8 Daftar Film LGBT Siap Buka Wawasan Tentang Orientasi Seksual yang 'Berbeda'
13 Oktober 2020 by Dwi Ayu SilawatiAngkat kisah kaum LGBT dengan pendekatan humanis
Daftar film LGBT selalu menjadi tema yang kontroversial. Singkatan dari lesbian, gay, bisexual dan transgender ini adalah istilah dari orientasi seksual seseorang yang berbeda dari orang "normal". Perjalanan isu ini di negara barat saja sangat tertatih-tatih, apalagi di negara-negara Timur seperti Indonesia.
Terlepas dari kontroversinya, nggak ada yang salah dengan menambah wawasan tentang isu LGBTQ dengan menyaksikan beberapa film di bawah ini.
8 daftar film LGBT ini membuatmu melek akan isu kontroversial ini
Melalui daftar film LGBT berikut, ceritanya dengan cerdasnya mengangkat sisi humanis dari aktivisme LGBT di dunia. Kamu akan melihat isu ini dari sudut pandang yang berbeda dan lebih emosional.
Brokeback Mountain, penonton tidak mengira kalau film ini akan tampilkan pasangan homoseksual
Dirilis pada 2005, saat isu LGBT belum banyak diungkap dan dibicarakan di ranah publik. Salah satu daftar film LGBT ini dapat respon beragam. Kebanyakan justru positif. Di film LGBT yang diperankan Jake Gyllenhaal dan Heath Ledger ini mengisahkan dua pria yang tinggal di pinggiran kota di Amerika Serikat pada 60-an.
Bertemu di tempat kerja, tak disangka saling memendam rasa yang sama. Peliknya, mereka sudah memiliki istri dan keluarga masing-masing. Berkat film LGBT ini, Jake Gyllenhaal dan Michelle Williams dapat nominasi di Oscars dan Golden Globes bersamaan dengan kemenangan di beberapa nominasi yang diraih.
The Danish Girl, ketika Eddie Redmayne memerankan sosok transgender
The Danish Girl adalah film LGBT yang diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi pada 1920-an. Diceritakan sepasang suami istri seniman bernama Einar dan Gerda. Suatu hari, Gerda meminta suaminya berpose dengan pakaian wanita untuk jadi model lukisannya.
Saat itu, Einar merasa nyaman mengenakan baju perempuan dan berdandan. Ia meminta izin istrinya untuk sesekali mengenakan gaun dan kosmetiknya di beberapa acara dan menyamarkan namanya menjadi Lili Elbe. Kesuksesan pameran Gerda dengan Lili sebagai modelnya bikin rumah tangga mereka jadi runyam.
Einar alias Lili menggali masa lalunya yang sejak dulu ternyata lebih nyaman menjadi wanita. Meski dikritik karena kurangnya akurasi, film LGBT ini sukses mengantarkan Eddie Redmayne dan Alicia Vinkander menyabet nominasi aktor terbaik di beberapa ajang penghargaan bergengsi.
Boy Erased, salah satu nomine Golden Globes 2019 yang sayang kalau dilewatkan
Salah satu daftar film LGBT ini mengisahkan perjalanan seorang remaja laki-laki gay. Ia harus menjalani terapi hormon dan psikologi untuk ‘memperbaiki’ orientasi seksualnya yang saat itu dianggap menyimpang di Amerika Serikat. Tekanan semakin kuat karena ia berasal dari keluarga yang religius.
Bukannya mengeksplorasi nafsu seksual belaka seperti daftar film LGBT lain, film ini mengajak kita menyelami kehidupan dan pikiran kelam remaja yang dipaksa mengikuti correctional therapy tersebut. Film ini diangkat dari kisah nyata Garrard Conley yang ditulisnya dalam sebuah buku memoar yang terbit 2016 lalu.
Baca juga: Film Psikologi Thriller yang Bikin Mikir dan Penuh Plot Twist
The Miseducation of Cameron Post, mirip Boy Erased tapi dibuat pada latar 90-an
Hampir sama dengan Boy Erased, daftar film LGBT ini juga menceritakan perjalanan seorang gadis remaja gay yang harus menjalani terapi di sebuah correctional camp bersama remaja lain yang punya kecenderungan sama dengannya. Cameron Post diperankan oleh Chloe Grace Moretz yang bandel dan pemberontak.
Ia yang terpaksa berada di camp tersebut, ini justru menginisiasi aksi pemberontakan bersama dua orang teman barunya. Meski tak banyak dibicarakan, film LBGT ini kabarnya cukup sukses di gelaran festival film indie internasional. Apalagi dengan akting Moretz yang nggak bisa diragukan lagi keabsahannya.
Girl, film emosional tentang seorang transgender remaja
Lara adalah transgender berusia 15 tahun yang menjalani terapi hormon. Ia mengubah kelamin dan kondisi fisiknya yang laki-laki menjadi perempuan. Ia bercita-cita menjadi seorang penari balet. Di film LGBT ini, penonton diajak menggali pergolakan batin dan perjuangan fisik transgender selama pencarian jati dirinya.
Film LGBT ini dinominasikan sebagai salah satu film berbahasa asing terbaik pada ajang Golden Globes 2019. Meski tak menang, akting Victor Polster sebagai Lara dalam film ini menuai banyak pujian dari kritikus film dan tentunya penonton.
A Fantastic Woman, pemenang Oscars tahun 2018 lalu
Daftar film LGBT asal Chile ini mengisahkan Marina yang merupakan transgender. Setelah makan malam dengan kekasihnya, Orlando, pasangan ini pulang ke apartemen seperti biasa. Pagi harinya, Orlando merasa tak enak badan dan akhirnya dinyatakan meninggal beberapa jam setelahnya di rumah sakit.
Sejak saat itu, segala insecurities yang menjangkiti Marina kembali menyeruak. Ia panik, takut disalahkan. Saat pulang ke apartemennya, ia menemukan putra dari Orlando sudah ada di dalam dan mengusir Marina. Posisinya makin tak aman, detektif mulai mencari dan menginterogasinya.
Film ini menyuarakan kecemasan dan insecurities seorang transgender, tak peduli di manapun mereka berada. Pantas sih kalau film LGBT ini memenangkan satu piala Oscars.
Transamerica, film self-discovery yang menarik ditonton
Bree adalah seorang transgender yang hidup nyaman tiba-tiba ia mendapat telepon dari seorang remaja bernama Toby. Toby yang sedang menghadapi masalah hukum hendak meminta jaminan dari ayahnya yang bernama Stanley. Stanley adalah nama lahir Bree sebelum ia mengubah gendernya.
Bree akhirnya melakukan perjalanan jauh untuk menemui dan menyelamatkan Toby yang belakangan ia ketahui sebagai putra dari mantan pacarnya yang telah meninggal. Transamerica ini adalah salah satu dari daftar film LGBT heartwarming yang bisa membuatmu terharu dan tersenyum di akhir ceritanya.
Baca juga: Film Thriller Netflix Kece dengan Ending Tak Tertebak
Milk, biopik seorang aktivis LGBT yang terpilih jadi senator di California
Judul film LBGT ini diambil dari si tokoh utama yang bernama Harvey Milk. Ia merupakan senator di California yang pertama kali berani mengungkap orientasi seksualnya sebagai gay. Awalnya, ia seorang gay biasa yang mengadu nasib di California bersama sang kekasih. Ia tinggal di kawasan hunian para kaum LGBT tinggal.
Di sana, ia menemukan banyak yang frustasi dan depresi karena sulit mendapat pengakuan dari masyarakat. Ini yang menggerakan hatinya untuk terjun dalam politik. Dunia ini penuh risiko dan berujung pada kematiannya di 1978. Akting Sean Penn sebagai Harvey Milk dipandang sukses membuat film ini menarik dinikmati banyak kalangan.
Banyak yang memandang remeh daftar film LGBT karena kecenderungannya mengekspos unsur seksualitas. Namun, kini sudah banyak filmmaker yang mencoba mengangkat kisah kaum LGBT dengan pendekatan humanis dengan drama yang lebih fokus pada pergolakan batin serta isu sosial politik yang mengiringi posisi mereka di masyarakat.