15 Gejala Dehidrasi yang Harus Diwaspadai saat Puasa
04 Mei 2020 by Awawa Yogarta
Apa Itu Dehidrasi?
Air merupakan kebutuhan dasar manusia dan kekurangan air bisa menyebabkan dehidrasi. Buat yang belum tahu, dehidrasi adalah kondisi saat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit seperti sodium, klorida dan kalium, yang diperlukan tubuh. Kekurangan cairan bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa.
Siapapun bisa mengalami dehidrasi, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Penyebab kekurangan cairan biasanya karena seseorang tidak minum cukup air. Selain itu terdapat penyebab lain yang patut kamu ketahui seperti muntah, diare, berkeringat, penyakit diabetes, dan sering buang air kecil.
Gejala Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Dehidrasi memiliki berbagai tanda yang perlu diketahui. Penasaran? Berikut gejala dan tanda dehidrasi yang perlu kamu ketahui baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Haus dan Lapar
Gejala pertama dehidrasi adalah rasa haus yang menjadi tanda paling mudah dikenali. Saat haus, mulut dan tenggorokan akan terasa kering, dan lidah sedikit membengkak. Namun kamu juga harus tahu jika sebagian obat-obatan juga menyebabkan mulut kering. Jika mengalami dehidrasi ini, bisa jadi hanya efek samping dari obat, bukan dehidrasi sebenarnya.
Rasa lapar juga bisa menjadi ciri dehidrasi selain haus. Dari pantauan medis menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami dehidrasi biasanya memiliki penambahan berat badan. Kamu bisa minum banyak air untuk mengurangi keinginan makan khususnya bagi orang dewasa yang kelebihan berat badan. Rasa lapar terus menerus bisa jadi tanda kurang minum air.
Warna Urine Lebih Gelap
Tanda dehidrasi selanjutnya, warna urine berwarna kuning, kuning pekat, keruh, cokelat gelap ketika buang air kecil. Itu artinya kamu mulai mengalami dehidrasi ringan hingga parah.
Sebaiknya langsung minum air lebih banyak untuk menghindari dehidrasi tubuh. Sementara jika urine berwarna jernih, berarti kamu tidak dehidrasi.
Baca juga: 7 Spot Minum Susu di Wisata Boyolali, Rugi Kalau Nggak Mampir!
Jarang Buang Air Kecil
Saat tubuh kekurangan cairan, ginjal akan menghemat air dan otomatis menghentikan produksi air kencing atau urine.
Tujuannya supaya jaringan tubuh lain tidak kekurangan cairan. Kondisi inilah yang menimbulkan gejala dehidrasi berupa jarang buang air kecil.
Suasana Hati Tidak Stabil
Menurut sebuah penelitian, dehidrasi bisa membuat seseorang merasa cemas, tegang, atau tertekan. Hal ini berdampak pada perubahan suasana hati orang dewasa.
Dehidrasi tidak bisa disepelekan karena bisa membuat urusanmu terhambat. Kamu bisa mudah marah dan mengalami kebingungan yang merupakan tanda dehidrasi serius.
Baca juga: Pendeta Gelar Misa Minum Dettol Buat Cegah Corona, Hasilnya 59 Orang Meninggal.
Kulit Kering
Kamu harus tahu jika dehidrasi bisa menyebabkan kulit menjadi kering atau tidak elastis. Coba cubit kulit punggung tangan untuk mengeceknya. Jika kulit lama kembali dan terlihat kering, bisa jadi itu gejala dehidrasi.
Kulit akan kehilangan cairan karena berkeringat saat tubuh beraktivitas atau terkena panas akibat terpapar matahari. Selain itu tanda-tanda dehidrasi dapat berupa bibir pecah-pecah, kulit kasar, kemerahan pada kulit, dan kulit dingin.
Mual dan Muntah
Siapa sangka jika kekurangan cairan bisa menyebabkan mual dan pusing. Selanjutnya mual dapat menyebabkan muntah dan membuat kamu kehilangan lebih banyak cairan.
Tanda dehidrasi di atas bisa berkaitan dengan tekanan darah rendah (hipotensi) yang disebabkan oleh kekurangan cairan.
Baca juga: Pria Ini Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Obatnya Hanya Minum 25 Liter Air Setiap Hari.
Bau Mulut
Salah satu gejala dehidrasi yang cukup banyak diketahui yakni membuat bau mulut dan lidah terasa kering atau lengket. Hal inilah yang menyebabkan bau mulut.
Kamu harus tahu jika tubuh membutuhkan banyak air untuk memproduksi air liur. Mulut yang kering menyebabkan bakteri mudah berkembang biak di mulut. Salah satu solusinya dengan memperbanyak minum air dan menyikat gigi untuk menghilangakn bakteri penyebab bau mulut.
Mengantuk
Mengantuk dan tubuh lesu bisa jadi salah satu tanda-tanda dehidrasi. Kondisi itu merupakan cara tubuh melambat untuk menghemat cairan. Kamu bisa meminum air dingin secara perlahan untuk mengembalikan kesegaran tubuh.
Baca juga: Diputusin Pacar, Cewek Ini Nekat Minum Shampo Sampai Mulutnya Berbusa.
Merasa Sangat Lelah
Berbagai penelitian sudah menyebut jika dehidrasi bisa membuat tubuh merasa lelah bahkan saat beristirahat sekalipun.
Para pria yang mengikuti penelitian terkait dehidrasi melaporkan bahwa mereka merasa lelah, lesu, dan lemah. Ciri-ciri dehidrasi ini bisa disebabkan tekanan darah rendah karena kekurangan cairan. Solusinya, kamu bisa memenuhi cairan tubuh secara proporsional untuk meningkatkan energi dalam tubuh.
Baca Juga: 15 Menu Minuman Sehat dengan Segudang Manfaat untuk Tingkatkan Imun Tubuh
Pusing dan Berkunang-kunang
Dehidrasi ringan bisa menimbulkan kepala pusing, berkunang-kunang saat berdiri dari kursi, tubuh terasa, dan ngantuk. Berdasarkan penelitian, sekitar 1,36 persen wanita yang mengalami dehidrasi juga mengalami sakit kepala.
Sakit kepala juga bisa disebabkan tekanan darah rendah akibat kehilangan cairan dalam tubuh. Solusinya, kamu bisa minum air putih hangat sebanyak-banyaknya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Pingsan
Tanda dehidrasi berupa pingsan sudah tergolong kategori berat dan tak bisa diremehkan. Biasanya orang yang mengalami gejala ini diawali kepala pusing saat berdiri dalam waktu lama dan kemudian pingsan.
Hal ini bisa terjadi karena kekurangan cairan mampu menurunkan jumlah darah dan tekanan darah.
Sembelit dan Tak Berkeringat
Kamu harus tahu jika sembelit menunjukkan gejala dehidrasi termasuk dengan tubuh yang tak berkeringat meskipun cuaca panas.
Kekurangan minum air dapat memperburuk sembelit dan membuat feses tampak kering atau seperti gumpalan kecil. Solusinya, kamu bisa memperbanyak minum air untuk melancarkan pencernaan sehingga buang air menjadi lebih mudah.
Detak Jantung Meningkat
Siapa sangka jika tanda kekurangan cairan tubuh bisa berupa jantung berdetak cepat dan berdebar. Detak jantung yang cepat dan pernapasan cepat mungkin merupakan tanda dehidrasi parah. Kehilangan cairan tubuh menyebabkan berkurangnya jumlah darah sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memindahkan darah ke seluruh tubuh.
Orang dewasa biasanya memerlukan antara sekitar dua liter air atau lebih setiap hari tergantung dari aktivitas, berat badan, tinggi badan, dan gaya hidup. Jika sering mengalami gejala jantung berdetak cepat, mungkin kamu bisa memenuhi asupan air minum.
Tubuh Nyeri
Menurut sebuah penelitian medis, kekurangan cairan bisa menyebabkan otak lebih sensitif terhadap rasa sakit. Para pria yang menjadi responden penelitian mengungkapkan bahwa rasa sakit di otak lebih banyak ketika mengalami dehidrasi daripada ketika mereka minum banyak air.
Jadi jika kamu sering mengalami sakit kepala, bisa jadi itu merupakan tanda dehidrasi yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Tekanan Darah Rendah
Kamu harus tahu jika sekitar 55 persen darah dalam tubuh merupakan cairan. Kehilangan air akan menurunkan jumlah darah dan memengaruhi tekanan darah.
Menurut The American Heart Association, dehidrasi menjadi salah satu penyebab tekanan darah rendah. Rutin meminum air secara teratur bisa menyeimbangkan tekanan darah.
Marilah jaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini apalagi jika sedang menjalankan ibadah puasa. Jangan lupa untuk selalu menjaga asupan cairan dalam tubuh dan minum secukupnya sewaktu berbuka puasa dan sebelum santap sahur.
