10 Buku Filsafat dari Barat hingga Timur untuk Kamu yang Ingin Jadi Filsuf, Wajib Baca!
01 Juli 2020 by Awawa YogartaBelajar Menjadi Filsuf Melalui Buku Filsafat
Filsafat menjadi perbincangan banyak orang akhir-akhir ini berkat munculnya Rocky Gerung, seorang akademisi berlatar Ilmu Filsafat yang rajin mengritik kebijakan pemerintah. Kemunculan Rocky yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial membuat orang-orang mulai tertarik dengan ilmu filsafat.
Selain di Jurusan Filsafat, ilmu ini dipelajari di berbagai jurusan untuk jenjang sarjana meski hanya sebagai pengantar. Merujuk definisi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
Salah satu syarat yang diperlukan untuk belajar Filsafat adalah kemampuan berpikir logis dan keterbukaan pikiran. Tak heran, orang yang mempelajari Filsafat lewat teks atau buku, pertama-tama harus belajar dasar-dasar logika. Jika pikirannya sudah terlatih berpikir logis dan sistematis, membaca buku filsafat akan terasa lebih menyenangkan.
10 Rekomendasi Buku Filsafat Terbaik
Mempelajari Filsafat berarti kamu akan mempelajari pemikiran para filsuf sejak era sebelum Yunani kuno sampai kontemporer. Kamu nggak akan asing dengan nama-nama seperti Socrates, Plato, Aristoteles, sampai yang modern seperti Descares, Kant, Hegel. Berikut 10 rekomendasi buku filsafat terbaik buat kamu yang ingin menyelami pemikiran para filsuf.
Sophie's World
Buku filsafat terbaik pertama adalah Sophie's World alias Dunia Sophie karangan Jostein Gaarder. Novel filsafat yang merangkum berbagai pemikiran filsuf besar berbalut fiksi. Tokoh utamanya adalah Sophie, gadis berusia 14 dan mempunyai banyak pertanyaan tentang kehidupan.
Dunia Sophie mengeksplorasi banyak pertanyaan yang dijawab dengan pemikiran para filsuf selama perjalanan sejarah filsafat. Lewat novel ini, kamu bisa menjawab pertanyaan “filsafat adalah...” dengan cara dan pemahamanmu sendiri. Novel ini bisa dinikmati oleh siapa saja bahkan oleh mereka yang melakukan studi Filsafat secara akademis.
A History of Western Philosophy
A History of Western Philosophy ditulis oleh Bertrand Russell, filsuf Inggris abad 20 yang juga ahli Matematika. Buku ini berisi ringkasan sejarah Filsafat Barat dari filsuf pra-Sokrates ke awal abad ke-20. Buku ini biasa dijadikan pegangan oleh mereka yang tertarik mempelajari sejarah ilmu pengetahuan khususnya Filsafat Barat.
Buku ini dibagi menjadi 3 bab besar yakni Filsafat Kuno, Filsafat Katolik, dan Filsafat Modern. Masing-masing bab diuraikan ke dalam beberapa sub-bab yang merangkum berbagai pemikiran filsuf dari setiap era.
Baca juga: Referensi Buku Motivasi Best Seller dan Terbaik untuk Proses Self-improvement
The Prince
Niccolo Machiavelli dikenal sebagai bapak filsafat politik modern yang karyanya, The Prince, tetap berpengaruh dalam praktik politik hingga saat ini. Buku yang ditulis pada abad 16 itu berisi prinsip-prinsip pemerintahan dan bagaimana penguasa memberikan stabilitas selama masa pemerintahannya.
Buku ini berpengaruh dalam dunia politik karena mengulas pemerolehan, pelestarian, dan penggunaan kekuasaan politik. Tulisan dalam buku ini merupakan risalah untuk keluarga Medici yang berkuasa. Salah satu point penting dalam buku ini adalah bahwa penguasa bisa membenarkan sejumlah tindakan untuk melestarikan kekuasaan termasuk menggunakan jalan kekerasan.
Tahafut al-Falasifah
Selain dikenal sebagai ulama besar dan teolog Islam, Al-Ghazali juga seorang pemikir yang tajam dan karyanya mencakup berbagai bidang termasuk filsafat. Tahafut al-Falasifah bisa digolongkan buku filsafat Islam karya Al-Ghazali yang menjadi perbincangan hingga kini khususnya dalam studi filsafat Islam.
Lewat buku ini, Al-Ghazali mengkritik para filsuf muslim terutama Ibnu Sina dan Al-Farabi dalam masalah teologi atau kalam. Dia menulis 20 daftar kerancuan logika para filsuf terkait teologi Islam. Buku ini penuh dengan analisis konsep filsafat yang abstrak sehingga pembaca harus sudah terlatih berpikir logis dan abstrak untuk menyelami dunia pemikiran Al-Ghazali. Tertarik membaca buku filsafat Islam ini?
Meditations on First Philosophy
Pernah dengar istilah cogito ergo sum? Ungkapan yang punya arti “aku berpikir maka aku ada” itu dicetuskan oleh Rene Descartes, filsuf Prancis abad ke-17. Salah satu karya Descartes yang banyak dibaca orang sampai kini adalah Meditations on First Philosophy.
Buku ini berisi jurnal enam perenungan pemikiran Descartes. Dia membuang berbagai kepercayaan pada segala sesuatu yang tidak dapat dibuktikan dengan kepastian absolut. Berbagai perenungannya menghasilkan sebuah tesis bahwa keraguannya merupakan bukti bahwa dia ’berpikir’, dan jika dia ‘berpikir’, tandanya dia ‘ada’. Meditations on First Philosophy banyak dibaca oleh pencinta filsafat hingga saat ini.
Critique of Pure Reason
Buat kamu yang belajar filsafat secara akademis tentu tak asing dengan nama Immanuel Kant. Salah satu karya besar Kant adalah Critique of Pure Reason yang berpengaruh dalam dunia pemikiran filsafat.
Buku filsafat ilmu ini menjadi upaya investigasi untuk mempreteli kelemahan pemikir pendahulu Kant di bidang epistemologi (filsafat ilmu) yang terpecah menjadi dua mahzab besar yakni empirisme dan rasionalisme. Lewat buku ini kamu bisa mengetahui landasan berpikir Kant yang mengguncang pemikiran filsafat modern yang gaungnya tetap terdengar hingga kini.
Baca Juga: Judulnya Bikin Penasaran, Buku Ini Pernah Jadi Best Seller di Amazon!
The Phenomenology of Spirit
Buku filsafat terbaik berikutnya ada The Phenomenology of Spirit karya Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Buku ini merangkum berbagai gagasan penting Hegel yang dikenal rumit dan gelap sehingga pembaca sebaiknya sudah dilengkapi dengan berbagai pengetahuan filsafat sebelum membaca buku ini.
The Phenomenology of Spirit menandai perkembangan signifikan dalam idealisme Jerman setelah Immanuel Kant. Pembaca akan menyelami berbagai pemikiran Hegel tentang metafisika, epistemologi, agama, sampai konsep dialektikanya yang terkenal.
Beyond Good and Evil
Selepas era pemikiran Hegel dan Kant, Filsafat Jerman tak kehilangan tajinya lewat kehadiran Friedrich Nietzsche yang pemikiran berpengaruh di dunia filsafat abad 20 dan hingga detik ini. Nietzsche merupakan filsuf yang menentang dogmatisme dan keyakinan bahwa hanya ada satu kebenaran.
Lewat buku Beyond Good and Evil, ia menuduh para filsuf masa lalu kurang kritis dan secara buta menerima premis dogmatis dalam pertimbangan moralitas. Membaca pemikiran Nietzsche amat menantang khususnya bagi kamu yang sedang mencari jati diri.
Existentialism Is a Humanism
Buku filsafat ini merangkum pemikiran Jean-Paul Sartre, dedengkot aliran filsafat eksistensialisme yang pemikirannya menjadi tren pasca Perang Dunia ke 2. Lewat buku ini Sartre menjelaskan konsep eksistensialisme yang pertama-tama memprioritaskan keberadaan seseorang sebelum menyadari esensi mereka.
Lewat definisi itu istilah “keberadaan mendahului esensi" menjadi populer dan menjadi pepatah di kalangan eksistensialis. Membaca pemikiran Sartre amat menantang karena filsafat eksistensialis yang diusungnya mengarah ke Ateisme. Berani membacanya?
Baca Juga: Inilah 5 Buku Misterius di Dunia yang Belum Terpecahkan oleh Manusia
Madilog
Sedang mencari teks filsafat yang ditulis oleh filsuf dari Indonesia? Kamu bisa membaca Madilog, mahakarya Tan Malaka yang merupakan filsuf Marxist dari Indonesia. Madilog merupakan singkatan dari Materialisme, Dialektika, Logika dan berisi panduan berpikir secara praktis dan empiris bagi masyarakat Indonesia saat itu.
Buku ini biasa dibaca oleh aktivis-aktivis pergerakan atau kalangan yang tertarik dengan teori filsafat maupun pemikiran revolusioner Tan Malaka. Nggak harus jadi aktivis dulu kok untuk membaca masterpiece Tan Malaka ini.
Sebenarnya masih banyak karya filsafat penting lainnya yang asyik dibaca kalau kamu ingin masuk ke luasnya semesta pemikiran. Mulai dari buku filsafat ilmu khas Barat sampai buku filsafat Timur yang lebih dekat dengan spiritualitas, kamu bisa membacanya sendiri. Namun sebagai salah satu pengantar, 10 buku filsafat terbaik di atas sudah sangat layak kamu baca.