6 Provinsi Ini Dicap Terkorup Oleh KPK, Banyak ‘Tikus’ Gerogoti Kepentingan Rakyat!

Korupsi
Korupsi menjadi PR bersama Bangsa Indonesia | Keepo.me

Gubernurnya pada tertangkap kasus korupsi!

Rabu (10/4) kemarin, wakil ketua KPK, Laode M Syarif sempat menyebut 6 provinsi terkorup di Indonesia. Hal ini dinyatakannya dalam acara Seminar Nasional bertajuk ‘Optimalisasi Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi’ di Fakultas Hukum Universitas Semarang.

6 Provinsi itu menurut Laode adalah Sumatra Utara, Aceh, Riau, Papua, Papua Barat dan Banten. Menurut Laode, penilaian tersebut berangkat dari hasil penelitian KPK, dan kepala daerah yang tertangkap korupsi menjadi salah satu faktor penilaian.

“Dari penelitian kami, enam daerah provinsi tersebut juaranya kasus korupsi. Kepala daerah berperan dalam tindak korupsi,” Tutur Laode dikutip dari Suara.com.

Korupsi
KPK ungkap 6 Provinsi Terkorup | Keepo.me

Di kesempatan tersebut, Laode juga menyebut satu-satu kepala daerah dari provinsi tersebut yang sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Seperti Gubernur Aceh nonaktif, Irwandi Yusuf, disebut oleh Laode didakwa menerima suap Rp 1.050 Miliar dari Bupati Bener Meriah untuk menyetujui program pembangunan. Dua gubernur Riau pun juga tersangkut kasus korupsi dan harus menerima hukumannya.

Begitu pula kepala daerah di Sumatra Utara, Papua dan Banten yang terjerat kasus korupsi. Hal ini membuat daerah-daerah tersebut menjadi sorotan KPK dan dicap rawan korupsi.

Untuk itu, Laode menyarankan dilakukan edukasi anti-korupsi dan pelayanan yang lebih terbuka di enam provinsi tersebut. KPK pun meningkatkan pengawasan untuk menjaga agar tidak ada korupsi.

Artikel Lainnya

Perihal korupsi di Indonesia memang menjadi PR besar yang harus diselesaikan tidak hanya oleh KPK dan jajaran pemerintah saja namun juga oleh masyarakat. Kita mungkin tidak bisa banyak berbuat untuk menghindari korupsi di level pemerintahan. Namun kita bisa memulai dengan mengedukasi diri terkait korupsi.

Membudayakan diri untuk tidak mengambil yang bukan hak kita, atau tidak menerima suap dalam bentuk apa pun. Karena kita yang akan menjadi pemimpin bangsa kelak di berbagai bidang, maka budayakan anti-korupsi sejak dini agar Indonesia jadi lebih bersih di masa depan.

Tags :