Film Tentang Soekarno dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
17 Juli 2020 by Dwi Ayu Silawati
Film Soekarno Terbaik
Soekarno merupakan sosok penting yang tak bisa dilepaskan dari sejarah Indonesia. Posisinya sebagai salah satu generasi berpendidikan dan aktivis kemerdekaan akhirnya terekskalasi dengan terpilihnya beliau menjadi presiden pertama Indonesia.
Meski heroik, Soekarno tetap manusia biasa yang punya banyak dimensi dalam karakternya. Itulah yang kemudian membuat banyak orang tertarik mendalami biografi sang negarawan itu. Termasuk mengemasnya dalam bentuk film tentang Soekarno baik biopik maupun dokumenter.
Deretan Film tentang Presiden Soekarno
Berikut beberapa film tentang Soekarno yang bisa membuka wawasanmu tentang sang tokoh serta memberimu lebih banyak pandangan tentang sejarah bangsa. Kamu akan tersadar tentang pengorbanan yang diberikan demi tanah air.
The Year of Living Dangerously (1982)
Bisa dibilang, inilah film yang pertama kali menggambarkan sosok Soekarno lewat seorang aktor. Karakter utamanya adalah seorang wartawan muda asal Australia bernama Guy yang ditugaskan untuk meliput keributan politik yang sedang terjadi di Indonesia pada 60-an.
Saat itu, popularitas Soekarno sedang di ujung tanduk mengingat kebijakannya yang kontroversial dengan dirilisnya konsep demokrasi terpimpin. Dibantu dengan seorang fotografer keturunan Tiongkok, liputan Guy ramai dibicarakan.
Namun ini berdampak buruk pada keberadaannya di Indonesia. Film tentang Soekarno ini dicekal di Indonesia oleh pemerintah Soeharto. Maklum, proses pergantian kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto sendiri ikut dibahas di film ini dan tentunya dianggap sensitif pada masa pemerintahannya.
Soekarno Blues (1999)
Mungkin agak sulit buat nonton film Soekarno yang satu ini. Sinema ini hanya tayang di televisi Belanda. Sudut pandangnya adalah kunjungan rahasia Soekarno pada 1949 ke Belanda. Ide pembuatan film ini terinspirasi dari penemuan sang sutradara Hans Hylkema yang menemukan cuplikan pendek penampilan Soekarno di Tropical Institute sedang membacakan naskah buatannya sendiri.
Ia kemudian tertarik mencari tahu bukti lain dari kunjungan rahasia tersebut. Tujuannya adalah untuk menolak klaim banyak orang Belanda bahwa kunjungan tersebut hanya rekayasa. Soekarno diperankan oleh aktor Belanda keturunan Indonesia bernama Martin Schwab.
Baca juga: Film Lucu Indonesia 2020 yang Siap Mengocok Perut sampai Mules
Gie (2005)
Gie adalah film biografi sosok aktivis muda Indonesia yang hidup di era 60-an. Saat itu, konstelasi politik Indonesia cukup keruh dengan kebijakan baru demokrasi terpimpin. Sebagai seorang anak muda, kehidupan Gie cukup dinamis. Film ini pun mencoba mengeksplor kehidupan lain Gie selain aktivisme politiknya. Termasuk kegemarannya mendaki gunung.
Hingga saat terjadi gerakan pembasmian komunis besar-besaran di tahun itu, Gie menyaksikan sendiri ketidakadilan yang menimpa banyak rekan-rekannya. Soe Hok Gie akhirnya harus memilih antara berpegang teguh pada idealismenya atau hidup normal seperti orang biasa yang berusaha bertahan hidup dan beradaptasi dengan ketidakadilan. Sosok Soekarno dalam film ini memang bukan sosok kunci, tetapi kehadirannya tetap diperlukan untuk memperkaya latar politik dan motivasi aktivisme Gie.
The Year of Living Vicariously (2005)
Film Soekarno berikutnya bisa dibilang cukup unik. Dibuat oleh sutradara asal Malaysia, film dokumenter ini merupakan gabungan antara gambar di balik layar pembuatan Gie (2005) dengan proses pemilu langsung pertama di Indonesia. Keduanya terjadi tepat terjadi pada 2004.
Sinema ini termasuk menarik sebab kumpulan cuplikannya merangkai narasi dan mengajak penontonnya untuk merenung ke masa lalu. Bagaimana Indonesia telah melalui jalan panjang menuju demokrasi?
Mulai dari perjuangan Gie dan kawan-kawan, setahap demi setahap, sempat pula diwarnai kemunduran. Hingga akhirnya para aktivis muda berhasil mendorong terjadinya reformasi di akhir 90-an walau harus berdarah-darah.
Baca juga: Rekomendasi Film Baru Indonesia 2020
Ruma Maida (2009)
Dapat rating tinggi, Ruma Maida sebenarnya juga tidak mendapuk karakter Soekarno sebagai tokoh utama di film. Namun, tetap kehadirannya ditunggu-tunggu. Film fiktif ini berlatarkan satu tempat yang sama tetapi berbeda waktu. Latarnya adalah sebuah rumah lawas yang terbengkalai dan dipakai oleh Maida untuk mengajar anak jalanan yang putus sekolah.
Hingga seorang pengembang datang hendak meratakan bangunan tersebut untuk proyek mereka. Maida akhirnya berusaha mencari tahu siapa pemilik rumah tersebut. Penonton pun diajak mengenal sang pemilik rumah di masa lalu yang ternyata punya posisi penting dalam gerakan non blok yang diinisiasi Presiden Soekarno.
Baca juga: Film Horor Indonesia Terbaru dan Siap Tayang 2020
Soegija (2012)
Berlatarkan Indonesia pada masa pra-kemerdekaan, film tentang Soekarno ini sebenarnya fokus pada seorang pastur bernama Albertus Soegijapranata SJ. Meski tergolong minoritas, sang pastur memiliki peran penting dan ia menuliskan pandangannya tentang masa berat tersebut.
Bahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang belum berakhir di 1945 ikut ia saksikan. Atas kontribusinya di level lokal, Soegija mendapatkan gelar pahlawan dari Soekarno. Menarik dan membuka wawasan, film ini layak untuk ditonton.
Baca juga: Film Romantis Indonesia Paling Mengharukan
Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Lebih sering muncul jadi karakter pendukung di film sebelumnya, akhirnya Soekarno pun dibuat biopiknya oleh sutradara Hanung Bramantyo dan penulis naskah Ben Sihombing. Dengan nonton film Soekarno ini, generasi muda Indonesia akhirnya bisa berkenalan lebih dekat dengan sosok yang sering dielu-elukan tersebut.
Ario Bayu didapuk jadi Soekarno di layar lebar ini. Tak hanya aksi heroiknya, Soekarno juga digambarkan serealistis mungkin termasuk fakta kehidupan personalnya. Sempat jadi kontroversi karena dituntut pihak keluarga yang kurang nyaman dengan jalan ceritanya, film Soekarno: Indonesia Merdeka tetap laris di pasaran dan mengumpulkan ulasan positif dari pemirsa.
Baca juga: Film Indonesia yang Tayang di Netflix
Ketika Bung di Ende (2013)
Bukan film komersial, tak heran kalau sinema ini tak pernah dirilis di bioskop. Download film Soekarno ini juga sebenarnya tidak perlu, sebab ia bisa diakses gratis di siaran TV nasional seperti TVRI dan tentunya tersedia di arsip nasional. Kisahnya tentang masa pengasingan Soekarno di Ende pada 1930-an.
Saat itu, Soekarno muda hanya seorang aktivis yang produktif menelurkan tulisan dan karya berisi kritikan pada Belanda. Karyanya dianggap mengancam ketentraman dan bisa mengajak orang untuk memberontak. Akhirnya ia diasingkan ke sebuah kota yang mayoritas warganya beragama nasrani. Di sana lah pandangan dan wawasan Soekarno muda justru terbuka lebar. Sosoknya sendiri diperankan oleh aktor Baim Wong.
Baca juga: Rekomendasi Film Sedih Indonesia yang Menguras Emosi
Sang Kiai (2013)
Dikenal pula dengan judul The Clerics, film tentang Soekarno ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Agus Kuncoro, dan Christine Hakim. Sosok yang jadi nyawa dalam sinema bergenre sejarah ini sebenarnya adalah Hasyim Asyari, sosok ulama yang ikut berjuang di masa pendudukan Jepang hingga era revolusi di pemerintahan Soekarno.
Seperti biasa, perbedaan pandangan politik pasti terjadi di masa awal kemerdekaan dan Hasyim Asyari mampu jadi penyejuk di masa kritis tersebut lewat pandangan dan ajarannya. Layar lebar Sang Kiai bahkan sempat dipilih jadi perwakilan resmi Indonesia di ajang Oscars 2014 meski akhirnya tak berhasil masuk nominasi.
Soekarno adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Banyak tokoh dan aktivis lain yang hidupnya pun terpengaruh pada kebijakan dan keputusannya selama memerintah. Memang tidak semua film tentang Soekarno di atas membahas sang tokoh secara dominan. Tak sedikit film yang hanya mengutip keberadaannya sebagai karakter pendukung.
Tetap saja film di atas layak ditonton untuk memperkaya pengetahuanmu dan pandanganmu tentang tokoh terbaik bangsa. Download film Soekarno favoritmu dan nikmati saat punya waktu luang.
