Wajib Tahu! 5 Filosofi Ketupat Lebaran yang Sarat Makna

Makna filosofis ketupat | www.thejakartapost.com

Ketupat Lebaran

Ketupat lebaran memang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Idul Fitri. Tradisi ini pertama kali diperkenalkan Sunan Kalijaga yang menjadikan ketupat sebagai simbol perayaan hari raya umat Islam.

Dimulai sejak masa pemerintahan Demak dibawah kepemimpinan Raden Patah awal abad ke-15. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA: Bakda Lebaran dan Bakda Kupat, Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran.

Sejatinya, ketupat atau kupat menjadi hidangan yang berasal dari banyak budaya di kawasan Asia Tenggara maritim. Bahan dasarnya dari beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa yang masih muda.

Dalam filosofi Jawa, ketupat lebaran bukanlah hanya hidangan khas hari raya lebaran, melainkan memiliki berbagai makna menalam.

Ketupat atau kupat ternyata memiliki arti dalam bahasa Jawa dan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan, sementara Laku papat artinya empat tindakan.

Baca Juga: Pilihan Hampers Lebaran dengan Visual Apik dan Terkesan Mewah

Filosofi Ketupat Lebaran

Penasaran dengan apa saja makna ketupat Idul Fitri yang belum kamu tahu? Berikut filosofi ketupat lebaran yang memiliki makna mendalam.

1.

Janur sebagai lambang cahaya hati nurani

Janur ketupat | blog.alfacart.com

Janur kulit ketupat terbuat dari daun pohon kelapa muda yang biasa digunakan sebagai wadah beras dan kemudian dimasak jadi ketupat. Janur memiliki arti jatining nur yang artinya hati nurani. Setiap manusia tentu punya hati nurani, walau kadarnya berbeda-beda.

Sejak dulu janur menjadi pelengkap ritual yang penting untuk orang Jawa. Bahkan Sunan Kalijaga menjadikan janur sebagai lambang cahaya dari Tuhan. Sampai sekarang keberadaan janur biasa kita jumpai di acara-acara sakral. Sudah tahu 'kan makna janur yang menjadi kulit ketupat?

Baca Juga: 10 Tradisi Lebaran di Luar Negeri yang Nggak Kalah Semarak dan Seru 

2.

Anyaman janur melambangkan tali silaturahmi

Anyaman janur ketupat | www.youtube.com

Filosofi ketupat selanjutnya ada anyaman janur yang menandakan tali silaturahmi dalam masyarakat Jawa. Meski perbedaan dan perselisihan kerap terjadi, jangan sampai perbedaan itu membuat sesama umat manusia jadi terpecah belah.

Ternyata cara membungkus ketupat mencerminkan kesalahan manusia. Pasalnya merangkai anyaman janur untuk bungkus ketupat secara tepat tidak mudah dan butuh latihan untuk bisa membuat pola yang sempurna. Rumitnya proses membungkus inilah yang dianggap sebagai cerminan beragam kesalahan yang dilakukan oleh manusia selama hidupnya.

Baca juga: Kuliner Solo Saat Lebaran Ini Obati Rindu Kampung Halaman.

3.

Pola anyaman yang rapi melambangkan kesempurnaan

Pola anyaman janur | bebasketik.com

Masih terkait dengan anyaman janur, semakin rapi polanya maka semakin baik pula tampilannya dan juga fungsinya. Pola anyaman yang rapi tidak hanya indah secara estetis, tapi juga lambang kesempurnaan dan kemenangan di hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Tips Mudik Lebaran Aman Walau Harus Naik Kendaraan Pribadi

4.

Beras menggambarkan nafsu duniawi

Beras menggambarkan nafsu duniawi | watyutink.com

Sebagai bahan urama membuat ketupat lebaran, butuh proses yang panjang untuk mengubah beras menjadi ketupat. Tapi siapa kira jika dibalik rasanya yang gurih, beras di dalam ketupat memiliki makna tersendiri yang berhubungan dengan filosofi ketupat yakni melambangkan nafsu duniawi.

Maka beras yang memiliki arti nafsku kemudian dibungkus dengan janur yang berarti hati nurani. Sehingga nafsu menjadi lebih terkendali dan tidak diumbar seenaknya karena hanya membawa kerugian.

Baca juga: Menu Kuliner Lebaran Khas Indonesia yang Wajib ada Saat Idul Fitri Tiba.

5.

Isi ketupat mencerminkan kesucian hati

Isi ketupat | www.apagimana.com

Kamu perlu membelah ketupat untuk bisa menyantapnya. Ketupat yang dibelah akan terlihat nasi putih yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hari di saat lebaran. Ini merupakan momen yang tepat untuk memohon ampun dari segala bentuk kesalahan yang telah dilakukan merupakan bagian dari ngaku lepat.

Ketupat memang tidak hanya dijadikan makanan utama saat lebaran, tapi juga untuk kegiatan lain di luar itu. Beberapa rumah orang Jawa menjadikan ketupat dijadikan sebagai jimat. Caranya dengan digantungkan di atas pintu masuk rumah. Jadi jangan kaget jika kamu melihat ketupat menggantung di pintu masuk jika berkunjung ke rumah kerabat atau teman.

Artikel Lainnya

Itulah 5 filosofi dan makna ketupat Idul Fitri yang patut kamu ketahui. Ternyata ketupat bukan sekadar panganan saja, melain juga memiliki arti yang mendalam terkait dengan kehidupan manusia. Jadi sudah tahu kan apa saja filosofi ketupat lebaran?

Tags :