Hotel Mumbai: Peliknya Serangan teror dari Pelaku Teror yang Naif
05 April 2019 by Awawa YogartaFilm ini berupaya memperlihatkan lugunya cara pandang teroris yang telah dicuci otaknya hingga berakibat pada aksi teror.
Tayangnya film berlatar peristiwa di India di bioskop Indonesia bisa dihitung dengan jari. Salah satu film kece yang mengangkat peristiwa nyata di India dan bisa kamu jadikan pilihan adalah Hotel Mumbai.
Film ini mengangkat kisah serangan teroris di Hotel Mumbai pada 2008 dan bisa membuat kamu tegang dan geregetan dari awal hingga akhir film.
Hotel Mumbai merupakan salah satu hotel paling mewah di kota Mumbai dan kerap menjadi tempat menginap para pesohor dunia.
Kota Mumbai tak memiliki pasukan teror khusus saat serangan teroris ini berlangsung sehingga harus menunggu kedatangan pasukan teror dari New Delhi yang memakan waktu berjam-jam.
Dalam film itu kita bisa melihat betapa rapuhnya pengamanan dan penanganan teror yang terjadi di kota Mumbai selama serangan teroris sehingga menimbulkan korban jiwa lebih dari 100 nyawa.
Cerita bermula saat kawanan teroris yang otaknya sudah didoktrin berpencar untuk melakukan aksi teror di Kota Mumbai. Kawanan itu kemudian melanjutkan aksi teror ke Hotel Mumbai yang menjadi pelarian bagi orang-orang yang sedang panik karena aksi teror itu.
Para teroris yang otaknya sudah dicuci menganggap bahwa kondisi negera muslim yang hancur lebur dan terbelakang diakibatkan oleh orang-orang kafir di barat sehingga mereka harus membalas dendam. Kawanan itu menembak para tamu yang banyak dihuni oleh orang asing dengan membabi buta.
Di tengah kepanikan itu, Arjun (Dev Patel), seorang pelayan restoran, mengamankan para tamu hotel yang sedang panik dari serangan teror di dalam Hotel Mumbai.
Konflik psikologis terjadi pada pelayanan hotel yang terjebak pada pilihan untuk menyelamatkan diri atau menyelamatkan para tamu hotel yang dalam semboyan Hotel Mumbai, 'tamu adalah dewa'.
Ketegangan juga terjadi saat menampilkan adegan saat seorang tamu hotel asal Amerika, David (Armie Hammer) dan istrinya yang asli India, Zahra (Nazanin Boniadi), serta pengasuh anaknya, yang merupakan tamu kehormatan di hotel itu, berupaya menyelamatkan diri dari serangan teroris.
Mereka berupaya menyelamatkan diri dengan sekuat tenaga, menunggu polisi yang tak kunjung datang, dan terjebak dalam neraka yang membabi-buta.
Hal menarik terjadi saat Zahra batal dieksekusi mati oleh teroris padahal suaminya dan warga asing lainnya ditembak lebih dulu. Wanita yang biasanya tidak percaya pada kekuatan doa itu, tiba-tiba melantukan bacaan shalat sehingga membuat teroris yang akan menembaknya menjadi iba dan enggan membunuhnya.
Baca juga: 12 Film Teroris Terbaik Sepanjang Masa Yang Wajib Kamu Tonton!
Bisakah Arjun si pelayan hotel menyelamatkan dirinya bersama para tamu hotel yang terjebak di dalamnya?
Film tentang teroris ini bisa menjadi gambaran bagaimana konflik psikologis beserta ketegangan dari para korban teror dan juga kenaifan para pelaku teror yang dengan polos membalas dendam kepada target yang salah sasaran.
Terlebih serangan teror juga pernah tejadi di Indonesia sehingga kita mempunyai ikatan emosional untuk melawan serangan teror dalam bentuk apa pun.
Baca juga: Seru Abis! 7 Film tentang Teroris Terbaik Ini Bikin Kita Tegang Sepanjang Film
Daripada jadi kepo, mending kamu nonton aja film Hotel Mumbai di bioskop kesayangan aja pada tanggal 09 April nanti. Selamat menonton!