bisa dibilang masih muda usianya. Namun selama masih tergabung dalam wilayah Kalimantan Timur, wilayah ini memiliki potensi yang besar yang bisa membuat masyarakat setempatnya tetap sejahtera.
Jika memiliki waktu luang dan budget lebih, nggak ada salahnya juga untuk mengunjungi Kalimantan Utara. Sejarahnya yang cukup kompleks beriringan dengan keindahan alam dan kuliner yang lezat bisa menjadi poin plus untuk membuat pengunjungnya betah selama di sana.