Tanda dan Cara Membebaskan Diri dari Toxic Relationship
09 April 2020 by Disfira IkaPahami dulu dari apa itu toxic relationship
Ketika berkomitmen dengan seseorang, sebagai pasangan tentu kalian menginginkan hubungan yang bisa membuat satu sama lain jadi bahagia. Mencoba untuk mewujudkan harapan dan visi yang sama, kalian bisa berjalan beriringan selama beberapa waktu hingga yakin bahwa dialah orang yang memang tepat untukmu.
Tapi, banyak yang tak sadar bahwa dirinya terjebak dalam toxic relationship. Secara singkatnya, hubungan yang dijalani oleh kalian berdua seperti selalu dikelilingi oleh aura negatif.
Apa itu toxic relationship beserta ciri-ciri dan cara mengakhirinya
Pada dasarnya, toxic relationship adalah salah satu hubungan yang perlu segera dihindari dan disudahi. Daripada terjerumus terlalu lama, justru akan membuat kondisi fisik dan psikismu jadi menanggung akibatnya.
Apa itu toxic relationship?
Menurut psikolog asal California bernama Dr. Lillian Glass yang dilansir di TIME, definisi dari toxic relationship adalah hubungan antara dua orang yang tidak mendukung satu sama lain dan menganggap banyak hal sebagai kompetisi. Merujuk dari buku Toxic People yang diterbitkan pada 1995 lalu, hubungan ini seperti menghabiskan energi secara mental dan emosional karena segala hal terasa negatif dan “beracun”.
Padahal, tujuan dua insan memutuskan untuk menjalin kasih adalah mencari orang yang bisa saling menyemangati dan memberikan usaha terbaik untuk sama-sama bahagia. Coba introspeksi sejenak dengan hubunganmu saat ini. Apakah kamu benar-benar bahagia dengannya atau justru mulai merasa bahwa selama ini terjebak dalam hubungan tidak sehat? Untuk menemukan jawabannya, simak ciri-cirinya di bawah ini.
Baca juga: Traveling Bareng Pasangan Jadi Kunci Relationship Goals
Ciri-ciri toxic relationship
Banyak yang tidak sadar jika ciri-ciri di bawah ini menjadi kemungkinan besar jika seseorang tengah menjalani toxic relationship. Efek tidak sehat yang diberikan bisa saja dalam bentuk kekerasan dan siksaan fisik. Bahkan tak satu dua kali kamu dibuat sedih dan menangis mendengar ucapannya yang kasar dan menyakiti hati.
Untuk itu, sudah saatnya kamu mengevaluasi hubunganmu dengan memahami tanda di bawah ini. Jika sudah ada satu dua tanda yang kamu rasakan, tidak ada salahnya untuk mundur teratur dan menyusun strategi agar penderitaanmu bisa segera berakhir.
1. Membandingkan dan bersaing
Menjadi lebih baik adalah motivasi yang diinginkan oleh banyak pasangan. Dua pihak ini pun saling mendukung supaya salah satu atau keduanya jadi pribadi yang ter-upgrade dari dalam dan luar. Selama porsinya masih wajar, ini bukan jadi sebuah masalah.
Hubunganmu sudah mulai beracun apabila salah satu dari kalian ada yang mulai merasa tersaingi. Karena tidak terima, biasanya dia akan mengekspresikan ini ketika sedang marah. Dia tak segan untuk memotong pembicaraan dan menyela pendapatmu. Dia juga sering mengabaikan saran baik yang diberikan kepadanya. Jika keberadaanmu seperti sudah seperti angin lalu, komunikasi tidak akan berjalan dengan baik dan akan sulit untuk menemukan jalan keluarnya.
Baca juga: Film Tentang LDR Ini Tunjukkan Perjuangan Cinta Jarak Jauh
2. Cemburu yang berlebihan
Menunjukkan rasa cemburu ketika kekasih terlihat dekat dengan orang lain adalah hal yang wajar. Yang sudah berlebihan adalah ketika dia mulai membatasi hubungan pertemananmu. Menuntutmu untuk lapor akan pergi ke mana dengan siapa dan memutuskan seenaknya, bisa menjadi awal dari toxic relationship.
Jika hubunganmu baik-baik saja, akan ada rasa percaya di sana. Tidak ingin merasa tersaingi dengan orang lain dan tidak dijadikan sebagai prioitas bisa menjadi tanda bahwa dia adalah orang yang posesif dan dominan. Kamu yang bisa menakar apakah hal itu masih di ambang wajar atau sudah melewati batas.
Apabila sudah terasa berlebihan, coba obrolkan baik-baik tentang siapa teman yang membuatnya cemburu itu. Komunikasikan dengan kepala dingin supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Jika proses ini sudah dilakukan namun tidak mempan, ada baiknya untuk berjarak sejenak.
Baca juga: Dampak Kecanduan Instagram Terhadap Hubungan Cinta: dari Kompetisi Hingga Kecemburuan Irrasional
3. Berkata dan berperilaku kasar
Menjalin hubungan dengan seseorang membuat kalian berdua mengerti sifat dan watak satu sama lain. Mungkin dari proses ini kamu bisa menerima dia yang sering berkata kasar. Bisa saja memang itu caranya untuk menunjukkan kejujuran tanpa embel-embel palsu dan sugarcoating.
Tapi jangan segan untuk memberi masukan kepada dirinya jika sudah sampai dia sudah berbicara kasar dengan nada tinggi ditambah dengan menyampaikan kritikan yang menusuk hati. Baginya, memang itu hal yang biasa. Tapi hal ini belum bisa diterapkan untukmu. Coba hitung, sudah berapa kali pasanganmu mengucapkan kalimat menohok sampai bikin sakit hati?
Tak berhenti di situ, seseorang yang menjalani toxic relationship sering mewajarkan adanya kekerasan fisik ketika adu argumen. Sebagai pihak yang seharusnya punya kuasa penuh dengan tubuh, kamu berhak menghindari segala macam kekerasan ini. Jangan sampai babak belur karena dipukuli oleh pasanganmu saat cekcok.
Baca juga: Sama Sekali Nggak Romantis, Pola Hubungan yang Mengontrol Itu Nggak Sehat!
4. Minta maaf tapi tetap diulangi
Setelah meluapkan emosi dengan membicarakan hal yang ofensif ditambah dengan melukai tubuh pasangan, ucapan penyesalan akan disampaikan. Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan memohon maaf hingga bersujud jadi hal yang biasa buat kalian. Tanda toxic relationship ini sudah benar-benar nyata.
Jika digamabrkan, flow dari hubungan ini akan terus berputar seperti ini. Berbicara dan berperilaku kasar, minta maaf, memperbaiki keadaan, dan mengulanginya lagi. Sebagai pihak yang terluka dan tersiksa, mungkin kamu akan dibuat luluh dengan permintaan maafnya yang terkesan tulus dari lubuk hati terdalam.
Tidak ada pilihan lain bagimu untuk memaafkannya dan kembali memulai fase baru dalam hubungan asmara tersebut. Kamu yang ingin mempertahankan hubungan dan menjadi pihak yang tidak dominan pun mengiyakan ajakan itu dan berharap keadaan jadi baik seperti semula.
Baca juga: Strategi Finansial Dalam Menjalani Hubungan, Harus Terbuka
Cara mengkahiri toxic relationship
Biasanya, kamu tidak sadar jika sedang menjalani hubungan yang tidak sehat. Kalian merasa baik-baik saja dan merasa bahwa cekcok adalah hal yang wajar. Tapi orang lain yang sering mendengar curhatanmu akan tahu bahwa ada yang keliru dengan rajutan asmara yang terjalin.
Siksaan lahir dan batin yang secara implisit tersampaikan membuat orang terdekatmu mulai memberikan saran terbaiknya. Tak lain dan tak bukan adalah mengakhiri dan menjauhi sumber dari hubungan beracun ini. Pada awalnya, tentu kamu akan kaget. Bisa jadi kamu merasa mereka terlalu ikut campur dengan hubunganmu. Tapi tidak ada salahnya untuk dipertimbangkan, bukan?
Supaya bisa mengakhiri toxic relationship ini, kamu perlu melakukan beberapa proses penting. Tujuannya adalah untuk membuat dirimu jadi lebih melek dan meluruskan logika yang sempat dimanipulasi oleh pasanganmu.
1. Dengarkan saran dan masukan dari orang terdekatmu
Karena intensitas pertemuan yang jarang, sahabat dan keluargamu bisa langsung merasakan perubahan darimu. Dari segi fisik hingga sikap, mereka bisa menemukannya. Sebagai orang yang sayang padamu, mereka tidak segan untuk bertanya tentang keseharian dan hubungan asmaramu. Mereka juga tidak menutup diri dan siap mendengarkan jika kamu ingin mengutarakan isi hati.
Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dan meminta sarannya. Mereka akan memberikan masukan untuk kebaikan fisik dan psikismu. Jika mereka memintamu untuk memutuskan hubungan beracun tersebut, bukan hal yang buruk buatmu agar bisa kembali menghirup udara bebas.
Sebelum bilang ingin putus dari toxic relationship ini, kamu perlu mulai memberi jarak dengan pasanganmu. Agar tidak diteror terus-terusan, kamu bisa meminta perlindungan kepada orang terdekat kepercayaanmu. Jika bisa, kamu bisa tinggal bersama mereka agar hati lebih aman dan tentram.
Baca juga: Zodiak Ini Susah Menjaga Hubungan LDR
2. Beranikan diri dan putuskan hubungan secara langsung
Solusi satu-satunya dari toxic relationship adalah mengakhirinya. Setelah keberanian sudah terkumpul, kamu bisa membicarakan masalah ini dengan sumber racunnya. Sampaikan bahwa kamu ingin mencari kebahagiaan lain dengan ara mengakhiri rajutan asmara dengannya.
Sampaikan bahwa dulu kamu bahagia dengannya. Jika memungkinkan dan suasana masih kondusif, tidak ada salahnya untuk menunjuk apa saja masalah yang ada pada dirinya untuk diperbaiki. Sebelum ada perselisihan lebih lanjut, kamu bisa pergi dan mengucapkan selamat tinggal dengannya.
Jangan terbuai dengan permintaan maafnya. Jika kamu kembali ke pelukannya, lagi dan lagi kamu harus menjadi samsaknya dan menderita secara fisik dan mental. Buat dirimu bahagia dengan memulai hidup baru dan lepas darinya seutuhnya.
Melepaskan diri dari toxic relationship adalah hal yang tidak mudah. Pertama, kamu harus benar-benar sadar dengan siklus hubungan asmaramu dengan dia. Jika setiap kali bertemu dan berkomunikasi sudah membuat aura jadi negatif, segera untuk mencari solusinya.
Jika dia ternyata asalah sumber racunnya, sudah jadi tugasmu untuk melepas rantai dari belenggu hubungan toxic dengan putus. Jika merasakan tanda di atas, jangan sungkan untuk meminta perlindungan dan berani untuk mengambil tindakan besar.